Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data Deskriptif Penelitian

41 keuangan perusahaan yang bermasalah yang menimbulkan kesangsian auditor tentang kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel perusahaan berjumlah dengan empat tahun pengamatan. Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No Kriteria Jumlah Pelanggaran Kriteria Akumulasi 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2013 dan sudah terdaftar sebelum 2010. 5 145 2 Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami delisting selama periode penelitian. 6 140 3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami proses perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan operasi selama periode penelitian. 1 134 4. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan auditor independen bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode 2010-2013. 12 133 5. Mengalami rugi bersih selama minimal dua periode laporan keuangan saat pengamatan 2010-2013. 101 121 Jumlah sampel total selama periode penelitian 2010-2013. 20 Sumber : Hasil olahan Peneliti

3.3 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan pooled data. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak yang Universitas Sumatera Utara 42 sebelumnya dan sumber data sekunder misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan sebagainya Erlina, 2011:31. Dengan kata lain, data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section. Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan cross section merupakan sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu Umar, 2003. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, dengan cara mengunduh melalui situs www.idx.co.id dari tahun pengamatan 2010 hingga 2013 yang berupa laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan yang diamati.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Dependen

– Opini Audit Going Concern Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama penelitian, dimana pemahaman, penggambaran, serta penjelasan variabilitas atas Universitas Sumatera Utara 43 variabel ini merupakan tujuan utama peneliti Sekaran dan Bougie, 2010. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah opini audit going concern. Opini audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP, 2001. Opini audit going concern merupakan audit report dengan modifikasi mengenai going concern yang mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor terhadap resiko perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis. Opini audit going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan manufaktur yang menerima Going Concern Audit Opinion GCAO akan diberi angka 1 sedangkan angka 0 akan diberikan jika perusahaan menerima Non Going Concern Audit Opinion NGCAO.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen ialah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun yang negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina, 2011:37. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit quality, audit tenure, audit report lag, dan profitabilitas. Universitas Sumatera Utara 44

3.4.2.1 Audit Quality

Dalam penelitian ini, audit quality diproksikan menggunakan auditor industry specialization yang dilihat dari dominasi auditor pada suatu industry dimana auditor dikatakan sebagai spesialis apabila memiliki jumlah klien yang paling banyak dalam suatu industry Balsam et. al., 2003. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor memiliki spesialisasi industri, dan 0 jika sebaliknya.

3.4.2.2 Audit Tenure

Variabel audit tenure dalam penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan audit terhadap klien. Tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya. Perhitungan audit tenure perusahaan yang melakukan afiliasi dengan KAP big four difokuskan pada perikatan klien dengan KAP lokal afiliasinya. Jadi jika ada perubahan afiliasi, maka perhitungan audit tenure akan dimulai dari awal. Dasar penetapan tenure di atas telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 17 Tahun 2008 pasal 3 tentang Pembatasan Masa Pemberian Jasa.

3.4.2.3 Audit Report Lag

ARL merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan perusahaan berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan audit independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 45 Lennox 2004 mengindikasikan kemungkinan keterlambatan opini yang dikeluarkan bisa disebabkan karena 1 auditor lebih banyak melakukan pengujian, 2 manajer mungkin melakukan negoisasi dengan auditor, dan 3 auditor memperlambat pengeluaran opini dengan harapan manajemen dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga terhindar dari opini going concern.

3.4.2.4 Profitabilitas

Profitabilitas Net Profit Margin Ratio NPMR adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha, serta meyakinkan investor untuk tetap berinvestasi dalam perusahaan dengan adanya marjin tertentu yang telah disediakan perusahaan dari hasil operasinya sebagai kompensasi bagi investor. Rasio ini dihitung sebagai berikut : � � � � � � = �� � � �� �� x Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Skala Dependen Opini Audit Going Concern Opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan kemampuan perusahaan 1, jika menerima Going Concern Opinion 0, jika menerima Non Going Concern Opinion Nominal Universitas Sumatera Utara 46 dalam mempertahanka n kelangsungan hidupnya. Independe n Audit Quality Gabungan probabilitas seorang auditor untuk dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. 1, jika auditor memiliki spesialisasi industri 0, jika auditor tidak memiliki spesialisasi industri Nominal Audit Tenure Jumlah tahun dimana KAP melakukan perikatan audit dengan klien yang sama. Menghitung tahun dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan dengan klien. Dummy variable, 1 = perusahaan diaudit oleh auditor yang sama selama ≥3 tahun, 0 = perusahaan diaudit oleh auditor yang sama 3 tahun Nominal Audit Report Lag Rentang waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan perusahaan Jumlah hari antara akhir periode akuntansi yakni 31 Desember sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor independen. Rasio Profitabilita s Jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau modal yang ditanamkan dalan suatu usaha � � � � � � = �� � � �� �� x Rasio Sumber : Hasil olahan Peneliti Universitas Sumatera Utara 47

3.5 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistic logistic regression dengan bantuan SPSS Ver. 20. Regresi logistik digunakan dalam penelitian ini karena variabel dependen bersifat dummy dan tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Tahapan dalam uji regresi logistik ini adalah :

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, dan maksimum-minimum Ghozali 2011:19. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

3.5.2 Analisis Regresi Logistik

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel audit quality, audit Universitas Sumatera Utara 48 tenure, audit report lag, dan profitabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern. Regresi logistic umumnya dipakai jika asumsi multivariate normal distributon tidak dipenuhi. Persamaan regresi logistik dengan yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : GCAO = α + β 1 SPEC + β 2 TENYRS + β 3 ALAG + β 4 NPMR + ε Keterangan : GCAO : Opini audit going concern variabel dummy, 1 = opini going concern, 0 = opini non going concern α : Konstanta β 1 - β 4 : Koefisien Regresi SPEC : Kualitas audit audit quality yang diproksikan dengan auditor industry specialization dummy variable, 1= auditor spesialis industri, 0 = auditor bukan spesialis industri TENYRS : Audit Tenure, diukur dengan menghitung lama masa pemberian jasa audit oleh auditor ALAG : Audit Report Lag, lama waktu antara tanggal akhir tahun fiskal sampai dengan tanggal laporan audit NPMR : Net Pofit Margin Ratio sebagai proksi dari profitabilitas ε : Error Universitas Sumatera Utara 49

3.5.3 Pengujian Model

3.5.3.1 Menguji Model Fit dan Keseluruhan Model Overall Model Fit

Hipotesis yang digunakan untuk menilai model fit adalah : H : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik.

3.5.3.2 Menguji Kelayakan Model Regresi

Adapun hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi ini adalah : H : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit 0,05, maka H tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapdat dikatakan model diterima karena sesuai dengan data observasinya. Universitas Sumatera Utara 50

3.5.3.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka nilainya dianggap nol Ghozali, 2011:97.

3.5.3.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Dalam output regresi logistik, angka ini dapat dilihat pada classification table. Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Analisis dimulai dengan pengolahan data yang tersimpan di dalam Microsoft Excel yang akan digunakan sebagai input data pada program SPSS 20.0 aplikasi software pengolah data. Pada program SPSS akan dilakukan regresi logistik. Proses input data terlebih dahulu dilakukan dengan memasukkan data yang ada di dalam Microsoft Excel yang berfungsi sebagai variabel-variabel yang akan diuji dan menghasilkan output sesuai dengan metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, penelitian ini memiliki 20 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2010 -2013 dengan 80 unit analisis.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) dalam Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi ( AKB) di Kabupaten Langkat tahun 2014

7 116 122

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

Audit Konstruksi Bangunan

0 35 14

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, Opini Audit Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 3 7

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 8

PENGARUH KUALITAS AUDIT, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 17