Observasi Angket Tes Tertulis Wawancara

penelitian ini, data yang digunakan adalah sumber data primer yang berupa dokumen serta hasil wawancara dengan siswa yang ditentukan oleh peneliti sebagai subjek.

3. 4 Teknik Pengumpulan Data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui penggunaan teknik- teknik sebagai berikut.

3.4.1 Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara teliti menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati penerapan pembelajaran dengan Model Knisley di kelas. Dalam penelitian ini, objek penelitian tersebut adalah penampilan peneliti dan aktifitas siswa. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kemampuan peneliti sebagai guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan Model Knisley serta pengamatan terhadap aktivitas siwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dengan Model Knisley dan lembar pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 28-30.

3.4.2 Angket

Angket adalah alat pengumpul data dalam penelitian yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada subjek penelitian untuk mengklasifikasikan subjek berdasarkan gaya belajarnya. Adapun hasil angket penggolongan gaya belajar siswa dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 5.

3.4.3 Tes Tertulis

Tes dalam penelitian ini adalah tes untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan gaya belajarnya. Untuk memperoleh data kemampuan berpikir kreatif siswa, maka dapat dilakukan dengan menggunakan lembar tes kemampuan berpikir kreatif berdasarkan indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, keluwesan, dan kebaruan, sekaligus menuliskan dan mengungkapkan secara verbal apa yang dipikirkan saat menyelesaikan masalah tersebut setelah melakukan tes. Adapun hasil tes tertulis berpikir kreatif dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 42.

3.4.4 Wawancara

Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan berpikir kreatif berdasarkan gaya belajar siswa. Keterangan-keterangan berupa datainformasi selanjutnya akan diolah dengan teknik triangulasi untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Susan Stainback sebagaimana dikutip Sugiyono 2010:318 menyatakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara ini memuat pertanyaan dengan maksud mengungkap aktivitas karakteristik kemampuan berpikir kreatif siswa. Pedoman wawancara bersifat semi-struktur dengan tujuan menemukan masalah dengan terbuka, artinya subjek diajak mengemukakan pendapat dan ide- idenya dengan jawaban yang telah dituliskan. Hal ini dilakukan karena tidak semua yang ada di dalam pikiran subjek tertuang secara tertulis pada lembar jawaban. Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara berbasis tes. Tes yang dimaksud adalah tes tertulis terkait kemampuan berpikir kreatif yang akan diteliti lebih dalam pada wawancara tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kevalidan data yang diperoleh dari subjek. Konten yang akan diungkap dalam wawancara ini adalah mengenai pendeskripsian kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan indikator Silver yaitu kefasihan fluency, keluwesan flexibility, dan kebaruan novelty. Adapun hasil wawancara peneliti dengan subjek penelitian dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 33-38.

3.4.5 Dokumentasi