40
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Upaya PengecekanTekanan Darah
Upaya pengecekan tekanan darah merupakan usaha yang dilakukan melalui pengukuran tekanan darah dengan tensimeter
untuk mengetahui nilai tekanan darah pada satu waktu.
a. Frekuensi dan Alasan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 30 riset partisipan, 13 riset partisipan melakukan cek tekanan darah 2 atau 3 bulan
sekali atau hanya pada saat sakit. 1 riset partisipan hanya melakukan cek tekanan darah saat sakit, setelah sakit meskipun
gejala hipertensi muncul, tidak dilakukan cek tekanan darah. 14 riset partisipan melakukan cek tekanan darah 1 sampai 3 kali
dalam 1 bulan,dan 2 partisipan lainnya rutin yaitu dengan frekuensi yang lebih seringdimana partisipan pertama
melakukan cek tekanan darah setiap pagi sedangkan partisipan kedua melakukan cek tekanan darah setiap dua hari sekali.
Beberapa alasan yang dikemukakan oleh riset partisipan yakni mereka hanya melakukan pengukuran tekanan darah jika
muncul gejala hipertensi, dan sebaliknya jika tidak muncul gejala tersebut maka tidak dilakukan pengukuran tekanan darah. Hal
ini dikemukakan oleh 13 riset partisipan, misalnya dalam
41 wawancara dengan ibu BT yang mengatakan:
“
Saya tensi nanti sakit saja, kalau tidak, tidak ditensi. Bulan ini tidak ada pergi tensi, 2
bulan yang l alu ada, mungkin setiap dua bulan”
” P7,8. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh 14 riset partisipan yang lain,
dimana mereka melakukan pengukuran tekanan darah jika sakit. Hanya saja 14 riset partisipan ini lebih sering melakukan
pengukuran tekanan darah karena gejala hipertensi yang sering muncul dan tekanan darah yang tidak turun meskipun
merasakan gejala hipertensi yang tidak terlalu parah. Ada 2 riset partisipan yang rutin melakukan pengukuran
tekanan darah karena, partisipan pertama sedang dalam pengobatan paska stroke ringan, sedangkan partisipan kedua
memiliki alat tensimeter digital sendiri dirumah.
b. Tempat Pengukuran Tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh riset partisipan dibeberapa tempat berbeda yakni, Puskesmas Taripa,
Puskesmas Pembantu, Rumah Bidan dan dirumah bagi yang memiliki alat pengukuran tekanan darah sendiri.
Puskesmas pembantu
terletak ditengah
desa Poleganyara yang memiliki 1 orang tenaga kesehatan yakni
seorang perawat. Karena letak tempat yang dekat dengan rumah warga, Puskesmas Pembantu adalah tempat yang sering
42 dikunjungi oleh partisipan dalam melakukan pengukuran
tekanan darah. Puskesmas Taripa berada di Kecamatan yang berjarak kurang lebih 4 km dari desa Polegayara, sehingga
jarang dikunjungi oleh riset partisipan karena letaknya yang jauh. Puskesmas Taripa dikunjungi oleh partisipan jika akan bertemu
dokter. Selain itu, yang sering dikunjungi juga adalah Bidan desa Kancu’u, berjarak agak jauh dari desa poleganyara kurang lebih
7 km. Secara keseluruhan, 30 riset partisipan pernah mengunjungi tempat-tempat layanan kesehatan tersebut untuk
memeriksakan diri atau melakukan cek kesehatan.
c. Nilai Tekanan Darah