Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Nilai U dengan Software LINDO untuk Model
BCC Tahun 2009 dan 2010
DMU Kantor
Layanan Nilai
U
Nilai
U
BCC 2009 Keterangan
BCC 2010 Keterangan
1 A
0,09 IRS
CRS
2 B
0,21 IRS
0,72 IRS
3 C
CRS CRS
4 D
0,21 IRS
0,72 IRS
5 E
0,31 IRS
0,84 IRS
6 F
0,21 IRS
0,84 IRS
7 G
1 IRS
0,70 IRS
8 H
0,31 IRS
0,96 IRS
9 I
1 IRS
1 IRS
10 J
CRS CRS
11 K
0,12 IRS
0,09 IRS
12 L
0,42 IRS
0,58 IRS
13 M
0,56 IRS
0,72 IRS
Pada Tabel 5.16. diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi kantor layanan termasuk secara umum kondisi IRS Increasing Return To Scale yang berarti
akan mengalami output yang bertambah dengan proporsi lebih besar dibandingkan penambahan input.
5.2.3. Pemilihan Asumsi DMU-DMU
Dua pemodelan DEA yang sering dipakai adalah Charnes, Cooper And Rhodes CCR dan Banker, Charnes And Cooper BCC. asumsi yang dipakai
oleh pemodelan Charnes, Cooper And Rhodes CCR adalah constant returns to scale CRS, yang mengasumsikan bahwa penambahan input akan menyebabkan
bertambahnya output secara proporsional. Sedangkan untuk pemodelan Banker, Charnes And Cooper BCC, asumsi yang dipakai adalah variable returns to scale
VRS yang mengasumsikan bahwa penambahan input akan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
bertambahnya output, namun pertambahan itu tidak selalu proporsional dengan penambahan input.
Pendekatan constant returns to scale CRS lebih tepat bilamana bank dapat beroperasi optimal tetapi mengingat sesuatu bank sangat sulit beroperasi
optimal karena kondisi eksternalnya maka pendekatan yang digunakan adalah Variabel Return To Scale VRS. Kondisi perbankan saat ini lebih mementingkan
output dari jumlah nasabah yang diterima dengan jumlah simpanan yang diperoleh maka dengan alasan tersebut diatas pendekatan yang digunakan adalah
output orientation
11
Dengan demikian penelitian ini akan membahas nilai produktivitas dengan asumsi Variabel Return To Scale VRS yang menggunakan model orientasi
output output oriented.
11
Abidin, Zaenal. Kinerja Efisiensi pada Bank Umum . 2007. Proceeding PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek, dan Sipil Vol 2.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis DMU Decission Making Unit yang Efisien dan yang Kurang
Efisien
Perhitungan efisiensi dengan menggunakan software LINDO yang menggunakan data input dan output menghasilkan nilai efisiensi relatif tiap kantor
layanan dari PT Bank XXXX pada tahun 2009 dan 2010. Hasil perhitungan efisiensi dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA
ditunjukkan tabel 6.1. berikut.
Tabel 6.1. Nilai Efisiensi dengan Model BCC dan CCR Orientasi Output Pada Tahun 2009 dan 2010
DMU Kantor
Layanan Produktivitas Relatif Model
BCC Produktivitas Relatif
Model CCR 2009
2010 2009
2010 1
A 1
1 0.95
1
2 B
0,81 0,74
0.69 0,64
3 C
1 1
1 1
4 D
0,81 0,74
0,69 0,62
5 E
0,65 0,85
0,45 0,57
6 F
0,69 0,85
0,55 0,5
7 G
1 1
0,67 0,75
8 H
0,68 0,97
0,41 0,33
9 I
1 1
0,41 0,58
10 J
1 1
1 1
11 K
0,70 0,69
0,66 0,67
12 L
1 0,76
0,79 0,63
13 M
0,57 0,72
0,32 0,25
Sumber: Pengolahan Data dengan LINDO
Keterangan: Nilai produktivitas sama dengan 1 = efisien
Nlai produktivitas 1 = belum efisien
Universitas Sumatera Utara