UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.5 Elektroforesis
Running buffer dimasukkan ke dalam wadah elektroforesis. Pada saat penambahan running buffer dilakukan secara hati-hati untuk
mencegah terbentuknya gelembung udara. Running Buffer ditambahkan sampai melebihi batas atas sumuran.
Larutan sampel dan simulasi gummy vitamin c yang telah dihidrolisis masing-masing dipipet menggunakan mikropipet f10 sebanyak
10µl dan dimasukkan kedalam tabung effendorf. Kedalam masing-masing tabung ditambahkan buffer sample sebanyak 10µl, tabung kemudian
dipanaskan dalam waterbath pada suhu 60°C selama 5 menit, kemudian dipipet menggunakan mikropipet f10 sebanyak 10 µl dan dimasukkan
kedalam sumuran gel elektroforesis. Hames, 1998. Urutan kolom gel eletroforesis adalah sebagai berikut kolom 1
marker protein, kolom 2 standar gelatin sapi, kolom 3 standar gelatin babi, kolom 4 simulasi gummy gelatin sapi, kolom 5 simulasi gummy gelatin
babi, kolom 6 sampel A, kolom 7 sampel B dan kolom 8 standar gelatin sapi tanpa hidrolisis enzim.
Peralatan elektroforesis disambungkan pada power pack. Anoda kutub positif dihubungkan dengan reservoir atas dan katoda kutub
negatif dihubungkan dengan reservoir bawah, elektroforesis pada 200 volt, 15mA. Running dilakukan sampai batas gel, 1 cm dari batas bawah
resolving gel. Proses elektroforesis berlangsung selama 60 menit. Setelah proses elektroforesis selesai gel diwarnai dengan 0,05
wv comassie blue R-250 dalam methanol 15 vv dan asam asetat 5 vv pewarnaan dilakukan diatas shaker selama 1 jam, gel kemudian
diangkat dan direndam dalam campuran methanol 40, asam asetat 7,5 dan aquadest 52 didalam wadah. Proses perendaman dilakukan diatas
shaker selama 10 jam. Gel kemudian diangkat dan dilakukan identifikasi pita-pita yang terbentuk Hames, 1998.
3.6 Analisa Profil Gelatin Hasil SDS-PAGE
Gelatin yang telah dielektroforesis kemudian di scan. Pita-pita yang terbentuk pada gel elektroforesis diamati dan dibandingkan dengan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
standar marker protein standar dari BioRad. Perhitungan dilakukan dengan mengukur jarak tracking dari stacking gel sampai separating gel a dan
mengukur jarak tracking dari stacking gel ke masing-masing pita protein yang terbentuk b, kemudian ditentukkan nilai retardation factor Rf
dengan cara membagi jarak masing-masing pita dengan jarak tracking total ba
selanjutnya dihitung nilai log BM dari masing-masing BM pita marker protein. BM pita sampel dan dimulasi dihotung menggunakan persamaan
linear {Y = a + bX} dimana nila Rf sebagai sumbu X dan log BM sebagai sumbu Y. Kemudian nilai Rf dimasukkan dalam persamaan regresi linear
dengan rumus y = a + bx Mahasri, 2010.