sendiri yaitu cermin mungkin dikarenakan informasi yang diperoleh oleh responden melalui faktor eksternal sumber informasi tidak diserap baik oleh responden.
Sehingga responden kurang mengetahui media sederhana yang digunakan dalam tehnik tersebut.
5.3.7. Pengetahuan Responden tentang Faktor Pemicu Kanker Payudara
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.18 diperoleh hasil sebanyak 23 orang responden 37,10 menyatakan bahwa life stylegaya hidup sebagai faktor
pemicu timbulnya kanker payudara dan 4 orang 6,5 menyatakan tidak mengetahui faktor pemicu kanker payudara.
Life stylegaya hidup adalah faktor penting yang sangat mempengaruhi remaja dalam terkena resiko kanker payudara. Gaya hidup modern yang memicu semakin
meningkatnya pola konsumsi alkohol, kebiasaan merokok yang terus meningkat khususnya di kalangan remaja. Ditambah lagi remaja saat ini kurang melakukan
aktifitas fisik dan berolahraga Kusminarto, 2005,. Faktor pemicu penyait kanker payudara adalah gen penyakit keturunan yang
mampu memiliki resiko sebanyak empat kali yang diturunkan oleh ibunya. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi wanita yang tidak memiliki riwayat keturunan tidak
akan mengalami. Sebab gaya hidup yang salah atau tidak sehat dapat menjadi pemicu lain, selain faktor genetik. Mengkonsumsi alkohol juga mampu meningkatkan kadar
esterogen, endrogen, sehingga meningkatkan aktivitas tumor.merokok juga mempunyai efek langsung yang beracun dan karsinogenik yang juga dapat
mempengaruhi resiko penyakit kronis melalui mekanisme hormonal. Selain itu
mengkonsumsi lemak yang berlebihan seperti mengkonsumsi daging yang tingkat kematangannya rendah hingga penderita obesitas pun bisa terserang kanker payudara.
Hasill ini sejalan dengan peningkatan kasus di RS. Kanker Darmais 2003 yang mengalami peningkatan jumlah pasien kanker yang dipicu karena life stylegaya
hidup seseorang bahkan bertambah 3 kali lipat pada tahun 2010 hingga 2012. Terdapat kecenderungan kasus yang terdiagnosis pada usia semakin muda. Sehingga
perubahan gaya hidup diduga sebagai pemicunya. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa pengetahuan remaja yang baik terhadap
kanker payudara sejalan dengan semakin banyaknya media massa yang menyampaikan informasi tentang kesehatan terutama kanker payudara yang semakin
sering diperbincangkan. Begitu juga di media massa lainnya seperti majalah dan internet, dikarenakan penyakit ini menjadi penyakit yang paling diwaspadai oleh
wanita pada era ini. Serta di dorong oleh faktor usia responden dimana pada fase usia ini remaja lebih ingin tahu akan hal-hal yang baru dan banyak diperbincangkan
dimana-mana. Teman sebaya juga memiliki peranan dalam bertukar informasi yang berhubungan dengan gender mereka.
5.3.8. Pengetahuan Responden tentang Metode Pemeriksaan Lanjut Kanker Payudara
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.19 diperoleh hasil bahwa sebanyak 24 orang 38,71 menyatakan mammografi dan sebaliknya 23 orang 37,10
menyatakan tidak tahu metode pemeriksaan lanjut kanker payudara.