51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Analisis dimulai dengan pengolahan data yang tersimpan di dalam Microsoft Excel yang
akan digunakan sebagai input data pada program SPSS 20.0 aplikasi software pengolah data. Pada program SPSS akan dilakukan regresi logistik. Proses input
data terlebih dahulu dilakukan dengan memasukkan data yang ada di dalam Microsoft Excel yang berfungsi sebagai variabel-variabel yang akan diuji dan
menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, penelitian ini memiliki 20 perusahaan
yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2010 -2013 dengan 80 unit analisis.
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan. Analisis ini digunakan
untuk menjelaskan karakteristik sampel terutama mencakup nilai rata rata mean, nilai minimum-maksimum, serta standar deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS
yang meliputi opini going concern, audit quality, audit tenure, audit report lag, dan profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation GCAO
80 1
.44 .499
SPEC 80
1 .46
.502 TENYRS
80 1
3 1.53
.675 ALAG
80 49
149 83.22
17.602 NPMR
80 -939.59
46.58 -41.2934
129.79550 Valid N listwise
80
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Jumlah perusahaan adalah 20 perusahaan, dengan 80 unit analisis, yaitu 20
perusahaan dikalikan dengan 4 tahun pengamatan penelitian. Hasil uji statistik deskriptif terhadap penerimaan opini going concern GCAO menunjukkan
nilai minimum sebesar nilai 0, nilai maksimum sebesar nilai 1 dengan rata-rata sebesar 0,44 dan standar deviasi sebesar 0,499. Nilai rata-rata sebesar 0,44
menunjukkan opini going concern dengan kode 1 bahwa sampel penelitian lebih sedikit menerima opini going concern dari 80 sampel yang diteliti. Dari
80 perusahaan terdapat 35,2 perusahaan yang menerima opini going concern dan 44,8 perusahaan yang menerima opini non going concern.
2. Variabel audit quality SPEC yang diproksikan dengan auditor industry specilization memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1
dengan rata-rata sebesar 0,46 dengan standar deviasi 0,502. Nilai rata-rata sebesar 0,46 menunjukkan 36,8 perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis
industri dan 43,2 perusahaan diaudit oleh auditor non spesialis.
Universitas Sumatera Utara
53 3. Variabel audit tenure TENYRS memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai
maksimum sebesar 1. Rata-rata untuk variabel audit tenure sebesar 1,53 dan standar deviasinya 1,043. Nilai rata-rata sebesar 1,53 menunjukkan perikatan
audit antara auditor dengan perikatan adalah 1,53 tahun. 4. Variabel audit report lag ALAG memiliki nilai minimum sebesar 49 dan
nilai maksimum sebesar 149. Rata-rata untuk variabel audit report lag sebesar 83,22 dan standar deviasinya 17,602. Nilai rata-rata sebesar 83,22
menunjukkan jangka waktu antara tanggal akhir tahun fiscal dengan tanggal penerbitan laporan auditor adalah 83,22 hari.
5. Variabel profitabilitas NPMR yang diproksikan dengan net profit margin ratio memiliki nilai minimum sebesar -939,59 dan nilai maksimum sebesar
46,58 dengan nilai rata-rata sebesar -41,2934 dan standar deviasi sebesar 129,79550. Nilai rata-rata yang sebesar -41,2934 menunjukkan sebagian besar
perusahaan yang
menjadi sampel
mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan keuntungan bersih rendah.
Tabel 4.2 Statistik Frekuensi Variabel Penelitian
GCAO SPEC
TENYRS ALAG
NPMR N
Valid 80
80 80
80 80
Missing
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa jumlah data yang valid sah untuk diproses adalah 80 buah, tanpa ada data yang hilang missing, artinya
semua data telah diproses.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.3 Statistik Frekuensi Variabel Opini
Going Concern
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Non Going Concern Audit Opinion
45 56.3
56.3 56.3
Going Concern Audit Opinion
35 43.8
43.8 100.0
Total 80
100.0 100.0
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen opini going concern merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy dimana
perusahaan yang tidak menerima opini going concern diberi kode “0” dan
perusahaan yang menerima opini going concern diberi kode “1”, serta memiliki
data valid karena seluruh data telah diproses.
Tabel 4.4 Statistik Frekuensi Variabel
Audit Quality SPEC
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Non Industry Specialist 43
53.8 53.8
53.8 Industry Specialist
37 46.3
46.3 100.0
Total 80
100.0 100.0
Sumber : Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen pertama, yaitu audit quality merupakan skala nominal yang menggunakan
variabel dummy diproksikan dengan spesialisasi industri auditor, dimana perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis industri
diberi kode “1” sedangkan
Universitas Sumatera Utara
55 perusahaan yang diaudit oleh auditor non spesialis industri
diberi kode “0”, memiliki nilai valid karena semua data diproses.
4.2.2 Analisis Regresi Logistik
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan model logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi
α 5 0,05 karena variabel dependennya bersifat dummy menerima atau tidak menerima opini going
concern. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka β1- β4 diterima, jika tingkat
signifikansi 0,05, maka β1- β4 tidak dapat diterima. Logistic regression digunakan untuk menguji pengaruh audit quality SPEC, audit tenure
TENYRS, audit report lag ALAG dan profitabilitas NPMR terhadap opini going concern GCAO.
Tabel 4.5 Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95 C.I.for EXPB
Lower Upper
Step 1
a
SPEC1 1.617
.532 9.228
1 .002
5.037 1.775
14.297 TENYRS
-.155 .383
.163 1
.686 .857
.405 1.814
ALAG .040
.018 4.844
1 .028
1.040 1.004
1.078 NPMR
-.002 .002
.489 1
.484 .998
.994 1.003
Constant -4.318
1.626 7.048
1 .008
.013 a. Variables entered on step 1: SPEC, TENYRS, ALAG, NPMR.
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari hasil persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
56 GCAO = -4,318 + 1,617SPEC
– 0,155TENYRS + 0,040ALAG – 0,002NPMR +
ε Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan hal sebagai berikut :
1. SPEC mempunyai tingkat signifikansi 0,002 dan lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga audit quality yang diproksikan dengan SPEC dapat
diterima, artinya audit quality berpengaruh terhadap opini going concern. 2. TENYRS mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,686, sehingga variabel
audit tenure tidak dapat diterima, artinya audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern.
3. ALAG mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,028, sehingga variabel audit report lag dapat diterima, artinya audit report lag berpengaruh terhadap opini
going concern. 4. NPMR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,484, sehingga variabel
profitabilitas yang diproksikan dengan net profit margin ratio tidak dapat diterima, artinya profitabilitas tidak berpengaruh terhadap opini going
concern.
4.2.3 Pengujian Model
4.2.3.1 Menguji Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Fit Model
Menilai keseluruhan model dilakukan dengan cara memperhatikan angka pada -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 0 dan -2 Log Likelihood -2LL
Block Number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 Log Likelihood block Number
Universitas Sumatera Utara
57 = 0
– block Number = 1 menunjukkan model regresi yang baik. Nilai -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 0 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji
Overall Fit Model -2 Log Likelihood Awal
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1
109.650 -.250
2 109.650
-.251 3
109.650 -.251
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 109.650
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than
.001.
Sumber : Hasil Output SPSS
Nilai -2 Log Likehood -2LL Block number = 1dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji
Overall Fit Model -2 Log Likelihood Akhir
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
SPEC1 TENYRS
ALAG NPMR
Step 1 1
89.531 -3.175
1.367 -.137
.028 -.001
2 88.778
-4.168 1.589
-.154 .038
-.002 3
88.767 -4.315
1.616 -.155
.040 -.002
4 88.767
-4.318 1.617
-.155 .040
-.002 5
88.767 -4.318
1.617 -.155
.040 -.002
a. Method: Enter b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 109.650 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than
.001.
Sumber : Hasil Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
58 Pada tabel 4.6 dan 4.7 terlihat bahwa angka -2 LL Block Number = 0
adalah 109,650. Dari model tersebut ternyata overall model fit pada -2LL Block Number = 0 menunjukan adanya penurunan pada -2LL Block Number = 1 sebesar
20,883. Penurunan Likehood ini menunjukan bahwa keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik atau dengan kata lain model
yang dihipotesiskan fit dengan data. Penurunan nilai Log Likehood menunjukan model regresi yang semakin baik.
4.2.3.2 Menguji Kelayakan Model Regresi
Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai nilai signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of FitTest. Model dikatakan mampu
memprediksi nilai observasi karena cocok dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of FitTest 0,05 Ghozali,2011.
Tabel 4.8 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 9.197
8 .326
Sumber : Hasil Output SPSS Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
GCAO = Non Going Concern Audit Opinion
GCAO = Going Concern Audit Opinion
Total Observed
Expected Observed
Expected Step 1
1 8
7.203 .797
8 2
7 6.798
1 1.202
8 3
6 6.338
2 1.662
8 4
6 5.845
2 2.155
8 5
6 4.850
2 3.150
8 6
1 3.862
7 4.138
8
Universitas Sumatera Utara
59
7 2
3.476 6
4.524 8
8 3
3.082 5
4.918 8
9 4
2.409 4
5.591 8
10 2
1.139 6
6.861 8
Sumber : Hasil Output SPSS
Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow di atas pada tabel 4.8 ditunjukan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit
Chi-square sebesar 9,197 dengan probabilitas signifikansi 0,326 dimana 0,326 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak H0 diterima. Hal ini berarti model
regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dan klasifikasi yang diamati.
4.2.3.3 Koefisien Determinasi
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square. Cox Snell R Square
merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression sehingga sulit diintepretasikan. Kelemahan mendasar yang dimiliki adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka baik nilai R2 maupun Cox Snell R
Square akan mengalami peningkatan tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh atau tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu, Nagelkerke R Square digunakan dalam mengevaluasi mana model regresi yang terbaik karena nilai yang dihasilkan dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, 2011.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.9 Nagelkerke R Square
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 88.767
a
.230 .308
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : Hasil Output SPSS
Tabel 4.9 di atas menunjukkan nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,308 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen adalah sebesar 30,8 , sisanya sebesar 69,2 100- 30,8 dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.
4.2.3.4 Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern
pada auditee. Tabel 4.10
Matriks Klasifikasi
Classification Table
a,b
Observed Predicted
GCAO Percentage
Correct Non Going
Concern Audit Opinion
Going Concern Audit Opinion
Step 0 GCAO Non Going Concern Audit
Opinion 45
100.0 Going Concern Audit
Opinion 35
.0 Overall Percentage
56.3 a. Constant is included in the model.
Universitas Sumatera Utara
61
b. The cut value is .500
Classification Table
a
Observed Predicted
GCAO Percentage
Correct Non Going
Concern Audit Opinion
Going Concern Audit Opinion
Step 1 GCAO Non Going Concern Audit
Opinion 33
12 73.3
Going Concern Audit Opinion
9 26
74.3 Overall Percentage
73.8 a. The cut value is .500
Sumber : Hasil Output SPSS
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini going concern adalah sebesar 74,3. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 26 perusahaan 74,3 yang diprediksi akan menerima opini
going concern dari total 35 perusahaan yang menerima opini going concern. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan
perusahaan menerima opini non going concern adalah 73,3. Hal ini berarti bahwa dengan model regresi tersebut, terdapat sebanyak 33 perusahaan 73,3
yang diprediksi menerima opini non going concern dari total 45 perusahaan yang menerima opini non going concern.
Universitas Sumatera Utara
62
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian