4.5 Analisis Hasil
Data mengenai dampak Jejaring Indomaret sebagai variabel bebas X terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang eceran sebagai variabel terikat Y.
Selanjutnya penulis akan mengalisa data tersebut. Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya akan diklasifikasikan
masing-masing data berdasarkan nilai-nilai jawaban responden pada bab IV. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk melihat dampak jejaring Indomaret terhadap
kondisi sosial ekonomi pedagang eceran. Berikut analisis deksriptif mengenai dampak jejaring Indomaret terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang eceran.
4.5.1 Waralaba Indomaret Sebagai Bentuk Aplikatif Kapitalisme
Esensi kapitalisme adalah pemilikan,persaingan, dan rasionalitas Suyanto, 2011. Kapitalis adalah orang-orang yang memiliki alat-alat produksi. Adapun
karakteristik pokok ekonomi kapitalisme menurut Mandel 2006 adalah : 1. Produksi terdiri dari produksi komoditas, yaitu produksi yang bertujuan untuk
dijual di pasar. Jika komoditi yang diproduksi tidak terjual diatas harga yang ada, perusahaan kapitalis dan kelas borjuis secara keseluruhan tidak akan
mendapatkan nilai lebih yang dihasilkan pekerja melalui komoditi. Pada dasarnya Indomaret adalah salah satu jaringan peritel waralaba
Indonesia yang dikelola oleh PT INDOMARCO PRISMATAMA. Indomaret bergerak dibidang barang dan jasa, artinya Indomaret tidak memproduksi atau
menghasilkan suatu
komoditas. Akan
tetapi PT
INDOMARCO PRISMATAMA mempunyai hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar,
seperti merek, hak cipta, paten, dan rahasia dagang, dan mempunyai sertifikat.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan ini menawarkan konsep kerjasama bisnis di bidang penyediaan barang dan jasa. Hal ini dilakukan dengan sistem manajemen dan
lisensi kepemilikan toko Indomaret. Sebagaimana yang dikemukakan oleh staff Coordinator Officer distribution center yaitu Muhammad Ilham, berikut
pernyataannya: “Perusahaan dengan label atas nama Indomaret itu merupakan
bentuk franchisee waralaba. Pada dasarnya Indomaret bergerak dalam pelayanan jasa dan barang kepada konsumen. Indomaret
hanya menjual, karena Indomaret tidak mempunyai pabrik perusahaan untuk memproduksi komoditas, dengan kata lain
Indomaret tidak menghasilkan barang. Akan tetapi sebagai strategi ekonomi politik, maka Indomaret membeli produk
kemudian bekerjasama dengan supplier dengan membeli nama brand Indomaret. Sehingga perusahan atau supplier memproduksi
barang dengan nama Indomaret. Misalnya air kemasan Botol
maupun gallon “Cleo” , tissue Indomaret, sabun Indomaret, alat tulis Indomaret, perlengkapan bayi Indomaret, pakaian dalam
Indomaret, cotton buds Indomaret, gula Indomaret, beras Indomaret, dan banyak lagi
” Wawancara pada 20 April 2015.
Hal ini selaras dengan pernyataan seorang kepala toko Indomaret yaitu Hendri Hutagalung laki-laki, 21 tahun, berikut pernyataannya ;
“Indomaret beli barangnya aja, contohnya shampoo pantene, kemudian diganti menjadi dengan nama Indomaret atas
persetujuan dengan perusahaan. Indomaret tidak mempunyai pabrik. Indomaret cuma menjual aja seperti Franchise membeli
nama dengan membayar nama Brand” Wawancara pada 25 Maret 2015.
Indomaret memfokuskan diri pada area pemukiman, perkantoran dan
fasilitas umum. Adapun kategori komoditas yang dijual adalah untuk kebutuhan sehari-hari total 3300 jenis seperti makanan sarapan pagi, susu, dan makanan
bayi, produk-produk non-makanan kosmetik dan pemeliharaan tubuh, barang- barang umum keperluan bayi, pakaian dan alas kaki. Sasarannya utamanya
Universitas Sumatera Utara
adalah seluruh kalangan masyarakat; laki-laki, perempuan, orangtua, remaja, anak-anak, dan lainnya boleh berbelanja di Indomaret www.indomaret.co.id.
2. Produksi dijalankan dalam kondisi dimana alat produksi dimiliki secara pribadi. Adanya kekuasaan untuk mengatur tenaga produktif alat produksi
dan tenaga kerja bukan milik kolektif, melainkan terbagi-bagi antara perusahaan-perusahaan yang dikontrol oleh kelompok-kelompok kapitalis
yang berbeda kepentingan individu dan keluarga, perusahaan terbatas dan kelompok-kelompok financial.
Indomaret sebagai perusahaan mempunyai alat-alat produksi seperti modal, tenaga kerja dan hak kekayaan intelektual. Tentunya hal ini dimiliki secara
pribadi oleh pemilik modal Indomaret. Adapun pemilik brand Indomaret adalah Bapak Jonathan Sinarman yang berada di Jakarta. Pada awalnya Indomaret
dikelola perorangan. Akan tetapi pada tahun 1997 Indomaret melakukan pola waralaba dengan membuka peluang bagi masyarakat luas untuk dapat memiliki
dan mengelola gerai Indomaret secara mandiri. Pola waralaba ini didukung oleh sistem dan format bisnis yang baik dan terlihat dari peningkatan jumlah gerai,
pada awalnya jumlah Indomaret pada tahun 1997 yaitu 2 gerai, akan tetapi setelah melakukan sistem waralaba jumlah tersebut meningkat drastis menjadi 3.093 gerai
pada Desember 2008. Tidak berhenti disitu, pihak Indomaret terus mengembangkan sayap waralabanya hingga pada tahun 2014 jumlah Indomaret
mencapai 10.600 gerai. Dari keseluruhan jumlah tersebut 60 persen dengan sistem waralaba Indomaret dan 40 persen secara mandiri yaitu milik masyarakat umum.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai sebuah perusahaan yang dikelola oleh PT INDOMARCO PRISMATAMA tentunya memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat
status dan peranan dalam mengelola Indomaret. Berikut gambar struktur
organisasi PT INDOMARCO PRISMATAMA Distribution Center Kota Medan. Bagan 4.6
Struktur PT Indomarco Prismatama DC Sumatera Utara
Adapun struktur organisasi yang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan franchisor, yang dalam hal ini berhak untuk melakukan seleksi, menyimpan, dan
atau meminta data-data lengkap, dan melakukan pengawasan terhadap sumber daya manusia dan sistem manajemen yang akan ditempatkan di setiap gerai
DIREKTUR UTAMA
DCM
DDCM
SUPERVISOR
KOORDINATOR OFFICER
HELPER
Universitas Sumatera Utara
Indomaret. Setiap atasan hanya berwenang memerintah kepada bawahannya langsung, sebaliknya setiap karyawan bertanggung jawab kepada pimpinan yang
langsung membawahinya. Hal ini menjadi fenomena umum bahwa kontrol perusahaan keluarga menjadi modern karena pemilik usaha tidak secara langsung
berhubungan dengan buruh akan tetapi melalui manajer Indomaret yang disebut sebagai borjuis minor.
Hal ini sesuai dengan pernyataan kepala toko yaitu Tetty Novita, berikut pernyataannya pada saat wawancara :
“…Seluruh sistem di atur oleh HO Head of Office jadi kami hanya mengerjakan saja
” Wawancara pada 8 Mei 2015.
Demikian halnya dengan sistem waralaba Indomaret, keseluruhan tenaga kerja akan di kontrol oleh pihak-pihak kapitalis, tentunya mereka adalah orang-
orang yang memiliki dukungan finansial yang kuat. Tenaga kerja tersebut dikontrol dalam sistem kontrak kerja. Seperti pernyataan Kepala Toko Hendri
Hutagalung berikut ini; “Gaji sesuai dengan Upah Minimum Regional UMR, ada
jaminan sosial berupa BPJS. Sistem kontrak 2 tahun pertama”Wawancara pada 25 Maret 2015.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Indomaret sebagai perusahaan yang memperhatikan kemaksimalan produktivitas tenaga kerja dalam melakukan
tugas dan tanggung jawabnya bagi perusahaan. Memberikan gaji yang sesuai dengan Upah Minimum Regional UMR dan memberikan jaminan sosial berupa
Badan Pelayanan Jaminan Sosial BPJS dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas seluruh tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Produksi dijalankan untuk sebuah pasar yang tidak terbatas dan dibawah tekanan persaingan. Setiap individu kapitalis pemilik pribadi, tiap perusahaan
atau kelompok kapitalis berusaha untuk mendapatkan keuntungan terbesar tanpa mempertimbangkan hasil keseluruhan dari keputusan serupa yang
diambil oleh perusahaan lain yang beroperasi dalam bidang yang sama. Hal ini dilakukan untuk memperoleh bagian keuntungan terbesar dari keuntungan
yang bisa dikeruk dari pasar. Dalam menjalankan bisnis pada sebuah pasar yang tidak terbatas,
Indomaret tidak terlepas dari tekanan persaingan dari pelaku ekonomi lain. Oleh sebab itu, pemilik waralaba Indomaret menggunakan berbagai strategi dalam
meraup keuntungan. Seperti merendahkan biaya produksi dan harga jual produk kepada konsumen, membuat promosi dan mengakumulasikan modal melalui
ekspansi waralaba keberbagai daerah.
4. Tujuan produksi kapitalis adalah memaksimalkan keuntungan. Kelas pemilik prakapitalis hidup dari produk surplus sosial, umumnya mengkonsumsi dalam
cara yang tidak produktif. Kapitalis harus merendahkan biaya produksi biaya dan harga serta menggunakan teknologi mesin yang canggih untuk
mendapatkan jumlah kapital yang besar. Karenanya dibawah cambukan kompetisi, kapitalisme diwajibkan untuk mencari maksimalisasi keuntungan
agar mengembangkan investasi produktif hingga maksimum. 5. Produksi kapitalis muncul menjadi produk yang tidak hanya untuk
memperoleh keuntungan akan tetapi akumulasi kapital. Dalam perkembangan modal, Marx berawal dari kenyataan sederhana yang teramat jelas bahwa
Universitas Sumatera Utara
kaum kapitalis mengubah modal mereka menjadi dana lewat pertukaran; mereka membeli barang-barang dagangan dengan uang mereka dan kemudian
menjualnya untuk lebih banyak uang dari harga pembeliannya. Misalnya, seorang kapitalis membeli kapas seharga Rp.1.000,- dan kemudian
menjualnya untuk Rp.1.100, dengan demikian memperoleh 100 taler. Kelebihan sebesar 100 taler di atas modal tersebut di sebut nilai lebih Engels
dalam Das Kapital, 2007. Hal inilah yang diterapkan Indomaret didalam mengakumulasikan
modalnya, senada dengan pernyataan seorang kepala toko Indomaret, yakni Hendri Hutagalung, berikut pernyataannya :
“...Indomaret berbeda dengan warung kecil-kecilan beli barang sedikit-sedikit. Sementara Indomaret sekali beli sampai MM, beli
barang banyak. Apabila beli barang dalam jumlah yang banyak otomatis harganya lumayan murah dari supliernya. Kayak Walls
sekali masuk 5 jutahari ke setiap gerai. Indomaret tempat penjualan, sebenarnya pada intinya tempat penitipan. Tapi orang
Indomaret dengan HPP. Untuk memperolehmencari untung Indomaret menjual lagi. Contohnya Indomaret membeli Gas elpiji
seharga Rp.150.000 dari perusahaan langsung, kemudian
Indomaret menjualnya kembali dengan harga Rp.180.000. Barangnya di manajemen supaya mendapat untung” Wawancara
pada 25 Maret 2015.
Berdasarkan ciri-ciri kapitalisme sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa Indomaret adalah salah satu contoh dari sekian
banyak bentuk Ekonomi Kapitalisme, dimana memproduksi barang yang akan didistribusikan kepada konsumen. Bukan hanya kebutuhan pokok masyarakat
akan tetapi kebutuhan tambahan seperti rekreasi dan kenyamanan serta kepuasan juga menjadi basis dalam menjalankan bisnis Indomaret.
Universitas Sumatera Utara
Waralaba Indomaret merupakan salah satu bentuk aplikatif kapitalisme, dengan kata lain sebuah bisnis ekonomi besar yang mana cara produksi dan
hubungan dalam proses produksi menguasai pelaku ekonomi kecil lainnya. Indomaret ditandai sebagai kapitalisme karena secara legal alat-alat produksi dan
modal yang besar bahkan tenaga kerja dimiliki oleh pelaku bisnis. Hal ini diperkuat dengan analisis Marx atas produksi kapitalis, yang mendukung
pandangan tersebut sebagai bentuk aplikasi kapitalisme. Mengingat bahwa Indomaret bergerak dalam bidang membeli barang dari supplier dan menjual
kembali kepada konsumen. Hal inilah yang disebut tugas kapitalis, dalam transaksi dagang tertentu. Transformasi bentuk kapital dari komoditi menjadi
uang dan dari uang menjadi komoditi pada saat yang bersamaan adalah transaksi kapitalis, tindakan membeli dan menjual serta menjelajah pasar adalah bagian
penting dari waktu di mana ia berfungsi sebagai seorang kapitalis, yaitu sebagai kapital yang dipersonifikasi Dumenil, 2015.
4.5.2 Akumulasi Modal