51 Dari 28 riset partisipan, terdapat2riset partisipan yang
masih mengkonsumsi daging namun melakukan tindakan pencegahandengan membuat ramuan untuk diminum setelah
mengkonsumsi daging. Hal ini dilakukan oleh ibu MH yang dalam wawancara mengatakan “
Biasa daun balacai. Tapi biasa juga kalo saya makan daging, tapi tidak juga kalo makan daging karena so
jarang. Tapi kalo saya makan, sebelum itu sa so bikin akan ramuan
.” P21,6. Hal serupa juga dismpaikan oleh ibu S dengan
membuat ramuan dari daun balakama. Menurut mereka, cara ini sangat membantu untuk mencegah rehipertensi yang
disebabkan konsumsi daging.
d. Konsumsi Sayuran
Perbanyak mengkonsumsi sayuran dapat mengurangi risiko hipertensi serta menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi. Sayur merupakan jenis makanan yang sering dikonsumsi
oleh seluruh riset partisipan dan dikonsumsi setiap hari. Setiap kali makan, sayuran menjadi pelengkap menu makanan
sedangkan lauk tidak didapat setiap hari dalam menu makanan, dikarenakan letak desa yang jauh dari pasar. Namun biasanya
juga penduduk desa memanfaatkan sungai atau aliran air disawah untuk memancing ikan, seperti dalam kutipan
52 wawancara dengan ibu UB yang mengatakan:
“Kalo makan tiap hari biasa saja, biasa makan sayur, ya sayur paku, katedo, labu siam,
sayur kacang, yang begitu-begitu. Ikan jarang-jarang, kecuali saya punya anak itu biasa pulang bawa pancingan baru makan ikan, ikan
laut juga jarang-jarang, paling sering sayur itu tiap hari pasti ada.”
P16,45. Hal serupa juga disampaikan oleh 29 riset partisipan yang memanfaatkan tumbuh-tumbuhan disekitar
desa serta memanfaatkan sungai untuk mendapatkan ikan dikarenakan keterbatasan sumber pemenuhan kebutuhan
makanan sehingga seluruh partisipan memiliki cara yang sama dalam memenuhi kebutuhan konsumsi makanan.
Dari 30 riset partisipan kebanyakan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri seperti kacang panjang, daun
kacang, terong, labu kuning, labu siam, selain itu juga jenis sayur yang tumbuh didaerah sekitar desa seperti daun ubi daun
singkong atau sayur paku pakis. Jenis sayuran daun singkong dan pakis merupakan sayuran yang paling sering dikonsumsi
karena banyak tumbuh disekitar desa, maka setiap kali beberapa partisipan yang kembali dari kebun atau sawah, mampir memetik
sayuran ini untuk dibawa pulang, seperti dalam wawancara dengan ibu JN yang mengatakan: “
Iyo hari-hari, eh daun ubi, sayur paku, kangkung, itu saja. Biasa papa tua minta daun papaya atau
53
bunga papaya dicampur dengan sayur paku. Pa tua biasa kalo pulang dari sawah so bawa pulang deng sayur dia pete dipinggir-pinggir kuala
itu
.” P15,14. Hal serupa juga disampaikan oleh 29 riset partisipan dimana mereka memanfaatkan tumbuhan seperti
daun singkong dan sayur paku yang banyak tumbuh disekitar desa untuk memenuhi kebutuhan makanan setiap hari.
e. Konsumsi Buah-buahan