b,c b TINJAUAN PUSTAKA

57 = 0 – block Number = 1 menunjukkan model regresi yang baik. Nilai -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 0 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likelihood Awal Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 109.650 -.250 2 109.650 -.251 3 109.650 -.251 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 109.650 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS Nilai -2 Log Likehood -2LL Block number = 1dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likelihood Akhir Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant SPEC1 TENYRS ALAG NPMR Step 1 1 89.531 -3.175 1.367 -.137 .028 -.001 2 88.778 -4.168 1.589 -.154 .038 -.002 3 88.767 -4.315 1.616 -.155 .040 -.002 4 88.767 -4.318 1.617 -.155 .040 -.002 5 88.767 -4.318 1.617 -.155 .040 -.002 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 109.650 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS Universitas Sumatera Utara 58 Pada tabel 4.6 dan 4.7 terlihat bahwa angka -2 LL Block Number = 0 adalah 109,650. Dari model tersebut ternyata overall model fit pada -2LL Block Number = 0 menunjukan adanya penurunan pada -2LL Block Number = 1 sebesar 20,883. Penurunan Likehood ini menunjukan bahwa keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Penurunan nilai Log Likehood menunjukan model regresi yang semakin baik.

4.2.3.2 Menguji Kelayakan Model Regresi

Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai nilai signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of FitTest. Model dikatakan mampu memprediksi nilai observasi karena cocok dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of FitTest 0,05 Ghozali,2011. Tabel 4.8 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 9.197 8 .326 Sumber : Hasil Output SPSS Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test GCAO = Non Going Concern Audit Opinion GCAO = Going Concern Audit Opinion Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 8 7.203 .797 8 2 7 6.798 1 1.202 8 3 6 6.338 2 1.662 8 4 6 5.845 2 2.155 8 5 6 4.850 2 3.150 8 6 1 3.862 7 4.138 8 Universitas Sumatera Utara 59 7 2 3.476 6 4.524 8 8 3 3.082 5 4.918 8 9 4 2.409 4 5.591 8 10 2 1.139 6 6.861 8 Sumber : Hasil Output SPSS Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow di atas pada tabel 4.8 ditunjukan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Chi-square sebesar 9,197 dengan probabilitas signifikansi 0,326 dimana 0,326 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak H0 diterima. Hal ini berarti model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dan klasifikasi yang diamati.

4.2.3.3 Koefisien Determinasi

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square. Cox Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression sehingga sulit diintepretasikan. Kelemahan mendasar yang dimiliki adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka baik nilai R2 maupun Cox Snell R Square akan mengalami peningkatan tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, Nagelkerke R Square digunakan dalam mengevaluasi mana model regresi yang terbaik karena nilai yang dihasilkan dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, 2011. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.9 Nagelkerke R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 88.767 a .230 .308 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS Tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,308 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 30,8 , sisanya sebesar 69,2 100- 30,8 dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.

4.2.3.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada auditee. Tabel 4.10 Matriks Klasifikasi Classification Table

a,b

Observed Predicted GCAO Percentage Correct Non Going Concern Audit Opinion Going Concern Audit Opinion Step 0 GCAO Non Going Concern Audit Opinion 45 100.0 Going Concern Audit Opinion 35 .0 Overall Percentage 56.3 a. Constant is included in the model. Universitas Sumatera Utara 61 b. The cut value is .500 Classification Table a Observed Predicted GCAO Percentage Correct Non Going Concern Audit Opinion Going Concern Audit Opinion Step 1 GCAO Non Going Concern Audit Opinion 33 12 73.3 Going Concern Audit Opinion 9 26 74.3 Overall Percentage 73.8 a. The cut value is .500 Sumber : Hasil Output SPSS Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini going concern adalah sebesar 74,3. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 26 perusahaan 74,3 yang diprediksi akan menerima opini going concern dari total 35 perusahaan yang menerima opini going concern. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini non going concern adalah 73,3. Hal ini berarti bahwa dengan model regresi tersebut, terdapat sebanyak 33 perusahaan 73,3 yang diprediksi menerima opini non going concern dari total 45 perusahaan yang menerima opini non going concern. Universitas Sumatera Utara 62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) dalam Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi ( AKB) di Kabupaten Langkat tahun 2014

7 116 122

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Audit Konstruksi Bangunan

0 35 14

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, Opini Audit Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 3 7

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 8

PENGARUH KUALITAS AUDIT, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 17