Pengukuran Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Nasabah 1. Defenisi Kepuasan Pelanggan Nasabah

24 Gambar 2.1 Konsep kepuasan Pelangaan Sumber : Tjiptono, Fandy 1995, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset,p.28.

2.3.2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggannya juga pelanggan perusahaan pesaing. Kotler 1994 mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: Tujuan Perusahaan PRODUK Nilai Produk bagi Pelanggan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Harapan Pelanggan terhadap Produk Tingkat Kepuasan Pelanggan Universitas Sumatera Utara 25 1. Sistem Keluhan dan Saran Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan costumer oriented perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang biasa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan ditempat-tempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus dan lain-lain. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberika ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinnya untuk memberikan respon secara cepat dan tanggap terhadap setiap masalah yang timbul. 2. Survai Kepuasan Pelanggan Melalui survai, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: a. Directly reported satisfaction Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti “ungkapkan seberapa puas saudara terhadap pelayanan PT.XXX pada skala berikut : sangat puas, tidak puas, netral, sangat tidak puas. b. Direved dissatisfaction Pertanyaan diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. Universitas Sumatera Utara 26 c. Problem analysis Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengunkapkan dua hal pokok utama. Pertama, masalah-masalah mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk perbaikan. d. Importance-performance analysis Dalam teknik ini, responden diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden diminta meranking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemenatribut tersebut. 3. Ghost Shopping Metode ini dilakukan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelangganpembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Para Ghost Shopper juga dapat mengamati atau menilai cara perusahaan dan pesaingnya menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. 4. Lost Costumer analysis Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok, sehingga memperoleh

2.3.3. Harapan dan Kepuasan Pelanggan Nasabah