UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berlipat pleated sheet structure. Ada dua bentuk lembaran berlipat, yaitu bentuk paralel dan bentuk anti paralel. Bentuk paralel terjadi apabila rantai
polipeptida yang berikatan mealui ikatan hydrogen itu sejajar dan searah, sedangkan bentuk anti paralel terjadi apabila rantai polipeptida berikatan
dalam posisi sejajar tetapi berlawanan arah Poedjiadi, 1994. Struktur
tersier, menunjukkan
kecenderungan polipeptida
membentuk lipatan atau gulungan, dan dengan demikian membentuk struktur yang lebih kompleks. Struktur ini dimantapkan dengan oleh
adanya beberapa ikatan Antara gugus R pada molekul asam amino yang membentuk protein Poedjiadi, 1994.
Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit – unit
protein. Sebagian besar protein globular terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang terpisah. Rantai polipeptida ini saling berinteraksi
membentuk persekutuan Poedjiadi, 1994.
2.4.1 Struktur Primer Protein
Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein Poedjiadi, 1994. Struktur primer protein
menggambarkan urutan linear residu asam amino dalam suatu protein. Urutan asam amino selalu dituliskan dari gugus terminal amino ke gugus
terminal karboksil. Struktur 3 dimensi protein tersusun dari struktur sekunder, tersier dan kuartener. Faktor yang menentukkan untuk menjaga
atau menstabilkan ketiga tingkat struktur tersebut adalah ikatan kovalen yang terdapat pada struktur primer Fatchiyah et al, 2011.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2. Struktur primer protein
Sumber: http:sciencebiotech.net
2.4.2 Struktur Sekunder Protein
Struktur sekunder dibentuk karena adanya ikatan hidrogen antara hidrogen amida dan oksigen karbonil dari rangka peptida. Struktur
sekunder utama meliputi α – heliks dan β – sheet Fatchiyah et al., 2011.
Gambar 3. Struktur sekunder protein
Sumber: http:sciencebiotech.net
2.4.3 Struktur Tersier Protein
Struktur tersier
menggambarkan rantai
polipeptida yang
mengalami folded sempurna. Beberapa polipeptida folded terdiri terdiri dari beberapa protein globular yang berbeda yang digabungkan oleh residu
asam amino. Unit tersebut dinamakan domain. Struktur tersier distabilkan oleh interaksi antara gugus R yang terletak tidak bersebelahan pada rantai
polipeptida. Pembentukkan struktur tersier membuat struktur primer dan sekunder menjadi saling berdekatan Biologi Molekular, Fatchiyah, dkk
H99.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4. Struktur tersier protein
Sumber: http:sciencebiotech.net
2.4.4 Struktur Quartener Protein Struktur kuartener melibatkan asosiasi dua atau lebih rantai
polipeptida yang membentuk multisubunit atau protein oligomerik. Rantai polipeptida penyusun protein oligomerik dapat berbeda atau sama
Fatchiyah, 2011.
2.4.5 Marker Protein`
Marker protein adalah campuran dari marker protein murni yang digabungkan secara kovalen dengan pewarna biru yang dapat diuraikan
menjadi 8 pita saat dielektroforesis. Konsentrasi protein diseimbangkan secara hati
– hati pada tiap intensitas. Kopling kovalen dari pewarna untuk protein mempengaruhi sifat elektroforesis pemisahan dalam gel SDS-
PAGE terhadap tiap protein Laemmli, 1970. Pita marker protein digunakan sebagai pembanding utama dari protein yang dianalisa
Mannuchi et al, 1998.
2.5 Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti penguraian. Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian dengan air.
Dalam hal ini adalah proses kimia dimana suatu molekul terurai menjadi bagian tertentu dengan penambahan sebuah molekul air. Salah satu