BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis DMU Decission Making Unit yang Efisien dan yang Kurang
Efisien
Perhitungan efisiensi dengan menggunakan software LINDO yang menggunakan data input dan output menghasilkan nilai efisiensi relatif tiap kantor
layanan dari PT Bank XXXX pada tahun 2009 dan 2010. Hasil perhitungan efisiensi dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA
ditunjukkan tabel 6.1. berikut.
Tabel 6.1. Nilai Efisiensi dengan Model BCC dan CCR Orientasi Output Pada Tahun 2009 dan 2010
DMU Kantor
Layanan Produktivitas Relatif Model
BCC Produktivitas Relatif
Model CCR 2009
2010 2009
2010 1
A 1
1 0.95
1
2 B
0,81 0,74
0.69 0,64
3 C
1 1
1 1
4 D
0,81 0,74
0,69 0,62
5 E
0,65 0,85
0,45 0,57
6 F
0,69 0,85
0,55 0,5
7 G
1 1
0,67 0,75
8 H
0,68 0,97
0,41 0,33
9 I
1 1
0,41 0,58
10 J
1 1
1 1
11 K
0,70 0,69
0,66 0,67
12 L
1 0,76
0,79 0,63
13 M
0,57 0,72
0,32 0,25
Sumber: Pengolahan Data dengan LINDO
Keterangan: Nilai produktivitas sama dengan 1 = efisien
Nlai produktivitas 1 = belum efisien
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 6.1. diatas menunjukkan beberapa hal diantaranya yaitu: 1.Perhitungan efisiensi menggunakan model Charnes, Cooper And Rhodes CCR
dengan asumsi Constant Return To Scale CRS menghasilkan 2 kantor layanan yang telah beroperasi secara efisien dengan nilai produktivitas sebesar 1 pada
tahun 2009 yaitu kantor layanan C dan J dan 3 kantor layanan yang telah beroperasi secara efisien dengan nilai produktivitas sebesar 1 pada tahun 2010
yaitu kantor layanan A, C dan J. 2.Perhitungan efisiensi menggunakan model Banker, Charnes And Cooper BCC
dengan asumsi Variable Return To Scale VRS menghasilkan 6 kantor layanan yang telah beroperasi secara efisien dengan nilai produktivitas sebesar 1 pada
tahun 2009 yaitu kantor layanan A, C, G, I, J dan L dan 5 kantor layanan yang telah beroperasi secara efisien dengan nilai produktivitas sebesar 1 pada tahun
2009 yaitu kantor layanan A, C, G, I, dan J. 3.Pendekatan Constant Return To Scale CRS lebih tepat bilamana bank dapat
beroperasi optimal tetapi mengingat sesuatu bank sangat sulit beroperasi optimal karena kondisi eksternalnya maka pendekatan yang digunakan adalah Variable
Return To Scale VRS. Kondisi perbankan saat ini lebih mementingkan output dari jumlah nasabah yang diterima dengan jumlah simpanan yang diperoleh
maka dengan alasan tersebut diatas pendekatan yang digunakan adalah output orientation
Tabel 6.2. Pemodelan dengan asumsi CRS dan VRS
Tahun Model
Rata-Rata efisiensi
Jumlah Bank Efisien
Jumlah Bank Tidak Efisien
2009 BCC O
0,83 6
7 CCR O
0,53 2
11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Pemodelan dengan asumsi CRS dan VRS Lanjutan
Tahun Model
Rata-Rata efisiensi
Jumlah Bank Efisien
Jumlah Bank Tidak Efisien
2010 BCC O
0,87 5
8 CCR O
0,65 3
10
Hasil penghitungan nilai efisiensi dengan model Banker, Charnes And Cooper BCC pada Tabel 6.2. diatas menunjukkan terdapat 18 kantor layanan
belum beroperasi secara relatif efisien pada tahun 2009 dan 2010 dibandingkan seluruh kantor layanan. Nilai ini mengindikasikan bahwa kantor layanan PT Bank
XXXX belum secara optimal memanfaatkan sumber daya yang ada guna menghasilkan output yang optimal. Oleh karena itu PT Bank XXXX harus
mampu mengoptimalkan kegiatan operasionalnya agar kantor layanan dengan nilai efisiensi 100 dapat bertambah.
6.2. Analisis Peer group peer unit