Audit Tenure Landasan Teori

22 O’Keefe 1994 berpendapat bahwa auditor industry specialization berhubungan positif dengan kualitas audit diukur dengan penilaian kepatuhan auditor terhadap GAAS. Auditor yang memiliki banyak klien dalam industri yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang risiko audit khusus yang mewakili industri tersebut, tetapi akan membutuhkan pengembangan keahlian lebih daripada auditor pada umumnya. Tambahan keahlian ini akan menghasilkan return positif dalam fee audit. Sehingga, para peneliti memiliki hipotesis bahwa auditor dengan konsentrasi tinggi dalam industri tertentu akan memberikan kualitas yang lebih tinggi Deis dan Giroux, 1992. Auditor dengan spesialisasi industri tertentu memiliki pengetahuan yang spesifik tentang industri klien sehingga dapat memahami karakteristik perusahaan dalam industri tersebut secara lebih komprehensif dan mampu meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi. Spesialisasi dalam industri tertentu menjadi sebuah tren, dan para peneliti menemukan bahwa auditor dengan spesialisasi menghasilkan penghematan finansial dan keuntungan dalam kualitas Hogan and Jeter, 1999.

2.1.9 Audit Tenure

Auditor client tenure atau audit tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP atau auditor melakukan perikatan audit dengan klien yang sama. Saat auditor dan klien menjalin hubungan kerja sama dalam jangka waktu yang relatif lama, hal ini akan memberikan manfaat bagi klien maupun auditor. Bagi auditor, menjalin kerja sama dalam jangka panjang akan memberikan pemahaman yang Universitas Sumatera Utara 23 lebih mengenai industri dan kondisi keuangan klien yang ditanganinya sehingga akan lebih mudah mendeteksi masalah going concern, atau malah sebaliknya. Perikatan audit yang lama akan menjadikan auditor kehilangan independensinya, sehingga kemungkinan untuk memberikan opini going concern justru akan sulit. Selain mengaburkan skeptisme profesional auditor, audit tenure yang lama akan menimbulkan masalah lain, seperti adanya keinginan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien demi menjaga hubungan baik yang telah terjalin, dan adanya anggapan auditor bahwa hasil proses audit yang sedang berlangsung akan sama seperti hasil sebelumnya. Bagi klien, menjaga hubungan kerja sama yang panjang dengan auditor dianggap akan lebih ekonomis. Untuk tetap menjaga independensinya beberapa negara menetapkan peraturan mengenai rotasi KAP. Peraturan di Indonesia mengharuskan adanya pergantian Kantor Akuntan Publik lima tahun dan auditor tiga tahun yang mengaudit sebuah perusahaan secara berturut-turut Bapepam, 2002. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17PMK.012008 tentang Jasa Akuntan Publik disebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun berturut-turut. Akuntan Publik dapat menerima kembali penugasan audit untuk klien tersebut setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut. Universitas Sumatera Utara 24

2.1.10 Audit Report Lag

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) dalam Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi ( AKB) di Kabupaten Langkat tahun 2014

7 116 122

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Audit Konstruksi Bangunan

0 35 14

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, Opini Audit Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 3 7

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 8

PENGARUH KUALITAS AUDIT, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 17