20
c. Kekurangan Peta Konsep Mind Mapping
1 Hanya ada pada siswa yang aktif atau terlibat.
2 Tidak seluruh murid.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa peta konsep Mind Mapping sangat bagus di gunakan dalam proses pembelajaran yang di
gunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 2 Blunyahan Sewon, Bantul.
D. Karakteristik Tentang Siswa kelas V SD
Siswa usia kelas V SD termasuk pada tahap operasional konkret dalam berpikir. Menurut Ginsburg dan Oper 1980: 31 menyatakan bahwa seorang
anak pada tahap ini sudah mempunyai tingkat ekuilibriun yang tinggi. Ia dapat berpikir fleksibel dan aktif, serta mampu berhadapan dengan persoalan yang
kompleks. Siswa dapat berpikir fleksibel karena dapat melihat semua unsur dan kemungkinan yang ada. Siswa juga dapat berpikir efektif dan kerena dapat
melihat pemikiran masa yang cocok untuk persoalan yang di hadapi. Siswa dapat membuat desain untuk suatu percobaan yang memerlukan pikiran dan
penggunaan secara bersamaan. Anak didik sebagai makhluk sosial berarti makhluk yang harus hidup
dalam kelompok sosial sehingga tercapai kemanusiannya. Anak didik besar dalam lingkungan keluarga, atau sosial budaya masyarakat tempat siswa
tumbuh dan berkembang serta kemajemukan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.
21
Sedangkan menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 105 mengemukakan bahwa tahap perkembangan operasional konkret dapat dilihat dari
perkembangan siswa terbagi dari enam yaitu: a.
Perkembangan fisik Perkembangan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum
memasuki masa remaja yang pertumbuhannya begitu. Masa yang tenang diperlukan oleh anak untuk belajar untuk berbagai kemampuan akademik
serta belajar berbagai beberapa keterampilan. b.
Perkembangan kognitif Menurut Piaget dalam Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 105 masa itu
dimana kanak-kanak akhir berada ada dalam tahap konkret dalam berpikir dimana konsep yang awal masa anak menggunakan operasi mental untuk
memecahkan masalah-masalah yang aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mental untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret.
c. Perkembangan bahasa
Kemampuan bahasa terus tumbuh pada masa ini.Anak lebih baik kemampuannya dalam memahami dan menginterprestasikan komunikasi
lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa anak nampak pada perubahan perbendaraan kata dan tata bahasa. Kemampuan menganalisis
kata untuk membantunya untuk mengertiapa yang tidak secara langsung berhubungan dengan pengalaman pribadinya.
d. Perkembangan moral
22
Kemampuan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Menurut Kohlberg dalam Rita
Eka Izzaty, dkk 2008: 110 menyatakan adanya enam perkembangan moral dari keenam tahap tersebut ada tiga tingkatan yaitu: pra-konsepsional dan
konvensional, dan pasca konvensional. Pada tahap pra-konvesional, anak peka terhadap peraturan-peraturan yang berlatar belakang budaya dan terhadap
penilaian baik buruk, benar-salah tetapi anak mengartikan dari sudut akibat fisik suatu akibat atau tindakan.
e. Perkembangan emosi
Emosi memainkan peran yang penting dalam kehidupan anak. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan
berulang-ulang. Sering dan kuatnya emosi anak merugikan penyesuaian sosial anak. Pergaulan anak yang semakin luas dengan teman sebaya akan
mengembangkan emosinya dan anak mulai belajar ungkapan emosi yang kurang baik dan tidak di terima oleh teman-temannya.
f. Perkembangan sosial
Perkemangan emosi anak tidak dapat dipisahkan dengan perkembagan sosial, yang sering disebut sebagai perkembangan tingkah laku sosial.
Perkembangan sosial anak dilihat sejak anak lahir sangat mempengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Sejak anak lahirkan kehidupan sosial dan
emosi selalu terlibat setiap kali anak berhubungan dengan orang lain.
23
E. Kerangka Pikir