: Skor tiap butir soal. : Nomor butir soal.
∑ : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal.
: Varians total. Setelah didapatkan harga
, kemudian dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel, jika
maka soal tersebut reliabel. Hasil perhitungan uji coba tes berpikir kreatif matematis, reliabilitas soal dibandingkan
dengan r product moment dengan tingkat signifikansi 5 didapatkan hasil dan
. Karena , maka
soal tes berpikir kreatif tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
3.6.3 Tingkat Kesukaran
Menurut Arifin 2012: 147, tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa
dinyatakan dengan indeks. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran soal uraian adalah sebagai berikut.
TK Tingkat Kesukaran Arifin, 2012:135
Untuk menginterpolasikan tingkat kesukaran soal digunakan tolak ukur sebagai berikut.
a. Soal dengan tingkat kesukaran adalah soal sukar.
b. Soal dengan tingkat kesukaran adalah soal sedang.
c. Soal dengan tingkat kesukaran adalah soal mudah.
Tingkat kesukaran soal yang akan digunakan dalam penelitian adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang dan sulit. Dari hasil perhitungan uji coba
soal, 2 butir soal dinyatakan sukar, yaitu butir 1 dan 6, sedangkan 4 butir soal dinyatakan sedang, yaitu butir 2, 3, 4, dan 5. Contoh perhitungan tingkat
kesukaran soal dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 13.
3.6.4 Daya Pembeda
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antar siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai
berkemampuan rendah. Menurut Arifin 2012: 145, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai menguasai
materi dengan siswa yang kurang pandai kurang menguasai materi. Untuk menguji daya pembeda, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Menghitung jumlah skor total tiap siswa.
2. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3. Menetapkan 27 skor terbesar sebagai kelompok atas dan 27 skor terkecil
sebagai kelompok bawah. 4.
Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah.
5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
̅ ̅
Arifin, 2012:146
Keterangan: : Daya Pembeda.
̅ : Rata-Rata Skor Kelompok Atas.
̅ : Rata-Rata Skor Kelompok Bawah.
Kategori interpretasi skor yang diperoleh dari rumus tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
bernilai negatif Tidak Baik
Jelek Cukup
Baik Sangat Baik
Butir soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal yang memiliki daya beda baik atau sangat baik. Dari hasil perhitungan uji coba soal, 5
butir soal memiliki daya beda baik, yaitu butir 1, 2, 3, 4, dan 5, sedangkan butir 6 memiliki daya beda jelek. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat
selengkapnya pada Lampiran 14.
3.6.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba