84
4.3. Pembahasan
Untuk menjawab tujuan penelitian dari perilaku pencegahan rehipertensi di desa Poleganyara, peneliti menggunakan beberapa teori
untuk mendukung pembahasan riset partisipan yang terdiri dari 30 orang dimana dari hasil penelitian ini didapatkan perilaku mengenai
pencegahan rehipertensi.
4.3.1. Upaya Pengecekan Tekanan darah
Upaya pengecekan tekanan darah merupakan salah satu pencegahan rehipertensi yang dapat dilakukan. Adapun upaya
pengecekan tekanan darah meliputi beberapa hal yakni frekuensi, tempat dan nilai tekanan darah.
Frekuensi dilihat dengan seberapa sering penderita hipertensi mengukur tekanan darah yang bertujuan agar penderita hipertensi
dapat mengetahui kondisi tekanan darahnya pada satu waktu. Dari hasil penelitian, frekuensi ini dipengaruhi oleh seberapa sering
hipertensi kambuh, dalam artian bahwa frekuensi pengukuran tekanan darah disesuaikan dengan saat munculnya gejala hipertensi.
Dari 30 riset partisipan, 28 partisipan mengakui frekuensi pengukuran darah 1 sampai 3 bulan sekali sedangkan 2 riset partisipan lainnya
memiliki frekuensi yang lebih sering yakni satu atau dua hari sekali.
85 Dari frekuensi ini juga dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui
seberapa sering hipertensi muncul. Tempat pengukuran tekanan darah dilakukan di pusat layanan
kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, maupun pada petugas kesehatan yang memiliki alat untuk mengukur tekanan darah seperti
mantri dan bidan. Dari hasil penelitian, tempat pengukuran tidak mempengaruhi pencegahan rehipertensi, hanya sebagai sarana
dalam melakukan pengecekan tekanan darah. Dalam penelitian ini, nilai tekanan darah yang dimaksud
adalah berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh riset partisipan saat awal mendapatkan hipertensi, yaitu berdasarkan pengakuan dari
setiap riset partisipan saat wawancara yang didukung dengan data Puskesmas dan pengukuran nilai tekanan darah yang dilakukan oleh
peneliti sebelum memulai wawancara, dimana hal ini bertujuan untuk melihat kondisi tekanan darah setelah riset partisipan melalui proses
tindakan pencegahan hipertensi yang telah dilakukan. Selain itu, nilai tekanan darah ini sangat penting agar penderita hipertensi
mengetahui batasan nilai tekanan darah normal maupun tinggi. Semua riset partisipan memiliki nilai tekanan darah yang
normal saat dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dimulainya wawancara. Ini menunjukan bahwa adanya pengaruh dari
86 tindakan pencegahan hipertensiterhadap stabilnya kondisi tekanan
darah. Berdasarkan hasil penelitian, upaya pengecekan tekanan
darah berpengaruh dalam pencegahan rehipertensi karena dengan mengetahui nilai tekanan darah dapat mempengaruhi psikologis dari
penderita hipertensi. Menurut National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion2015, pentingnya untuk mengukur
tekanan darah secara rutin karena tekanan darah tinggi dapat muncul sewaktu-waktu tanpa peringatan mengenai tanda dan gejala yang
muncul. Untuk frekuensi dilakukannya pengukuran hanya jika merasakan gejala hipertensi yang muncul.
4.3.2. Pola Konsumsi