Ketepatan Sasaran Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan

pemberdayaan warga binaan berupa keterampilan jok dan salon yang diikuti oleh warga binaan anak Berdasarkan data pada diagram 5.13 menunjukan bahwa responden menilai fasilitas dalam pelaksanaan program sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan yaitu sebanyak 15 responden 75, yang menilai Tidak sesuai sebanyak 3 responden 15, dan yang menilai Kurang sesuai 2 responden 10. Fasilitas yang memadai adalah hal yang terpenting pada proses pelaksanaan program. Terpenuhinya fasilitas dalam pelaksanaan program pemberdayaan mampu menunjang proses pemberdayaan warga binaan dalam menguasai program. Efektif atau tidak suatu program dapat dilihat dari terpenuhinya fasilitas yang dibutuhkan oleh dalam pelaksanaanya.

5.2.2 Ketepatan Sasaran

Indikator efektivitas pemberdayaan warga binaan salah satunya adalah Ketepatan sasaran. Ketepatan sasaran suatu program mengacu pada program pemberdayaan yang diberikan kepada warga binaan dan program tersebut sesuai dengan syarat yang diberikan oleh Lembaga. Lembaga harus mengetahui program pemberdayaan yang dibtuhkan oleh warga binaan dan memberikan motivasi bagi warga binaan yang mengikuti program. Keefektivan program warga binaan anak sesuai dengan indikator ketepatan sasaran program. Universitas Sumatera Utara Diagram 5.14 Tanggapan Responden yang berasal dari keluarga yang tidak mampu Salah satu syarat menjadi warga binaan anak di UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia adalah anak terlantar dan anak yang kurang mampu. Hal ini dibuktikan berdasarkan keterangan yang sah dari kelurahan warga binaan setempat. Mayoritas warga binaan tercatat di kelurahan dan tempat tinggal warga binaan sebagai salah satu keluarga miskin. Berdasarkan data diagram 5.14 menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa mayoritas responden tercatat sebagai keluarga miskin di kelurahan. Hal ini terlihat berdasarkan data jawaban responden yang menjawab tercatat sebanyak 20 responden 100. Tercaatat sebagai keluarga miskin di Kelurahan merupakan syarat utama menjadi warga binaan di UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia, sehingga tidak suatu kebetulan responden menjawab tercatat sebagai keluarga miskin. 5 10 15 20 25 Tercatat Kadang- kadang tercatat Tidak tercatat Persentase 100 Frekuensi 20 20 100 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara Diagram 5.15 Tanggapan Responden terkadang mendapatkan biaya dari orang tua Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Lembaga UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia hanya memberikan keringanan dalam hal pembebasan uang sekolah dan mendapatkan bangku di sekolah negeri di kawasan UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia. Hasil wawancara peneliti dengan responden menyatkan bahwa: mayoritas orang tua waraga binaan tidak mampu memberikan biaya pendidikan karena orang tua responden tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya menjadi buruh di ladang orang sehingga penghasilan yang didapat hanya sedikit. Hal ini menjadi alasan dasar orang tua mendaftarkan anak mereka di UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia. Selama menjadi warga binaan, anak tidak diberikan uang saku karena anak dipenuhi kebutuhannya dan makan di dalam asrama selesai pulang sekolah. Berdasarkan data pada diagram 5.15 menjelaskan bahwa 12 responden 60 menyatakan bahwa orangtua responden tidak mampu memenuhi kebuthan 2 4 6 8 10 12 14 Ya Kadang- kadang Tidak Persentase 20 20 60 Frekuensi 4 4 12 4 4 12 20 20 60 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara responden. Selain itu, terdapat 4 responden 20 menyatakan bahwa keluarganya mampu memenuhi kebutuhan dan 4 responden menyatakan kadang-kadang orangtua responden memenuhi biaya pendidikan responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari keluarga yang kurang mampu yang tidak mampu memenuhi tuntutan biaya pendidikan serta keperluan anak-anaknya, sehingga responden didaftarakan dan menjadi warga binaan supaya responden bisa melanjutkan pendidikan. Diagram 5.16 Tanggapan Responden tentang kesesuaian pemberdayaan kepada warga binaan anak Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Efektivitas sasaran program dapat dilihat dari seberapa sering kualitas warga binaan anak dalam mengikuti program pemberdayaan. Anak yang mengikuti program pemberdayaan harus mengikuti program keterampilan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 2 4 6 8 10 12 Selalu Kadang- Kadang Tidak Pernah Persentase 40 50 10 Frekuensi 8 10 2 8 10 2 40 50 10 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada diagram 5.16 menjelaskan bahwa 10 responden 50 menyatakan kadang-kadang mengikuti kegiatan pemberdayaan warga binaan anak sesuai dengan keterampilan responden. Selanjutnya, ada 8 responden 40 menyatakan bahwa responden selalu mengikuti kegiatan pemberdayaan warga binaan anak sesuai dengan keterampilannya . Selanjutnya, ada 2 responden 10 menyatakan bahwa responden tidak pernah mengikuti kegiatan pemberdayaan warga binaan anak sesuai dengan keterampilan responden. Hal ini merupakan penyataan yang rumit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan kadang-kadang mengikuti kegiatan pemberdayaan warga binaan, hal ini dikarenakan responden sudah memasuki semester terakhir disekolah dan sedang mempersiapkan diri dalam mengikuti ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional. Universitas Sumatera Utara Diagram 5.17 Tanggapan Responden tentang kesesuaian Pemberdayaan dengan minatbakat responden Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Program keterampilan yang diberikan oleh UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia adalah program pemberdayaan yang sesuai dengan minat dan bakat warga binaan. Namun, berdasarkan hasil wawancara dengan responden, peneliti mendapatkan bahwa warga binaan masih membutuhkan program pemberdayaan berupa keterampilan dengan menambah beberapa jenis keterampilan lainnya. Akan tetapi, ketika peneliti menyatakan respon tersebut kepada Pegawai biaya program keterampilan tidak terpenuhi atau dalam arti tidak memiliki biaya yang cukup untuk membuat keterampilan baru. Berdasarkan data pada diagram 5.17 dapat dilihat bahwa terdapat 9 responden 45 yang mengatakan bahwa program yang diberikan sesuai dengan minat atau bakat responden. Namun masih ada 8 responden 40 yang mengatakan kurang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai Persentase 45 40 15 Frekuensi 9 8 3 9 8 3 45 40 15 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara sesuai dan 3 responden 15 mengatakan program pemberdayaan tidak sesuai dengan minat atau bakat responden. Program pemberdayaan yang diberikan oleh UPT Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia Siborongborong seharusnya disesuaikan dengan minat dan bakat dari warga binaan. Akan tetapi, program pemberdayaan yang diberikan berupa keterampilan diabgi atas 2 bagian yaitu Keterampilan Jok dan Keterampial Salon. Hal ini dibagi atas jenis kelamin warga binaan yang mengakibatkan anak laki-laki mengikuti keterampilan jok serta anak perempuan mengikuti keterampilan salon. Diagram 5.18 Tanggapan Responden tentang kesungguhan dalam mengikuti program keterampilan warga binaan anak Sumber :Hasil Kuesioner 2015 Dalam mengikuti program, warga binaan harus memiliki motivasi yang baik serta bersungguh-sungguh dalam mengikuti program. Kesungguhan dari peserta akan menghasilkan hal positif bagi warga binaan dalam mengikuti dan menguasai program pemberdayaan yang diberikan kepada warga binaan. 2 4 6 8 10 12 14 Sungguh- sungguh Kurang sungguh- sungguh Tidak sungguh- sungguh Persentase 60 30 10 Frekuensi 12 6 2 12 6 2 60 30 10 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada diagram 5.18 menerangkan bahwa 12 responden 60 sungguh-sungguh dalam mengikikuti program pemberdayaan warga binaan sesuai dengan keterampilan responden. Keseriusan warga binaan dalam mengikuti program merupakan kunci utama dalam mengembangkan minat warga binaan dalam menguasai program. Selain itu, jika warga binaan kurang bersungguh- sungguh atau tidak bersungguh-sungguh maka perencanan warga binaan dalam penguasan keterampilan akan mempengaruhi minat warga binaan dalam menguasi program keterampilan yang ditekuninya. Sebanyak 6 respoden 30 menyatakan kurang bersunggung-sungguh dan 2 responden 10 menyatakan tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti program pemberdayaan warga binaan anak. Diagram 5.19 Tanggapan responden tentang Pemilihan program pemberdayaan warga binaan anak Sumber :Hasil Kuesioner 2015 2 4 6 8 10 12 Diri sendiri StaffPeg awaiPek erja Sosial Keluarga Persentase 40 50 10 Frekuensi 8 10 2 8 10 2 40 50 10 Ju m lah R e sp o n d e n Persentase Frekuensi Universitas Sumatera Utara Pemilihan program pemberdayaan warga binaan berupa keterampilan biasanya diarahkan oleh PegawaiStaff UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia. Warga binaan seharusnya bisa memilih pemberdayaan yang sesuai dengan minat dan bakat warga binaan. Akan tetapi rata-rata warga binaan anak memilih program sesuai dengan arahan pegawaistaff UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia. Berdasarkan data pada diagram 5.19 menjelaskan bahwa 10 responden 50 memililih ketrampilan dikarenakan oleh pemilihan dari StaffPegawaiPekerja Sosial, kemudian responden 40 memilih jenis program pemberdayaan keterampilan menurut diri sendiri. Sebanyak 2 responden 10 memilih program pemberdayaan keterampilan karena usulan keluarga. Hal ini berarti bahwa dalam memilih program pemberdayaan keterampilan, warga binaan ditentukan oleh Keluarga, StaffPegawaiPekerja Sosial dan pemeilihan berdasarkan kemauan diri sendiri.

5.2.3 Ketepatan Waktu

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar

4 96 133

Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) Oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan

4 94 116

Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Kabupaten Tapanuli Selatan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.

8 98 97

Efektivitas Pelayanan Sosial UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bagi Lanjut Usia Di Kabupaten Tapanuli Utara

8 97 75

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Respon Warga Binaan Terhadap Program Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi

1 115 108

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 5 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas. - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 10

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 20