Karakteristik Responden berdasarkan Usia Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Agar pembahasan tersusun secara sistematis, maka pembahasan dalam penelitian ini dibagi atas 3 sub bab yaitu: a. Karakteristik identitas responden b. Efektivitas program pemberdayaan warga binaan anak c. Analisa data kuantitatif

5.1 Karakteristik Identitas Responden

Tahap pertama yang dilakukan peneliti setelah melakukan penelitian adalah Analisa Data, untuk mengetahui analisis data sebaiknya perlu diketahui gambaran responden secara umum. Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai dalam penelitan ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir.Berikut rincian mengenai karakteristik responden.

5.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Diagram 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Sumber :Hasil Kuesioner 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 12-15 tahun 15-18 tahun 18-21 tahun Persentase 25 40 35 Frekuensi 5 8 7 5 8 7 25 40 35 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara Diagram 5.1 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian yang berusia 15-18 tahun yaitu sebanyak 8 responden 40. Kemudian diikuti oleh responden yang berusia 18-21 tahun yaitu sebanyak 7 responden 35, sedangkan responden yang berumur 12-15 tahun yaitu sebanyak 5 responden 25. Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah remaja yang memasuki masa Remaja Pertengahan yang mampu menerima pengajaran yang baik pada usianya. Hal ini tidak sepenuhnya menyatakan bahwa seluruh responden berusia 15-18 tahun, akan tetapi masih ada usia responden dalam rentang umur 18-21 tahun serta 12-15 tahun.

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Berdasarkan data pada diagram 5.2 Distribusi Responden berdasarkan jenis kelamin, menyatakan bahwa terdapat 10 responden 50 yang berjenis kelamin laki-laki dan terdapat 10 responden 50 . Peneliti mengambil data dari 10 responden perempuan dan 10 responden wanita dikarenakan keduanya 9,6 9,8 10 10,2 10,4 10,6 Laki-laki Perempuan Persentase 50 50 Frekuensi 10 10 10 10 50 50 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara mengikuti Keterampilan jok untuk laki-laki dan Keterampilan Salon untuk responden berjenis kelamin perempuan. Sehingga, peneliti mengambil setengah responden berjenis kelamin laki-laki dan setengah berjenis kelamin perempuan sehingga terkumpul 20 responden.

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Diagram 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Data mengenai distribusi Responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari dua klasifikasi. Adapun klasifikasi agama adalah agama Protestan dan Khatolik. Berdasarkan data pada diagram 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah beragama Protestan yaitu sebanyak 18 responden 90. Kemudian diiukuti oleh responden beragama Khatolik yaitu sebanyak 2 responden 10. Lokasi penelitian mayoritas beragama Kristen Protestan, hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan salah satu daerah pusat penyebaran agama Kristen Protestan pada zaman dahulu. Akan tetapi, setiap warga binaan yang berada di UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborongborong juga 5 10 15 20 Protestan Khatolik Persentase 90 10 Frekuensi 18 2 18 2 90 10 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara menghormati dan menghargai warga binaan yang berbeda agama seperti saat melakukan kegiatan keagamaan dan melakukan kebaktian di gereja masing- masing.

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar

4 96 133

Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) Oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan

4 94 116

Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Kabupaten Tapanuli Selatan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.

8 98 97

Efektivitas Pelayanan Sosial UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bagi Lanjut Usia Di Kabupaten Tapanuli Utara

8 97 75

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Respon Warga Binaan Terhadap Program Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi

1 115 108

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 5 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas. - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 10

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 20