bervariatif lengkap dengan penggambaran karakter dalam dialog yang disampaikan sehingga naskah drama terkesan hidup.
b. Alur
Unsur alur kegiatan pratindakan menempati peringkat terendah kedua setelah unsur amanat. Skor rata-rata yang didapat siswa adalah 2,19 dari skor
maksimal 5. Pengembangan alur naskah drama siswa sangat minim karena tidak adanya pengembangan cerita dan konflik. Kebanyakan siswa hanya menulis
naskah drama satu babak dengan panjang cerita minimalis, sehingga naskah terkesan kurang menarik. Berikut contoh penggamaran alur dari siswa 02 yang
ditulis sangat singkat.
Naskah drama di atas merupakan naskah lengkap singkat dengan alur maju. Cerita dimuali dari pertanyaan ibu kepada anaknya yang tidak belajar, dan
anak menjawab masih lelah. Alur dilanjutkan di suatu malam ibu kembali menanyakan pertanyaan yang sama dengan menakut-nakuti, kemudian si anak
mau belajar. Hasil menulis naskah drama pratindakan terlihat bahwa siswa XI
IPA2 masih belum bisa mengembangkan alur. Keterbatasan pengembangan ide masih belum dapat diatasi karena dalam menulis siswa merangkai cerita dengan to
the point tanpa mencoba mengembangkan alur dengan dialog. Kelemahan penulisan alur pratindakan juga terbukti dari jumlah siswa
yang mendapatkan skor maksimal hanya satu anak. Kriteria kelengkapan alur perkenalan, permasalahan, konflik, hingga penyelesaian konflik, subjek 25 tulis
dengan baik.
Naskah di atas pengenalan tokoh dimulai dengan narasi bel pulang sekolah lalu hadir tokoh Dery serta Selli dengan karakter judes pada dialog yang dilakukan.
Alur dilanjutkan terjadinya permasalahan teman-teman Selli yang tak juga datang dalam acara kerja kelompok. Konflik memuncak ketika waktu mengerjakan
kurang dan ditambah terpilih sebagai peserta presentasi, tetapi diluar ekspektasi kelompok tersebut menjadi kelompok terbaik.
…
c. Dialog
Skor rata-rata penulisan dialog pratindakan adalah 3,11 dengan skor maksimal 5. Penulisan dialog siswa disusun kurang kreatif dan kurang sesuai
dengan tema. Tiap siswa hanya menuliskan dialog dengan singkat, sehingga gambaran cerita yang detail belum terlihat.
Selain itu, penulisan dialog juga masih banyak yang tidak sesuai dengan pemilihan tema masing-masing siswa. Pada
kegiatan pratindakan siswa diberi tema bebas, namun pada penulisannya dialog siswa cenderung belum terarah pada satu tema seperti tulisan siswa 02 berikut.
Berdasarkan analisis hasil, kebanyakan siswa XI IPA2 dalam kegiatan pratindakan memang belum mampu menuliskan dialog dengan baik, tetapi ada
beberapa anak yang memiliki keahlian khusus dapat mengembangkan cerita dan dialog dengan cukup baik. Hal ini terbukti dari contoh karya siswa 25 yang
sekaligus mendapatkan skor tertinggi dalam kegiatan menulis drama pratindakan.
Penggalan naskah drama di atas ditulis dengan tema kerja keras. Siswa menyajikan cerita dengan dialog yang mendukung tema dan judul cerita yaitu
bekerja semaksimal mungkin dan menyerakhan hasil pada Tuhan. Dialog dikembangkan dengan baik dari perkenalan tokoh hingga penyelesaian konflik.
Pada akhir cerita, siswa menghadirkan kesimpulan menarik melalui dialog salah satu tokoh, bahwa bekerja semaksimal mungkin dan memanfaatkan waktu dengan
baik akan memperoleh hasil maksimal bahkan di luar ekspektasi.
d. Latar