Analisis Berpikir Kreatif Tingkat Berpikir Kreatif Gaya Belajar

4. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh pengalaman langsung dalam menganalisis kemampuan berpikir kreatif berdasarkan gaya belajar siswa dengan Model Knisley.

1. 6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran makna yang berbeda terhadap judul dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca maka perlu dijelaskan batasan-batasan istilah berikut.

1.6.1 Analisis

Analisis adalah suatu kegiatan penyelidikan terhadap suatu peristiwa atau kejadian untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Sedangkan Pusat Bahasa Depdiknas 2008: 60 menyebutkan bahwa analisis merupakan penguraian suatu materi atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian arti yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Jadi maksud analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan dan pendeskripsian terhadap kemampuan berpikir kreatif berdasarkan gaya belajar siswa dengan menggunakan Model Knisley.

1.6.2 Berpikir Kreatif

Menurut Pehkonen sebagaimana dikutip oleh Siswono 2006, berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika kita mendatangkan suatu ide baru. Untuk menilai berpikir kreatif siswa menggunakan acuan yang dibuat Silver 1997:78 yang meliputi kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam memecahkan masalah matematika.

1.6.3 Tingkat Berpikir Kreatif

Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis TBKM merupakan jenjang berpikir yang hierarkhis dengan dasar pengkategorian berdasar produk kemampuan berpikir kreatif kreativitas siswa. Dalam penelitian ini menggunakan TBKM dari Siswono 2010 yang mengkategorikan siswa berdasarkan ketercapaian indikator kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Siswono 2010 membagi TBKM menjadi lima tingkatan, yaitu Level 4 sangat kreatif, Level 3 kreatif, Level 2 cukup kreatif, Level 1 kurang kreatif, dan Level 0 tidak kreatif.

1.6.4 Gaya Belajar

Gaya belajar adalah sebuah pendekatan atau suatu cara yang cenderung dipilih dan digunakan oleh seseorang untuk memperoleh, menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar. Untuk menentukan gaya belajar siswa akan digunakan gaya belajar dari DePorter Hernacki 2008: 112 yang menyatakan bahwa seseorang dapat memiliki 3 jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik, atau disingkat V-A-K.

1.6.5 Materi Peluang