Pola Tidur Konsumsi Buah-buahan

54 seminggu sekali. Hal ini juga dikarenakan letak pasar yang jauh, sehingga kebanyakan warga memilih menanam pohon buah sendiri. Pohon pisang dan papaya banyak ditanam dihalaman rumah atau kebun, sehigga untuk mendapatkannya cukup mudah. Dalam hubungannya dengan pencegahan rehipertensi, 1 riset partisipan bapak IM sering mengkonsumsi buah ketimun jika gejala hipertensi muncul. Meskipun tidak tiap hari memiliki persediaan ketimun, namun mengkonsumsi buah ini menjadi kebiasaan untuk mencegah rehipertensi, seperti dalam kutipan wawancara dengan bapak IM mengatakan: “ Cuma waktu sakit itu saja saya minum obat. So sembuh, saya tidak pake lagi. Ketimun saja. Terakhir saya pake itu obat di Palu. Itu saja. Sekarang cuma makan- makan ketimun. Kalo minum ramuan belum pernah, belum coba juga. Tapi kalo saya makan ketimun enak saya rasa biar tekanan karena abis itu saya istirahat .”

4.2.3. Pola Tidur

Sebanyak 24 riset partisipan memiliki jam tidur antara pukul 20.00 sampai 22.00. Keadaan desa yang sudah sepi jika malam sehingga banyak warga yang memilih untuk cepat tidur. 4 riset partisipan tidur pukul 23.00 atau diatas pukul 23.00, karena kebiasaan 55 menonton malam dan susah tidur. 2 riset partisipan lain berumur lebih dari 60 tahun dan memiliki gangguan tidur. Yang pertama bapak WP tidur pukul 21.00, terbangun pukul 00.00 kemudian tidur lagi dan terbangun pukul 03.00. Sering terbangun ini disebabkan karena kaget meskipun sudah tertidur pulas. Yang kedua bapak RT, memiliki gangguan tidur karena memiliki penyakit maag, sehingga sering terbangun pukul 01.00 atau 02.00. setelah itu bisa tidur kembali dan bangun pukul 04.00. karena memiliki gangguan tidur, riset partisipan ini sering tidur siang sebanyak 2 kali yaitu pukul 09.00 dan pukul 15.00. Semua riset partisipan memiliki jam bangun tidur paling terlambat pukul 06.00 pagi, hal ini merupakan kebiasaan sejak dulu. Pekerjaan yang dimulai setiap pagi mengharuskan mereka untuk bangun lebih awal untuk melakukan aktivitas dirumah terlebih dulu sebelum melakukan pekerjaan harian. Dari 30 riset partisipan, 23 riset partisipan bangun pagi pukul 05.00 dan 06.00, 6 riset partisipan bangun pukul 03.00 dan 04.00 dan 1 riset partisipan terbangun pukul 01.00 atau 02.00 pagi karena memiliki penyakit maag. Kualitas tidur merupakan rentang waktu antara tidur sampai bangun tidur. Dari 30 partisipan, 21 patisipan memiliki jumlah waktu tidur 7 sampai 8 jam, 6 partisipan memiliki jumlah waktu tidur 8,5 sampai 9 jam dan 3 partisipan memiliki jumlah tidur 5-6 jam. 56 Untuk tidur siang, 28 riset partisipan jarang tidur siang karena pekerjaan yang dilakukan juga pada siang hari sehingga untuk melepas lelah hanya dengan duduk-duduk atau berbaring ditempat kerja untuk sekedar beristirahat. Seluruh riset partisipan hanya tidur siang jika sedang sakit. Berbeda halnya dengan 2 riset partisipan yang telah berumur lebih dari 60 tahun, mereka sering tidur siang setiap harinya karena memiliki gangguan tidur saat malam. Bapak W.P misalnya, tidur kembali pukul 11.00 dan biasanya tidur selama 1- 2 jam setelah melakukan kegiatan harian. Sedangkan bapak R.T tidur siang sebanyak 2 kali yakni pukul 11.00 dan 15.00 namun lamanya tidur tidak lebih dari 1 jam. Adapun 28 riset partisipan lainnya memiliki gangguan tidur jika sedang sakit sehingga tidur tidak nyenyak atau sering terbangun. Hal lainnya disebabkan pula jika banyak pikiran sehingga pola tidur terganggu seperti jam tidur akan terlambat dari biasanya. 57 Table 3. Pola Tidur No. Responden Jam tidur malam Bangun Lama waktu tidur jam Tidur siang 1 EG 21.00 05.30 8,5 Tidak tidur siang 2 R 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 3 R T Pukul 00.00 atau 01.00 06.00 5-6 Tidak tidur siang 4 AG Pukul 21.00 atau 22.00 05.30 7-8 Jarang tidur siang, kecuali sangat capek 5 PT 20.00 05.00 9 Tidak tidur siang 6 AL 20.00 3.30 7,5 Jarang tidur siang kecuali lelah. 7 BT 20.00 04.00 atau 05.00 7-8 Tidak tidur siang kecuali sakit 8 NK 23.00 05.00 6 Tidak tidur siang 9 S 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 10 IT 21.00 05.00 8 Tidur siang kecuali kelelahan 11 BK 22.00 05.00 atau 06.00 7-8 Tidak tidur siang karena kerja. 12 IM 22.00 05.00 atau 06.00 7-8 Tidak tidur siang 13 YT 21.00 06.00 9 Tidak tidur siang kecuali sakit. 14 IG 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang kecuali sakit 15 JN 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang hanya istirahat. 16 UB 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 17 Y 21.00 06.00 9 Tidak tidur siang 18 HR 23.00 06.00 7 Tidak tidur siang 19 HB 22.00 03.00 5 Tidak tidur siang kecuali sakit. 58 20 WP 22.00 05.00 7 Tidak tidur siang kecuali sedang sakit. 21 MH 20.00 05.00 9 Tidak tidur siang, hanya istirahat dengan duduk. 22 TE 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 23 W 21.00 05.00 8 Tidur siang kecuali sedang capek. 24 RO 22.00 06.00 8 Tidak tidur siang. 25 BM 22.00 06.00 8 Tidak tidur siang, hanya mengistirahatkan diri. 26 SD 21.00 03.00 atau 04.00 6-7 Tidak tidur siang 27 TT 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 28 NT 22.00 atau 23.00 06.00 7-8 Tidak tidur siang 29 NY 21.00 06.00 9 Tidur siang sehari 2 kali 30 RTB 21.00 05.00 8 Tidak tidur siang 59

4.2.4. Aktivitas Fisik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah T1 462008027 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah T1 462008027 BAB II

0 0 20

T1 462008027 BAB III

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah T1 462008027 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah

0 2 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecenderungan Warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Krisren Indonesia Soka Salatiga T1 712007034 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecenderungan Warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Krisren Indonesia Soka Salatiga T1 712007034 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecenderungan Warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Krisren Indonesia Soka Salatiga T1 712007034 BAB IV

0 0 3

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: PrinsipPrinsip Pengaturan tentang Pencegahan dan Kebakaran Hutan T1 BAB IV

0 0 3