16 digunakan oleh berbagai badan pemerintahan. Aktivitas yang dilakukan oleh
auditor pemerintah adalah Rahayu dan Suhayati, 2010:14: a Audit keuangan financial audits:
1. Audit laporan keuangan, 2. Audit atas hal-hal yang berkaitan dengan keuangan
b Audit kinerja performance audits: 1. Audit ekonomi dan efisiensi operasi organisasi
2. Audit atas program pemerintahan dan BUMN efektivitas
2.1.5 Opini Audit
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa auditor bertugas memberikan opininya sebagai hasil pemeriksaan laporan keuangan klien. Opini
tersebut yaitu Mulyadi, 2002: a. Opini wajar tanpa pengecualian Unqualified Opinion
b. Opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku Unqualified Opinion with
Explanatory Language c. Opini wajar dengan pengecualian Qualified Opinion
d. Opini tidak wajar Adverse Opinion e. Pernyataan tidak memberikan pendapat Disclaimer of Opinion atau No
Opinion.
Universitas Sumatera Utara
17
2.1.6 Keberlangsungan Usaha Going Concern
Menurut Belkaoui 2006:271, going concern adalah dalil yang menyatakan bahwa suatu entitas akan menjalankan terus operasinya dalam jangka
waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab, serta aktivitas-aktivitasnya yang tiada henti. Kesinambungan operasi entitas akan
menghasilkan laporan keuangan yang bersifat sementara sesuai periode aktivitas dan akan saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara berkelanjutan.
Postulat going concern digunakan sebagai dasar bahan pertimbangan pada saat penyusunan laporan keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai
pilihan dalam proses penyusunan standar akuntansi karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang sifatnya tidak pasti
Riduwan, 2007. Purba 2009 menyebutkan ada beberapa kondisi yang berujung pada
ketidakmampuan entitas bisnis mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern:
1. Keuangan Kondisi keuangan perusahaan merupakan kunci utama untuk melihat
apakah perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak pada masa mendatang. Kondisi keuangan
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam pelunasan bunga pinjaman kepada kreditur dan memenuhi kewajiban yang akan jatuh
tempo dalam waktu dekat. Apabila kondisi keuangan memburuk, maka kemungkinan perusahaan untuk going concern pun akan
menurun pula. Demikian sebaliknya, jika kondisi keuangan mengalami perkembangan ke arah yang positif atau mengalami
kestabilan, kemungkinan going concern-nya akan meningkat.
2. Moneter Kendala moneter, selain memengaruhi pinjaman luar negeri dan
ekspor sebuah negara, khususnya dalam perekonomian Indonesia, juga memengaruhi ekonomi mikro jika banyak entitas bisnis
memiliki pinjaman dalam mata uang asing.
Universitas Sumatera Utara
18 a. Sosial
Risiko kerawanan sosial adalah risiko yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, dapat timbul sebagai dampak sampingan,
misalnya tingkat kriminalitas tinggi dan penyakit sosial lainnya.
b. Politik Perusahaan adalah bagian dari sebuah rezim yang berkuasa
sebagai pihak regulator. Hal ini berakibat pada iklim investasi suatu negara yang pasti akan dipengaruhi oleh situasi politik
negara tersebut.
c. Pasar Kemampuan perusahaan menguasai pasar sangat memengaruhi
keberhasilan perusahaan menghasilkan laba. Apabila sebuah perusahaan kehilangan kemampuan menguasai pangsa pasar,
maka secara otomatis kemampuan going concern-nya akan mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh daya saing,
regulasi, jalur produksi, inovasi produk, teknologi, dan lain sebagainya.
d. Teknologi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan harus
mampu mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya. Hal ini menuntut perusahaan untuk menguasai teknologi agar dapat
berhubungan dengan lingkungan bisnisnya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan usahanya
Arens,2002 : 66, antara lain: a kerugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan signifikan, b ketidakmampuan perusahaan untuk membayar
kewajibannya ketika jatuh tempo, c kehilangan pelanggan utama, terjadi bencana yang tidak dijamin oleh asuransi seperti gempa bumi, banjir, atau
masalah ketenagakerjaan yang tidak biasa, dan d perkara pengadilan, perundang- undangan, atau hal-hal serupa lainnya yang sudah terjadi dan dapat
membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi. Jika auditor meragukan kemampuan perusahaan untuk going concern, maka auditor akan menyatakan
opini audit going concern. Meskipun auditor tidak bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup sebuah perusahaan, tetapi dalam melakukan audit,
Universitas Sumatera Utara
19 kelangsungan hidup perlu menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini
Dewayanto, 2011.
2.1.7 Opini Audit Going Concern