Dalam cuplikan wawancara tersebut, G-12 sudah memenuhi indikator keluwesan dalam butir soal 1 dan 4. Dalam butir soal 1, G-12 menemukan
kejadian lain yang banyaknya anggota ruang sampel sama dengan pada soal yang berbeda dengan yang sudah ditulis dalam hasil pekerjaannya. G-12 tidak
menuliskan namun hanya menjelaskannya kepada peneliti. G-12 juga mampu menjelaskan jawabannya dengan lancar. Untuk butir soal 4, G-12 menggunakan
2 cara yang berbeda untuk menemukan peluang yang diminta. Cara yang digunakan sudah benar dan mudah dipahami. Penjelasan yang diberikan juga
sudah cukup jelas. 3
Triangulasi Data Berdasarkan hasil tes, untuk butir soal 1 G-12 mampu menyebutkan 3
kejadian berbeda dengan ruang sampel yang sama. Setelah dikonfirmasi melalui kegiatan wawancara, G-12 menjelaskannya dengan jelas dan mampu
menyebutkan kejadian lain selain yang ditulis pada lembar jawab. Untuk butir soal 4, G-12 mengerjakan dengan 2 cara yang berbeda namun masih belum jelas
pengerjaannya. Setelah dikonfirmasi melalui kegiatan wawancara, G-12 sudah memberikan penjelasan dengan sangat baik. Alur pengerjaannya juga benar.
Keterangan yang diberikan juga jelas. Berdasarkan triangulasi tersebut, G-12 memenuhi indikator keluwesan untuk kedua butir soal.
3. Indikator Kebaruan
1 Data tes tertulis
Berikut adalah hasil pekerjaan Subjek G-12 untuk indikator kebaruan yang dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Jawaban Subjek G-12 untuk Butir Soal 3 Butir soal yang memuat indikator kebaruan adalah butir 1 dan 3. Berikut
adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis subjek G-12 untuk indikator kebaruan yang dijelaskan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Indikator Kebaruan Subjek Visual G-12
No Indikator
Kemampuan Berpikir
Kreatif Keterangan
Penjelasan
1 Kebaruan 1
Belum jelas Berdasarkan Gambar 4.6, meskipun G-12
mampu menyebutkan kejadian lain yang berbeda, namun jawaban yang diberikan
masih umum.
G-12 belum
mampu memberikan kejadian lain yang “tidak biasa”
dikerjakan oleh siswa pada umunya. 2
Kebaruan 2 Memenuhi
Berdasarkan Gambar 4.9, G-12 dapat menyelesaikan masalah dengan pemikiran
sendiri yang
belum pernah
diajarkan sebelumnya.
Berdasarkan Tabel 4.8, untuk butir soal 1 G-12 fasih dalam mengerjakan soal, jawaban yang diberikan juga berbeda-beda, namun belum terlihat jawaban
yang “tidak biasa” dalam menyelesaikan soal tersebut. Untuk butir soal 3, G-12 mengerjakan masalah dengan pemikiran sendiri padahal masalah tersebut belum
pernah diajarkan sebelumnya yaitu mengenai kemungkinan banyaknya label yang terbentuk.
2 Hasil wawancara
Berkaitan dengan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis subjek G-12, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan subjek G-12
untuk menggali lebih lanjut indikator kebaruan. Berikut adalah cuplikan wawancara dengan subjek G-12 sebagai berikut.
P : Lanjut ke soal nomor 3, kamu paham maksud dari soal nomor 3?
G-12 : Paham P
: Bagaimana? Coba jelaskan G-12 : Pertanyaannya kan banyaknya kemungkinan label yang terbentuk untuk
melabeli sapi-sapi Pak Tio, kan pilihannya ada A, B, C, atau D kemudian tidak ada huruf yang sama, saya mencoba membuat 3 kolom, kemudian
karena tidak ada yang sama maka masing-masing kolom berisi 4, 3, 2 ini diartikan kolom pertama boleh diisi 4 huruf, kolom kedua 2 huruf, dan
sisanya 1 huruf dan hasilnya yaitu
× × . Jadi kemungkinan label yang terbentuk untuk melabeli sapi-sapi Pak Tio 24.
P : Selanjutnya untuk yang b bagaimana?
G-12 : membaca soal, jawabannya tidak cukup dan solusinya setiap label boleh sama atau keempat pilihan huruf A, B, C, D itu boleh diulang
untuk setiap label eh masing-masing kolom, misalnya itu yang pertama 4 yaitu A, B, C, D, empat-empatnya boleh masuk, terus yang kedua juga ada
4 kemungkinan yaitu A, B, C, D yang ketiga juga A, B, C, D sehingga × × 6 .
P : Apakah cara yang kamu gunakan merupakan hal yang baru yang belum
pernah kamu dapatkan seperti pembelajaran dikelas? G-12 : Iya.
P : Apakah kamu yakin dengan jawaban yang sudah kamu selesaikan?
G-12 : InsyaAllah yakin. P
: Kira-kira ada jawaban lain lagi? Jawaban yang kira-kira lain daripada yang lain?
G-12 : Apa ya Bu? Kalau 2 buah dadu bersisi emp at…bingung..
P : Memangnya ada dadu bersisi empat? Misalkan ada, terus lanjutnya
bagaimana? Jelaskan perlahan saja G-12 : 2 buah dadu bersisi empat yang dilemparkan bersamaan Bu. Tapi.. nggak
tahu Bu saya bingung. P
: Coba dipikirkan lagi G-12 : Em.. kan dadunya sisinya ada 4, kalau ada 2 dan dilemparkan bersama
berarti nS nya × 6, berarti nSnya juga 16 Bu.
P : Apakah menurutmu itu cara yang baru?
G-12 : Iya Bu
Dalam cuplikan wawancara tersebut, untuk butir soal 1, G-12 mampu memberikan jawaban “baru” yang berbeda dari jawaban yang sebelumnya.
Jawaban tersebut juga jarang diketahui oleh siswa lain seumurannya. Untuk butir soal 3, G-12 mampu mengerjakan soal tersebut dengan baik. Padahal soal
tersebut belum pernah diajarkan sebelumnya di kelas. G-12 juga mampu menjelaskan jawabannya dengan baik.
3 Triangulasi Data
Berdasarkan hasil tes, untuk butir soal 1 G-12 belum memenuhi indikator kebaruan. Jawaban yang diberikan masih cukup umum, namun setelah
dikonfirmasi dengan kegiatan wawancara G-12 mampu memberikan jawaban yang “baru”, untuk butir soal 4 G-12 mampu menyelesaikan soal dengan baik.
Setelah konfirmasi melalui kegiatan wawancara, G-12 mampu menjelaskan dengan sangat baik dan mengerjakan dengan pemikiran sendiri padahal soal
tersebut belum pernah diajarkan sebelumnya. Berdasarkan triangulasi tersebut, G-12 memenuhi indikator kebaruan untuk kedua butir soal.
Berdasarkan pemaparan mengenai penguasaan indikator kemampuan berpikir kreatif, G-12 mampu memenuhi ketiga indikator kemampuan berpikir
kreatif. Dapat dikatakatan G-12 termasuk dalam Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 4 atau sangat kreatif.
Tabel 4.9 Hasil Tingkat Berpikir Kreatif Matematis G-12
TBKM Kefasihan
Keluwesan Kebaruan
Level 4 √
√ √
4.1.6.1.2 Subjek Visual G-22
Analisis kemampuan berpikir kreatif subjek G-22 meliputi hasil tes kemampuan berpikir kreatif dan hasil wawancara. Hasil tes kemampuan berpikir
kreatif dan wawancara akan dijadikan dasar untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa untuk selanjutnya mengelompokkan siswa dalam Tingkat
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis TBKM tertentu, yang nantinya akan ditarik kesimpulan dengan cara triangulasi data.
1. Indikator Kefasihan