8
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial di atas.
Menurut Perry dan Saidler Dkk dalam Djodjo Suradisastra 19921993:6 mengatakan bahwa banyak ahli ilmu-ilmu sosial berpendapat
bahwa sifat kemanusiaan itu adalah proses belajar terhadap sifat-sifat tersebut yang berlangsung sejak manusia sangat muda, saat kanak-kanak.
Proses tersebut berlangsung dalam interaksi akrab antara anak dengan orang-orang di sekelilingnya. Dari pendapat di atas tampak bahwa IPS
merupakan kajian yang luas tentang manusia dan dunianya. Hal ini dapat membawa dampak bagi siswa yang dihadapkan dengan IPS. Hal demikian
selanjutnya dapat membawa dampak ikutan yang baik perluasan tentang manusia. Sedangkan dengan dampak yang lain ialah bahwa dengan luasnya
kajian tentang manusia itu dapat menimbulkan kesulitan pada mereka yang mengikutinya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah masalah- masalah sosial yang
terjadi di lingkungan dimana siswa bergaul dengan orang yang ada di sekitarnya.
2. Ruang lingkup IPS di SD
Sapriya 2004: 20 menyatakan bahwa pada jenjang sekolah dasar IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS siswa diharapkan dapat memahami sejumlah konsep dan
9
melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
Menurut Preston Herman dalam Djodjo Suradisastra 19921993: 10 menunjukan bahwa adanya
“kecederungan memusat” central tendenceies dalam materi yang di bahas dalam pembelajaran IPS. Menjelaskan untuk
kehidupan dalam di rumah dan sekitarnya yang menyangkut hubungan sosial, termasuk kekeluargaan sopan santun, gotong royong, tanggung
jawab dan tata tertib di jalan dan di sekolah, kemudian di desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara-negara tetangga, dan dunia dalam hubungan
kerja sama ekonomi, dan sosial budaya di wilayah yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat simpulkan bahwa ruang lingkup
IPS memuat tentang lingkungan rumah dan sekitarnya bersama orang-orang yang ada di dalamnya yang saling berinteraksi.
3. Tujuan Pembelajaran IPS Kelas V SD
Menurut Ahmad Susanto 2014:15 “tujuan pembelajaran IPS adalah
untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik ”.
Dengan demikian, tujuan pendidikan IPS adalah mengembangkan kamampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial untuk
mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Ahmad Susanto 2014:15 mengemukakan tujuan pembelajaran IPS
dapat dikelompokkan ke dalam enam komponen, yaitu. 1.
Memberikan pengetahuan mengenai pengalaman manusia dalam bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
10
2. Mengembangkan keterampilan untuk mencari dan mengelola informasi.
3. Mengembangkan nilai sikap demokrasi dalam bermasyarakat.
4. Menyediakan kesempatan siswa untuk berperan serta dalam kehidupan
sosial. 5.
Ditunjukkan pada pembekalan pengetahuan, pengembangan berpikir kritis, melatih kebebasan ketrampilan dan kebiasaan.
6. Ditunjukaan kepada peserta didik untuk mampu memahami hal yang
bersifat konkret, realistis dalam kehidupan sosial. Menurut Bardt dan Shermis dalam Djodjo Suradisastra Dkk
19921993:6 “tujuan IPS ada beberapa kesesuaian ialah upaya menyiapkan
para siswa supaya menjadi warga yang baik ”. Namun penafsiran tentang warga
yang baik ini agaknya cukup banyak. Oleh karena itu menunjukkan bahwa IPS bukan hanya satu saja melainkan ada tiga.
1. Tradisi pertama ialah perwarisan budaya Citizenship Transmission yang
menurutnya bersifat indokrinatif dalam penyajikan bahan ajar.
2. Kewargaan citizenship dalam pengertian dari tradisi ini berarti
kemampuan bertindak sebagai warga yang sessuai dengan nilai-nilai dasar yang telah disepakati dan dianggap baik.
3. Mereka mengartikan indokrinasi adalah semua pengalaman belajar
pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana belajar yang tidak kritis unciritial learning.
11
B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar