Analisis Data METODE PENELITIAN

A s = persentase siswa yang aktif = banyaknya siswa yang aktif n = banyaknya siswa 2.Data Hasil Belajar Siswa Untuk rnengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD diambil dari data tes akhir siklus. Untuk menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai 6 digunakan rumus: = 100 Keterangan : X i = persentase siswa yang memperoleh nilai 6 = banyaknya siswa yang memperoleh nilai 66 n = banyaknya siswa

H. Indikator Keberhasilan

Indikator untuk mengukur keberhasilan penelitian ini sebagai berikut. 1. Persentase siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran meningkat setiap siklus dan pada akhir siklus sebanyak 7 5 . 2. Persentase siswa yang tuntas belajar meningkat setiap siklus dan pada akhir siklus sebanyak 7 5 .

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian a. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe STAD didapatkan bahwa persentase siswa aktif mengalami peningkatan sebesar 19, 585 dari siklus I ke siklus II dan 6, 46 dari siklus II ke siklus III. Berdasarkan data yang diperoieh, diketahui bahwa persentase siswa aktif pada akhir siklus III telah memenuhi indikator yang ditetapkan yaitu 75 siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus I rendahnya aktivitas siswa disebabkan belun maksimalnya pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan hasil observasi, pada pertemuan pertama suasana belajar belum kondusif. Sebagian besar siswa tidak setuju dengan pengelompokan yang sudah ditetapkan oleh guru. Banyak waktu terbuang untuk mengkondisikan siswa agar bersedia berada dalam kelompok yang sudah ditetapkan oleh guru. Diskusi yang dilakukan oleh siswa belum berjalan sebagaimana mestinya. Sebagian siswa belun bisa bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Selain itu, sebagian siswa yang lain tidak ikut mengerjakan LKS. Mereka hanya bermain- main ataupun mengganggu tenran-temannya yang lain. Siswa yang pandai masih enggan membantu siswa yang berkemarnpuan rendah dalam pelaksanaan diskusi kelompok. Siswa aktif pada pertemuam pertama hanya 9 orang. Pada pertemuan kedua, suasana belajar sudah mulai kondusif, kelompok diskusi sudah mulai berjalan baik, walaupun ada sebagian siswa yang masih melakukan kegiatan di luar diskusi. Beberapa orang siswa sudah mulai aktif, mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun menanyakan pada guru hal-hal yang belum difahami. Siswa yang aktif dalam pertemuan kedua ini lebih banyak dari pertemuan pertama yaitu 15 orang. Namun pada akhir siklus I ini persentase siswa aktif masih belum mencapai indikator yang ditetapkan sebesar 75 . Pada siklus II, siswa sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok. Siswa sudah terbiasa dengan kelompoknya walaupun guru harus terus memotivasi siswa untuk aktif dalam pelaksanaan diskusi dan lebih aktif untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Siswa sudah mulai terbiasa mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini menyebabkan siswa yang aktif pada siklus II ini meningkat dari siklus I. Pada pertemuan pertama, siswa yang aktif 17 orang. Pada pertemuan kedua, siswa sudah terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa lebih banyak yang memperhatikan guru, aktif berdiskusi dalam kelompok, dan termotivasi untuk mengerjakan LKS bersama kelompoknya walaupun masih ada siswa yang tidak memperhatikan LKSnya jika tidak diperhatikan guru. Siswa yang aktif pada

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE NHT ( Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 7 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 60

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri I Natar Lampung Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 12 107

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII.2 Semester Ganjil SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 54

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130