Hasil Belajar Tinjauan Pustaka

mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar siswa yang sudah dilakukan. Hasil belajar bisa diketahui melalui perubahan-perubahan dalam diri siswa yang meliputi kebiasaan, pengetahuan, sikap keterampilan, dan lain sebagainya. Nana Sudjana dalam Indah belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa yang setelah setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar merupakan nilai kemampuan tes kognitif yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran pada setiap siklus. Untuk mengukur ketercapaian hasil belajar dalam kelas, perlu dilakukan teknik penilaian seperti yang terdapat dalam Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Hasil belajar dalam penelitian ini telah ditetapkan dalam ruang lingkup penelitian.

B. Kerangka pikir

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menekankan siswa untuk belajar secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif memberikan lingkungan dimana siswa bekerja sama dalam kelompok yang kemampuan anggotanya heterogen. Dalam pembelajaran ini siswa tidak hanya dituntut secara individu meraih sukses tapi juga dituntut untuk dapat bekerja sama demi ketercapaian hasil yang maksimal. Dengan demikian, siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang nantinya akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu tahap dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah penentuan poin peningkatan individu. Adanya poin peningkatan individu dapat mendorong siswa untuk belajar giat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Poin peningkatan individu juga memberikan kontribusi dalam penentuan penghargaan kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan penghargaan sesuai dengan poin perkembangan kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa bekerja dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk menguasai materi yang diajarkan. Siswa ber- kemampuan tinggi dalam kelompok kooperatif diharapkan dapat memberikan bantuan kepada teman kelompoknya dalam memahami konserp yang dipelajari. Mereka juga diharapkan untuk memberikan motivasi kepada teman kelompoknya agar dapat memberikan sumbangan nilai bagi keberhasilan kelompok. Sedangkan untuk siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah, akan lebih leluasa menanyakan materi yang belum dipahami kepada temannya yang memahami materi dengan baik. Adanya interaksi dalam kelompok membuat siswa aktif ikut serta dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa tersebut dapat meningkatkan aktivitas siswa dan selanjutnhya dapat berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Jadi dengan memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMP NEGERI I NATAR kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 20112012. Yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Tingkat kemampuan belajar

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE NHT ( Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 7 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 60

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri I Natar Lampung Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 12 107

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII.2 Semester Ganjil SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 54

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 130