nilai ini tidak hanya menampilkan item yang berkontribusi terhadap evaluasi DMUo, tetapi juga sampai sejauh mana mereka lakukan.
3.2.3. Model Banker, Charnes and Cooper BCC
8
Catatan bahwa ada sedikit perbedaan pada formulasi model perkalian dari model yang didiskusikan pada sebelumnya. Tidak seperti model yang ada, model
perkalian tidak diformulasikan oleh program fraksional, dank arena tidak ada kendala normalisasi yang diperlukan. Sama dengan model perkalian, Hal ini
mudah untuk menulis model DEA tambahan juga. Versi tambahan dipublikasikan pada Charnes et al. 1985b
Versi BCC dari pengganda tambahan dan versi envelopment dapat ditulis sebagai berikut:
, , v
v u
z Max
=
m m
T m
m T
m
v X
U Y
V
Kendala
m m
T m
m T
m
v X
U Y
V
dimana bebas
v U
V
m T
m T
m
; ,
1.
Kondisi IRS bilamana nilai U 2.
Kondisi CRS bilamana nilai U =0
3. Kondisi DRS bilamana nilai U
Kondisi IRS didefenisikan sebagai sifat dari fungsi produksi seperti mengubah semua input dengan perubahan proporsi yang sama dengan output yang
8
Ramanathan.2003.An Introduction to Data Envelopment Analysis: A Tool for Performance Measurement. Sage Production Team: D Srilatha, Rajib Chatterjee and Santosh Rawat p.96
Universitas Sumatera Utara
memiliki nilai yang besar dibandingkan penambahan input. DRS adalah kebalikan dari kondisi IRS dimana mengubah semua input dengan perubahan proporsi yang
sama dengan output yang memiliki nilai yang kecil dibandingkan penambahan input. Kombinasi dari kondisi IRS dan DRS adalah VRS dimana kondisi CRS
merupakan kondisi normal yang ingin dicapai oleh perusahaan.
3.3. Program LINDO
LINDO merupakan singkatan dari Linear, Interactive, and Discrete Optimizer, yaitu sebuah paket program komputer yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan kasus-kasus linear programming. Selama variabel-variabel dalam model goal programming juga memiliki sifat linier maka LINDO juga dapat
menyelesaikan kasus-kasus goal programming. Hal ini disebabkan karena model linear programming ternyata memiliki keterbatasan untuk menyelesaikan kasus-
kasus yang memiliki lebih dari satu sasaran yang hendak dicapai. Penggunaan program mudah dibaca dan diikuti serta cara pengoperasian yang sederhana
karena memiliki format hasil olahan. Program LINDO pada dasarnya menghasilkan olahan yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bagian pertama, berisi informasi mengenai penyelesaian optimal, yaitu nilai fungsi tujuan, nilai optimal variabel keputusan, nilai variabel slack dan
surplus, dan nilai dual price. 2. Bagian kedua, berisi informasi mengenai analisis sensitivitas nilai ruas kanan
kendala dan parameter fungsi tujuan. Untuk menyelesaikan program linier yang ada pada metode DEA, hasil
olahan yang digunakan adalah hasil olahan yang terdapat pada bagian pertama.
Universitas Sumatera Utara