Waralaba Indomaret merupakan salah satu bentuk aplikatif kapitalisme, dengan kata lain sebuah bisnis ekonomi besar yang mana cara produksi dan
hubungan dalam proses produksi menguasai pelaku ekonomi kecil lainnya. Indomaret ditandai sebagai kapitalisme karena secara legal alat-alat produksi dan
modal yang besar bahkan tenaga kerja dimiliki oleh pelaku bisnis. Hal ini diperkuat dengan analisis Marx atas produksi kapitalis, yang mendukung
pandangan tersebut sebagai bentuk aplikasi kapitalisme. Mengingat bahwa Indomaret bergerak dalam bidang membeli barang dari supplier dan menjual
kembali kepada konsumen. Hal inilah yang disebut tugas kapitalis, dalam transaksi dagang tertentu. Transformasi bentuk kapital dari komoditi menjadi
uang dan dari uang menjadi komoditi pada saat yang bersamaan adalah transaksi kapitalis, tindakan membeli dan menjual serta menjelajah pasar adalah bagian
penting dari waktu di mana ia berfungsi sebagai seorang kapitalis, yaitu sebagai kapital yang dipersonifikasi Dumenil, 2015.
4.5.2 Akumulasi Modal
Kapitalisme adalah suatu paham yang menyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi
prinsip tersebut, kapitalis mengembangkan jaringan usaha produksinya dengan memaksimalkan sirkulasi kapital tersebut atau sirkulasi komoditas, yaitu
keinginan untuk memperoleh banyak keuntungan dan lebih banyak nilai-surplus melalui ekspansi bisnis. Karl Max menyebutkan hal ini sebagai “hukum akumulasi
modal kapitalis ” Engels, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Akumulasi modal adalah proses yang dilakukan oleh para pemilik modal dalam memperbesar faktor produksinya. Dalam buku pertama Kapital, Marx
menjelaskan tiga tipe sirkulasi komoditas. Sirkulasi bentuk pertama adalah ciri kapital, yaitu uang→Komoditas→Uang dengan jumlah yang lebih besar, jika
disimpulkan maka formulanya adalah M1-C-M2
. Operasi ini disebut “ membeli untuk menjual” atau “kapitalisasi nilai lebih” masuk akal hanya jika penjual
tersebut membawa nilai tambah atau sebuah nilai lebih. Dalam hal ini M2
merupakan nilai lebih, jumlah peningkatan dalam nilai M Money Du menil, 2015.
Tujuan produksi kapitalis adalah memaksimalkan keuntungan, hal tersebut dilakukan dengan menerapkan hukum akumulasi modal. Pemilik Indomaret
sebagai kapitalis yang mempunyai alat-alat produksi seperti modal, tenaga kerja dan hal kekayaan intelektual membeli produk atau komoditi dari berbagai suplier
dalam jumlah yang besar, kemudian komoditi tersebut dikemas atau dipacking kemudian disebar ke semua gerai Indomaret untuk dijual harga di atas harga
pokok penjualan dan akhirnya memperoleh untung melalui nilai lebih dari penjualan setiap produk. Keseluruhan aktivitas tersebut dinamakan kapital
dagang, yaitu yang membeli barang jadi dari kapitalis industrial untuk dijual ke pembeli terakhir, dalam sirkuit yang direduksi M-C-
M’: para kapitalis dagang membeli untuk menjual komoditi yang sama. Secara singkat proses tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Bagan 4.7 Hukum Akumulasi Modal
Bentuk sesungguhnya dari proses ini adalah uang-barang dagangan-uang, di mana uang yang pertama sebagai modal ditambah laba tambahan nilai uang
sama dengan modal baru. Tambahan uang baru atau kenaikan nilai uang itu disebut nilai lebih atau laba. Uang pada awalnya atau modal awal tidak hanya
untuk sirkulasi tetapi untuk mencipta nilai lebih untuk menghasilkan laba, kemudian laba itu ditambahkan kepada kapital awal menjadi kapital baru
Prawironegoro, 2012. Keuntungan yang diperoleh melalui proses tersebut adalah ketika
Indomaret yang di kelola PT INDOMARCO PRISMATAMA tersebut membeli produk dengan harga pokok penjualan dari suplier seperti P G, UNILEVER,
INDOFOOD, BRONSON, FRISIAN FLAG, dan lainnya. Selain itu, membeli produk dalam jumlah yang banyak tentunya akan memperoleh bonus atau diskon
dari suplier. Bonus tersebut pada umumnya berupa produk yang sama. Kemudian komoditas yang beli beserta hadiah atau bonus tersebut di jual kembali di atas
harga pokok penjualan. seperti yang dinyatakan oleh kepala toko berikut ini : COMODITY
MONEY MONEY’
Pemilik Indomaret sebagai
pemilik modal Pemilik
Indomaret membeli komoditi
dari berbagai suplier
Komoditi tersebut di jual kembali diatas
harga penjualan pokok untuk
memperoleh keuntungan
Universitas Sumatera Utara
“...Tapi orang Indomaret dengan Harga Pokok Penjualan HPP. Untuk memperolehmencari untung Indomaret menjual lagi.
Contohnya Indomaret membeli Gas elpiji seharga 150.000 dari perusahaan langsung, kemudian Indomaret menjualnya menjadi
180.000. barangnya dimanajemen supaya bagaimana mendapat
untung”Hendri Hutagalung, 25 Maret 2015. Sementara mengenai hadiah berikut pernyataan Coordinator Officer Distribution
Center PT INDOMARCO PRISMATAMA : “...dari pabrik supliernya pesan barang 1 truk susu hadiahnya 2
karton. Kadang 4 M setiap hari dari Unilever ke Distribution Center. Kemudian dari Distribution Center ke 368 gerai Indomaret
per piece-
piece” Muhammad Ilham, 20 April 2015.
Salah satu yang membedakan pedagang tradisonal dengan waralaba Indomaret adalah akses langsung yang dimiliki pengusaha waralaba dengan
produsen, sehingga mereka bisa menurunkan harga pokok penjualan, yang pada akhirnya mampu perusahaan waralaba menawarkan harga yang lebih rendah.
Apalagi ditambah dengan sekian banyak waralaba Indomaret yang tersebar di mana-mana. Pada proses penjualan produk tersebut Indomaret melakukan
melakukan berbagai strategi untuk menarik perhatian bahkan konsumen sehingga berbelanja di Indomaret. Menurut Damsar dalam Sosiologi ekonomi strategi
tersebut berupa aspek ruang dan waktu Damsar, 2011. Pemanfaatan dan penggunaan aspek ruang bagi aktor ekonomi terutama
ditujukan dalam menjalankan fungsi ekonominya disamping itu juga diselimuti oleh kombinasi aspek lain seperti politik, sosial, budaya, dan lainnya. Sementara
permainan aspek ruang dilakukan para aktor ekonomi untuk menjadikan suatu ruang sebagai tempat yang strategis. Strategi yang dimaksud adalah memperindah
Universitas Sumatera Utara
atau mempercantik ruang sehingga menarik orang untuk memperhatikan atau sekedar melirik tempat tersebut.
Strategi yang dilakukan pada umumnya memperindah dan mempercantik bentuk dan warna bangunan, kemudian memanfaatkan atau menggunakan etalase
sebagai sebagai strategi pemikat pengunjung, dan tempat pengumuman bahwa ada diskon dalam jumlah yang besar, lebaran akan datang, tahun baru akan tiba, dan
sejenisnya. Etalase pada toko-toko dipajangkan barang-barang terutama keluaran terbaru secara menarik, apik dan menggelitik.
Strategi kedua ditujukan untuk membuat orang betah berlama-lama dan kembali lagi pada lain waktu ke tempat yang sama. Ada beberapa aktivitas yang
dilakukan berkenaan dengan ini antara lain menyediakan sarana bermain, memutar lagu melalui pengeras suara, pelayan yang siap membantu calon pembeli
yang perlu informasi dan seterusnya sehingga kegiatan berbelanja dilakukan bukan semata berbelanja akan tetapi juga sebagai rekreasi.
Demikian halnya dengan Indomaret, berbagai strategi yang telah dilakukan bekerja sama dengan suplier, seperti yang dinyatakan oleh Koordinator
Officer yaitu Muhammad Ilham berikut ini : “Promo ada dari perusahaan sendiri atau supplier. Yang
dilakukan untuk menarik pelanggan yaitu :
1. Promo
2. 3 S Senyum, Salam, dan Salam
3. Kebersihan
4. Penataan barang
5. Menyediakan layanan lain, seperti tiket kereta Api, M-kios,
transfer uang Western Union, token listrik, ATM Hal ini menjadi strategi jitu untuk memudahkan konsumen, dengan
kelengkapan barang. Apa kebutuhan konsumen tersedia sehingga
Universitas Sumatera Utara
memudahkan konsumen, karena tidak perlu pergi keberbagai tempat untuk memenuhi kebutuhannya.
Berbeda apabila tidak lengkap maka akan mengecewakan konsumen, seperti ketika belanja di warung eceran barang tidak
ada dan pedagang mengatakan bukan disini coba di warung lain.
6. Toko opening ada soundnya, badutnya, promo-promo besar-
besaran, setiap yang beli diberi balon, belanja Rp 50.000 dapat payung, belanja Rp. 200.000 dapat susu.
7. Hari lebaran promosi sirup beli 2 gratis 1 ” Wawancara pada 20
April 2015. Dari berbagai strategi diatas menunjukkan bahwa Indomaret berusaha
menjaga kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap Indomaret. Hal tersebut terlihat ketika pemilik Indomaret ingin memberikan pelayanan yang terbaik
dengan kualitas yang terjamin sehingga konsumen puas ketika berbelanja di Indomaret tersebut. Metode one stop shopping menjadikan Indomaret pilihan
masyarakat dalam berbelanja, karena konsumen cukup berbelanja dalam satu tempat tetapi dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah dengan berbagai
layanan baru seperti menyediakan ATM, M-kios, transfer uang Western Union, token listrik, Credit Card, dan lainnya.
Hal yang senada dengan pernyataan kepala toko terkait dengan strategi Indomaret, berikut pernyataannya :
“...strategi yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen dengan 3 S yaitu Salam, senyum, sapa. Menyapa walau hanya
sekedar masuk saja, hal ini dilakukan supaya konsumen nyaman. Kemudian display barang sesuai dengan listingan, bukan sesuai
dengan keinginan kita. Jadi menyusun barang sesuai dengan aturannya di computer yaitu planogram agar tidak sembarangan
tempat. Misalnya makanan harus diatas obat-obatan.
Promo yang kendalikan oleh Development yaitu bagian promosi barang tetapi ada juga dari supplier seperti sampo P G
perusahaan seperti unilever magnum, kesek kaki. Tujuannya untuk memperkenalkan produk-produk yang baru dan lama. Tidak
ada yang expired. Supaya orang tertarik untuk membelinya maka
Universitas Sumatera Utara
dibuat diskon atau beli 2 gratis 1” Hendri Hutagalung, 25 Maret 2015
Selain aspek ruang, adapun strategi lain yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen adalah aspek waktu, berikut pernyataannya :
“Memasang musik sesuai dengan situasi atau kondisi langsung dari Jakarta se Indonesia melalui Telesindo TV online.
Mekanisme setiap gerai pada dasarnya sama, akan tetapi cara atau kiat-kiatnya berbeda yaitu dengan mengadakan bazaar untuk
memperkenalkan indomaret dan memperkenalkan Indomaret melalui radio dan iklan di TV biar konsumen makin banyak ke
Indomaret” Hendri Hutagalung, 25 Maret 2015
Pergerakan Indomaret tampaknya semakin antusias dan gencar dalam meningkatkan eksistensi dirinya di kalangan masyarakat, hal tersebut terlihat
ketika memperkenalkan dirinya dengan menjangkau konsumen dimanapun. Misalnya membuat Indomaret keliling apabila ada event. Selain memperkenalkan
diri, hal itu dilakukan untuk meraup keuntungan. Seperti yang dilakukan Indomaret pada saat Pekan Raya Sumatera Utama PRSU, pada Maret 2015
terdapat 6 minibus yang menawarkan produknya ke seluruh masyarakat yang hadir pada masa itu. Hal ini sesuai dengan pernyataan kepala toko pada saat
peneliti mewawancarai informan, berikut pernyataannya : “Adanya Indomaret keliling dengan mini bus apabila ada event.
Biar orang sekeliling tidak repot beli jauh selain itu memperkenal Indom
aret dan meraup keuntungan” Wawancara pada 25 Maret 2015.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Indomaret Keliling
Sumber : www.indomaret. co.id Mobil toko portable diatas sebagai upaya yang digunakan untuk
mengunjungi konsumen Indomaret di event keramaian. Hal ini memberikan gambaran bahwa Indomaret sendiri yang menjangkau keberadaan konsumen. Hal
ini mendukung kelebihan Indomaret dalam mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Hal tersebut didukung data responden dari 40 orang terdapat 10 orang
25 yang sangat setuju dan 23 orang 57,5 menyatakan setuju bahwa faktor jarak atau kedekatan mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
berbelanja di Indomaret. Selain itu, Indomaret juga mampu memberikan layanan kapanpun, hal ini dapat mendukung kelebihan Indomaret didalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Adapun strategi yang dilakukan dengan membuat jam operasional Indomaret terbagi dalam 3 shift, yaitu :
1. Shift pertama, jam 06.30 – 16.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
2. Shift kedua, jam 15.00 – 22.00 WIB
3. Shift ketiga, jam 22.00 – 08.00 WIB
Hal ini menunjukkan keseriusan Indomaret dalam meraup keuntungan tersebut dengan menarik perhatian konsumen melalui jam kerja yang siap
melayani kapan pun. Dalam menerapkan akumulasi modal tersebut, pihak manajemen Indomaret melakukan ekspansi besar-besaran hingga ke berbagai
daerah, dengan menggunakan sistem jejaring peritel modern telah memukul mundur pedagang kecil, seperti pedagang eceran dan kelontong. Sebagaimana
penjelasan diatas merujuk kepada Indomaret sebagai toko modern. Toko modern biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
memberikan rasa nyaman bagi pembeli yang datang. Mulai dari AC, music, display produk yang rapi dan teratur, ruangan yang wangi dan bersih hingga
pramuniaga yang bersikap ramah saat menyambut konsumen datang. Transaksi pembayaran pun dilakukan secara teratur dengan mengantri dan pembeli bisa
memilih sistem pembayaran, secara tunai atau debit. Semua transaksi dan kegiatan ekonomi pada toko modern ini berlangsung di gerai. Secara khusus luas gerai
Indomaret kurang dari atau sama dengan 400 m
2
. Keungullan tersebut menyebabkan persaingan menjadi tidak seimbang
karena perbedaan modal antara pedagang eceran dengan Indomaret. Modal pedagang eceran umumnya berasal dari Individu dan kecil sedangkan modal ritel
Indomaret besar dan menggunakan sistem jaringan. Sistem jaringan inilah yang membuat Indomaret kembali diuntungkan dari segi harga. Hal inilah yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi titik kelebihan Indomaret dalam memperoleh keuntungan yang sebesar- besarnya.
4.5.3 Sistem Jejaring Indomaret 4.5.3.1 Jaringan Kerja Sama Pemasok