44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Yang Digunakan
Berdasarkan latar belakang, masalah dan tujuan dari penelitian ini maka pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan Action Research.
Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan, karena jawaban yang ingin dicari dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan layanan informasi karier yang dapat
meningkatkan minat siswa berwirausaha. Untuk mendapatkan jawaban tentang pelaksanaan layanan informasi yang tepat tersebut, perlu dilakukan tindakan dari
peneliti. Menurut E. Mulyasa 2006:152 mengatakan bahwa ”action research adalah
kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif”. Selain itu menurut Rianto
1996:40 mengatakan bahwa ”penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan tindakan dengan mengujicobakan suatu ide kedalam praktek atau situasi nyata
dalam skala makro, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar”.
Sedangkan menurut Arikunto 2006:90 menyatakan bahwa ”penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
45
nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan masalah”.
Dilain pihak menurut Madya 2006:11 menyatakan bahwa ”penelitian tindakan merupakan upaya yang dilakukan untuk melakukan perubahan pada semua
peserta dan perubahan situasi yang tempat penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan praktik secara inkremental dan berkelanjutan”.
Melalui layanan informasi diharapkan dapat memperbaiki kualitas siswa dalam perencanaan kariernya agar memiliki minat berwirausaha, sehingga dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan tindakan dan refleksi dari peneliti. Selain itu desain penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara
pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia faktual yang lain Suryabrata 2005:94. Keterampilan-keterampilan
baru dalam layanan informasi ini akan dikembangkan oleh peneliti melalui pelaksanan tindakan dan refleksi dalam penelitian.
Tujuan utama penelitian tindakan menurut Suwarsih Madya 2006:25 adalah: Untuk mengubah perilaku penelitinya, perilaku orang lain dan atau
mengubah kerangka kerja, organisasi, atau perilaku struktur lain pada gilirannya menghasilkan perubahan perilaku peneliti-penelitinya dan atau
perilaku orang lain jadi penelitian tindakan lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas atau dunia kerja
Dalam penelitian tindakan terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan penelitian tindakan yaitu: 1 kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki; 2 kerjasama dalam penelitian tindakan mendorong
46
kreativitas dan pemikiran kritis; 3 kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk berubah; 4 kerjasama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan.
Adapun kelemahan-kelemahan dari penelitian tindakan tersebut yaitu: 1 kelemahan yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam
teknik dasar penelitian oleh pihak peneliti; 2 kelemahan yang berkenaan dengan waktu, karena penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat
dalam prosesnya; 3 kesulitan yang berhubungan dengan konsepsi proses kelompok. Proses kelompok dapat berjalan dengan baik jika pemimpin kelompok itu demokratis,
yaitu seseorang yang memungkinkan para anggotannya ikut mengendalikan jalannya diskusi Suwarsih Madya, 2006: 48-50.
Upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk mengantisipasi kelemahan- kelemahan peneliti tersebut yaitu:
1 Untuk mengatasi kelemahan yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan, peneliti berupaya mempelajari pendekatan penelitian melalui konsultasi dengan dosen pembimbing
dan mempelajari buku referensi. 2
Untuk mengatasi kelemahan berkenaan dengan waktu, peneliti melakukan penjadwalan dan kesepakatan dengan partisipan secara sistematis.
3 Untuk mengatasi kelemahan berkenaan dengan kesulitan yang berhubungan
dengan konsepsi proses kelompok, peneliti melakukan proses penelitian secara demokratis dalam hal ini pelibatan partisipan sampai tindakan yang dilakukan.
47
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling