TemaNada Dasar Cerita AmanatPesan Pengarang Petunjuk LakuanTeks Samping

gambaran ruang hanya dapat terjadi oleh adanya timbal balik informasi yang disajikan teks dan apa yang diketahui pembaca sebelumnya. Nurgiyantoro 2012: 227-237 mengklasifikasikan latar menjadi tiga unsur pokok sebagai berikut. 1 Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan. Latar tempat berupa nama-nama tempat, inisial tertentu, ataupun lokasi tertentu tanpa diberi kejelasan nama tetapi dengan menyebutkan jenis dan sifat-sifat umum dari tempat-tempat tersebut. 2 Latar waktu merupakan kapan terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut. Latar waktu menurut Genette dapat bermakna ganda. Pertama, mengacu pada waktu penceritaan, waktu penulisan cerita. Kedua, menunjuk pada waktu dan urutan peristiwa yang terjadi dan dikisahkan dalam cerita. 3 Latar sosial ialah latar yang menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara pikir, dan bersikap serta status sosial dari tokoh.

e. TemaNada Dasar Cerita

Efendi 2001: 37 mengemukakan bahwa tema merupakan ide dasar yang melandasi pemaparan suatu cerita. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Pratiwi, dkk. 2014: 198 bahwa tema merupakan gagasan dasar cerita yang mengandung nilai atau pesan moral dan berfungsi untuk mengontrol ide pengarang. Sementara itu, Waluyo 2002: 24 berpendapat bahwa tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhubungan pula dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandang yang dikemukakan oleh pengarangnya. Tema merupakan makna cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Gagasan sentral yaitu sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam dan melalui karya fiksi. Wujud tema dalam fiksi, biasanya berpangkal pada alasan tindak atau motif tokoh Sayuti, 2000: 187. Berdasarkan paparan di atas, dapat diartikan bahwa tema merupakan gagasan atau gambaran yang terkandung dalam suatu cerita. Tema bisa berupa pendidikan, sosial, kebudayaan, keagamaan dan lain sebaginya yang intinya adalah garis besar dari suatu penceritaan pada cerita.

f. AmanatPesan Pengarang

Waluyo 2002: 28 mengungkapkan bahwa amanat erat hubungannya dengan makna significance dari karya itu. Amanat biasanya bersifat kias, subjektif, dan umum. Selain itu amanat dalam suatu karya fiksi bersifat tersirat dari apa yang tersirat sehingga pembaca harus jeli dalam menentukan amanat yang ada dalam cerita

g. Petunjuk LakuanTeks Samping

Waluyo 2002: 29 mengungkapkan bahwa petunjuk lakuteknis sering disebut dengan teks samping. Teks samping memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya. Selanjutnya, Luxemburg 1989: 166 menyatakan bahwa petunjuk- petunjuk untuk pementasan atau teks samping juga termasuk teks drama. Teks yang diucapkan oleh para pelaku dibungkus dalam atau dicangkokkan pada teks samping. Bagi pembaca teks samping itu lebih penting daripada untuk para penonton.

C. Strategi Pembelajaran Buku Bergambar Minim Kata

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Drama melalui Teknik Transformasi Cerpen Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Blora

13 85 153

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI BUKU MENGGUNAKAN METODE STAD PADA SISWA KELAS XI IPA 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI BUKU MENGGUNAKAN METODE STAD PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA MUHAMMADYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 13

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik dengan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Jepara.

0 0 186

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 4 183

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN.

1 15 197

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI-IPA 1 SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL.

0 1 269

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 209

PENERAPAN METODE PEMODELANUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT | Kirana | BASASTRA 7799 16337 1 SM

0 0 15

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MENJALIN DENGAN SMA NEGERI 1 MEMPAWAH HULU

0 0 12