Jenis dan Desain Penelitian Pengukuran Pengetahuan

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti Notoatmodjo, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII di SMA Katolik Budi Murni 1 Medan Tahun 2014 yang berjumlah 200 orang. 3.3.2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow dalam Arikunto 2006 yaitu: n = X² . N.P 1-P d2 . N – 1 + X² P 1 – P n = 0,95² . 200.0,51-0,5 0,05² . 200-1 + 0,95² . 0,5 1 – 0.5 n = 62,4 = 62 responden Keterangan : N= Besar populasi n= Besar sampel d= galat pendugaan 0,05 X= Tingkat kepercayaan 95=0,95 P= Proporsi populasi Ditentukan : 0,5 Berdasarkan perhitungan yang di lakukan dengan menggunakan rumus diatas,maka di ketahui jumlah dari populasi 200 siswa di dapat sampel penelitian sebanyak 62 siswa responden. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling yang diambil melalui beberapa kelas dengan tahap penstrataan menggunakan tehnik proporsional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel pada setiap strata kelas XII secara proporsional agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta mewakili setiap strata kelas. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan persentase berdasarkan perbandingan besar sampel dengan jumlah populasi yaitu : Proporsi = 62 200 = 31 2. Menjumlahkan dengan proporsi yang ada pada tiap-tiap kelas sebagai berikut: Tabel 3.3.2. Jumlah sampel pada tiap-tiap kelas berdasarkan proporsi No. Kelas Jumlah Populasi Remaja Puteri Proporsi Jumlah sampel 1. XII-IPA 1 40 31 12 2. XII-IPA 2 32 31 10 3. XII-IPA 3 35 31 11 4. XII-IPS 1 30 31 9 5. XII-IPS 2 28 31 9 6. XII-IPS 3 35 31 11 Jumlah 200 62

3.4. Instrumen dan Aspek Pengukuran

3.4.1. Instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tentang pemeriksaan payudara sendiri SADARI.

3.4.2. Aspek pengukuran

Menurut Arikunto 1998, aspek pengukuran dengan kategori baik, sedang, kurang terlebih dahulu menetukan kriteria tolak ukur yang akan dijadikan penentuan.

a. Pengukuran Pengetahuan

Berdasarkan Arikunto 2003, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu 15. b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu 9-15. c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 20 yaitu 9.

b. Pengukuran Sikap

Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Kuesioner sikap terdiri dari 15 pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat setuju SS, setuju S, tidak tahu TT, dan tidak setuju TS. Kuesioner terdiri dari pertanyaan positif dan negatif. Bila pertanyaan positif, jawaban SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, STS diberi nilai 1. Sebaliknya bila pertanyaan negatif, jawaban SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS diberi nilai 4. Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacau pada persentase berikut Arikunto, 2007: 1. Sikap baik, apabila skor jawaban 75 nilai keseluruhan 45 2. Sikap cukup baik, apabila skor jawaban 45-75 nilai keseluruhan 27-45 3. Sikap kurang baik, apabila skor jawaban 45 nilai keseluruhan 27

c. Pengukuran Tindakan

Tindakan diukur melalui 15 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone Singarimbun, 1995. Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Masing-masing dengan alternatif jawaban “ya melakukan” dan “tidak melakukan” dengan ketentuan jika responden menjawab “ya melakukan” dikatakan benar diberi nilai 2 dua, dan jika responden menjawab “tidak melakukan” dikatakan salah diberi nilai 1 satu. Berdasarkan Arikunto 2003, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 23.

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Nilai Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri di SMPN 3 Tangerang Selatan

3 21 120

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

PEMERIKSAAN SADARI pada mahasiswi fakultas

0 0 5

Teknik Pemeriksaan payudara sendiri sadari

0 0 20

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

1 0 7

C. Kuisioner Data Pengetahuan - Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Remaja Puteri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Sma Katolik Budi Murni 1 Medan Tahun 2014

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan - Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Remaja Puteri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Sma Katolik Budi Murni 1 Medan Tahun 2014

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Remaja Puteri Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Di Sma Katolik Budi Murni 1 Medan Tahun 2014

0 0 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di

0 0 11