Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak dan

52 i Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi. j Sumber persahabatanteman bagi anak sampai cukup usia untuk mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila teman di luar rumah tidak memungkinkan. 66 Sedangkan fungsi keluarga secara sosiologis adalah sebagai: a Fungsi Biologis meliputi, a. Pangan, sandang, papan; b. Hubungan seksual suami istri; c. Reproduksi atau pengembangan keturunan yang dibangun melalui ikatan pernikahan. b Fungsi Ekonomis, dalam hal ini kewajiban seorang kepala keluarga dalam menafkahi anggota keluarganya. c Fungsi Edukatif, keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. d Fungsi Sosialisasi, keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. e Fungsi Perlindungan, keluarga sebagai pelindung bagi para anggotanya dari gangguan dan ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikis para anggotanya. f Fungsi Rekreatif, keluarga berfungsi untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan penuh dengan kehangatan bagi para anggotanya. 66 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 38. 53 g Fungsi Agama, keluarga sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Dalam QS. At Tahrim ayat 6 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”. Maksud dari ayat ini adalah perintah untuk para orang tua bahwa mereka wajib menjaga dan memelihara diri serta keluarganya dari siksa api neraka dengan cara mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 67 Apabila di dalam suatu keluarga tidak mampu menerapkan atau melaksanakan fungsi-fungsi dari keluarga yang telah disebutkan di atas maka keluarga tersebut mengalami stagnasi atau kemandegan artinya tidak ada kemajuan di dalamnya atau disfungsi yang nantinya akan merusak kekokohan keluarga tersebut khususnya terhadap perkembangan anak. Menurut Dadang Hawari, anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mengalami disfungsi mempunyai resiko yang lebih besar untuk bergantung tumbuh kembang jiwanya misal, berkepribadian anti sosial, daripada anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dan utuh sakinah. 68 Faktor dari disfungsi tersebut adalah, Pertama, hubungan 67 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 38-42. 68 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 43-44. 54 orang tua yang tidak baik, hal tersebut memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan anak. Kedua, keadaan keluarga yang tidak harmonis, tidak stabil, atau berantakan broken home merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak yang menjadi tidak sehat. 69 2 Pola Hubungan Orang Tua dengan Anak Sikap atau Perlakuan Orang Tua terhadap Anak Terdapat beberapa pola sikap atau perlakuan orang tua terhadap anak yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri terhadap kepribadian anak : a Pertama, overprotection terlalu melindungi maksudnya adalah peran orang tua disini sangat berlebihan dengan anak seperti memberikan bantuan kepada anak secara terus-menerus walaupun anak sudah mampu, mengawasi kegiatan anak secara berlebihan, dan selalu ikut campur dalam memecahkan masalah anak sehingga perilaku anak menjadi merasa tidak nyaman, bersifat agresif, tidak mandiri, mudah menyerah, kurang percaya diri, mudah terpengaruh, serta egois. b Kedua, permissiveness pembolehan maksudnya adalah orang tua sangat memberikan kebebasan kepada anak untuk berfikir dan berusaha dan bersikap toleransi serta memahami kelemahan anak 69 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 44. 55 sehingga anak berperilaku pandai mencari jalan keluar, serta percaya diri. c Ketiga, rejection penolakan maksudnya adalah orang tua bersikap masa bodo, kaku, dan kurang memperdulikan kesejahteraan anak, sehingga anak berperilaku agresif, mudah tersinggung, serta sulit bergaul karena cenderung pendiam. d Keempat, acceptance penerimaan maksudnya adalah orang tua selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada anak, selalu berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau mendengarkan masalahnya sehingga anak berperilaku friendly bersahabat, optimis, dan dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya. e Kelima, domination dominasi maksudnya adalah orang tua mendominasi anak sehingga anak berperilaku sopan dan hati-hati, pemalu dan mudah bingung, serta tidak dapat bekerjasama. f Keenam, submission penyerahan maksudnya adalah orang tua senantiasamemberikan sesuatu yang diminta anak dan membiarkan anak berperilaku semaunya di rumah sehingga anak berperilaku tidak patuh, tidak bertanggung jawab, agresif dan teledor, bersikap otoriter dan terlalu percaya diri. g Ketujuh, punitivenessoverdiscipline terlalu disiplin maksudnya 56 adalah orang tua memberikan kedisplinan secara keras sehingga anak berperilaku tidak dapat mengambil keputusan, nakal, dan sikap bermusuhan atau agresif. 70 Dari ketujuh sikap atau perlakuan orang tua kepada anak tampak bahwa sikap “acceptance” atau penerimaan merupakan yang baik untuk dimiliki dan dikembangkan oleh orang tua karena dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan kepribadian anak yang sehat. 71 3 Kelas Sosial dan Status Ekonomi Selain sikap perlakuan orang tua terhadap anak yang telah disebutkan di atas, kelas sosial juga mempengaruhi cara orang tua memperlakukan anak. Mc Coby dan Mc Loyd telah membandingkan orang tua kelas bawah atau pekerja, Hasilnya menunjukkan : a Orang tua kelas bawah Lower Class cenderung menekankan kepatuhan dan respek terhadap otoritas, lebih restriktif keras dan otoriter, dan kurang bersikap hangat dan kasih sayang kepada anak. Sehingga anak-anak lebih agresif dan independen. b Orang tua kelas menengah Middle Class cenderung lebih memberikan pengawasan dan perhatian sebagai orang tua. c Orang tua kelas atas Upper Class cenderung lebih memanfaatkan 70 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 49-50. 71 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 50. 57 waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat, dan lebih memiliki reputasi pendidikan yang tinggi. Sehingga anak-anak memiliki rasa percaya diri. 72 Adapun pengaruh status ekonomi terhadap kepribadian remaja adalah orang tua dari status ekonomi rendah atau perasaan tidak mampu mengatasi masalah ekonomi rendah cenderung depresi, mengalami konflik keluarga yang akhirnya mempengaruhi masalah remaja seperti kurang harga diri, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan teman, mengalami masalah penyesuaian diri. 73

5. Pengertian dan Karakteristik Perempuan

Perempuan adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, perempuan adalah orang manusia yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui. 74 Seorang perempuan mempunyai karakteristik yang berbeda dari laki-laki, yaitu: 1 Keibuan, tipe karakter wanita yang keibuan adalah wanita yang pikirannya sudah dewasa. Wanita yang sudah mempunyai karakter keibuan ini, biasanya dikarenakan adanya pengaruh dari keluarganya. 72 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 53. 73 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, h. 54. 74 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa indonesia, h. 1054. 58 2 Mandiri, tipe karakter wanita yang tergolong kuat. Karena wanita dengan tipe karakter seperti ini biasanya percaya pada diri sendiri, tidak mudah menangis atau tegar walaupun terkadang menangis di hati tetapi wajahnya tetap menampakkan bahwa tidak ada apa-apa dalam hidupnya. 3 Langsung, karakter wanita yang berkarakter langsung tidak suka sesuatu yang berbelit-belit, dan menginginkan menyelesaikan semua masalah tanpa bertele-tele. 4 Manja, termasuk karakteristik wanita juga. Biasanya wanita manja kebalikan dari karakter wanita langsung, wanita manja cenderung cerewet. 5 Secara psikologis, wanita lebih suka disentuh atau diberikan kasih sayang melalui sentuhan. 6 Kasar, Lemah Lembut, Rasional, Agresif, Emosional, Teliti, Menyusui, Hemat . 7 Wanita menggunakan banyak bahasa isyarat, relatif tertutup, dan lebih banyak menggunakan perasaan . 75

a. Ciri-Ciri Perempuan

Ciri-ciri pubertas remaja pada perempuan, dapat ditinjau dari segi 75 Yaya, Pemahaman Sifat pada Perempuan, artikel ini diakses dari http:yayaasweetstar. blogspot.com201305pemahaman-individu-sifat-dan_31.html, pada tanggal 15 November 2014. 59 fisik dan psikis, Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh perempuan menghasilkan hormon estrogen, Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Ciri kelamin primer, organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin, perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur ovarium. Organ kelamin mulai berfungsi, yaitu ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali. 2 Ciri Kelamin Sekunder, membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul, Pinggul melebar, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin, kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka, perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah. 76 Sedangkan dari sisi psikologis ciri-ciri perempuan secara umum juga cukup menonjol, seperti yang diungkap oleh Michael G. Cooner Psikolog dari University of Oregon, antara lain adalah: 1 Wanita melihat situasi secara lokal dan menyandarkan pemikiran pada hal-hal kecil dan detail. 2 Wanita memilih pengetahuan yang paling berharga dan 76 Yaya, Pemahaman Sifat pada Perempuan, artikel ini diakses dari http:yayaasweetstar. blogspot.com201305pemahaman-individu-sifat-dan_31.html, pada tanggal 15 November 2014.

Dokumen yang terkait

Eksplorasi Jamur Perombak Serasah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus merkusii Jungh et de vriese) dan Rasamala (Altingia excelsa Noronha)

1 80 38

Pelimpahan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Kepada Bapak Akibat Perceraian (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor:411/Pdt.G/2012/PN.Mdn)

15 223 118

Kekuatan Pembuktian Akta Di Bawah Tangan Dikaitkan Dengan Kewenangan Notaris Dalam Legalisasi Dan Waarmerking Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

0 46 80

Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskular di Bawah Tegakan Sengon (Paraserienthes falcataria) Studi Kasus di Areal PT Raja Garuda Mas Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat

4 57 54

Perhitungan Kuat Medan Listrik Di Bawah Saluran Transmisi Studi Kasus : Perencanaan Transmisi 275 kV Galang-Binjai

8 119 87

Analisis Hukum Klausul Perjanjian Kredit Bank Di Bawah Tangan Dalam Hubungannya Dengan Penyelesaian Utang Debitur Yang Wanprestasi Pada Bank Perkreditan Rakyat Yekti Insan Sembada Boyoyali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

1 57 59

Kedudukan Anak Di Bawah Umur Atas Harta Peninggalan Orangtuanya Pada Masyarakat Minangkabau...

0 15 5

Hilangnya hak-hak anak dan istri akibat nikah dibawah tangan: Studi di Kelurahan Kebon Sirih Kecamatan Menteng

1 18 94

Itsbat nikah akibat pernikahan di bawah tangan bagi pasangan menikah di bawah umur (studi analisis penetapan pengadilan agama Cibinong Nomor: 499/Pdt.P/2014/PA.Cbn)

4 22 105

Pelaksanaan Dispensasi Nikah Dalam Praktek Nikah Sirri di Bawah Umur (Analisis Studi Kasus Desa Sukamaju,Kecamatan Cinungnulang,Kabupaten Bogor,Jawa Barat)

3 31 113