Kesejahteraan Anak Kerangka Pemikiran

b. Monev Hasil, yakni monitoring dan evaluasi terhadap klien, untuk melihat tingkat pencapaian dan keberhasilan klien setelah memperoleh proses pelayanan Sitompul, 2011

2.5 Kesejahteraan Anak

Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan hperkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial. Hal ini diatur dalam undang –undang No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak. Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa bahwa anak memiliki hak sebagai berikut : a. Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan berdasarkan kasih sayang di dalam keluarga maupun didalam asuhan khusus untuk tumbuh kembang yang wajar. b. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna. c. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan d. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan secara wajar Rahmadhani, 2014: 32. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Pemikiran

Pada zaman ini, masalah anak yang ditelantarkan menjadi persoalan yang banyak diperbincangkan di media massa seperti koran, televisi dan radio. Anak terlantar yang tidak memiliki keluarga harus mampu memenuhi kebutuhan hidup dan mencari nafkah sendiri melalui mengemis, mengamen, berjualan koran dan sebagainya. Selain daripada hal itu, anak terlantar yang sering disebut anak jalanan mencari rezeki dengan mencopet serta merampok di daerah padat penduduk yang memiliki tempat –tempat yang ssering dikunjungi orang–orang. Permasalahan ini menjadi hal yang sangat sulit dipecahkan oleh pemerintah Indonesia. Anak yang merupakan aset bangsa menjadi tidak terkendali ketika anak tidak diasuh serta di lindungi oleh sebuah keluarga. Hal yang terjadi adalah anak menjadi jahat, tidak memiliki nilai dan moral yang baik dan mengacu pada tindakan –tindakan negatif yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat serta anak menjadi musuh negara ketika anak memiliki perilaku yang merugikan negara. Sebagaimana diketahui bahwa anak adalah penerus masa depan bangsa, maka pemerintah memberikan perlindungan serta hak yang seharusnya diterima oleh seluruh anak di Indonesia. Pemerintah memberikan perlindungan kepada anak dan perlindungan bagi anak agar anak tidak mendapatkan permasalahan sosial serta memberikan kemandirian untuk anak terlantar agar kemudian hari anak mampu menjalankan fungsinya di masyarakat. Pelayanan Sosial yang memberikan perlindungan serta kemandirian bagi anak adalah Pelayanan Sosial Anak Siborongborong. Anak yang memiliki kriteria Universitas Sumatera Utara anak terlantar akan ditampung di Pelayanan Sosial dan diberikan keterampilan serta pengasramaan agar anak bisa melanjutkan pendidikannya sesuai dengan usia sekolah anak. Pelayanan Sosial Anak memberikan pelayanan pemakanan sesuai dengan standart gizi, memberikan pembinaan fisik, agama, sosial, pendidikan serta keterampilan bagi anak usia sekolah, agar mampu berperan aktif di lingkungan sekolah. Dalam meningkatkan pendidikan dan keterampilan khususnya anak berumur sekolah yang putus sekolah dibutuhkan tempat atau wadah bagi anak agar anak mampu melanjutkan sekolahnya dan menemukan keterampilan yang mampu menambahkan minat anak dalam berkreasi di masa depan. Hal yang dilakukan adalah memberikan sekolah gratis di seluruh sekolah negeri dan memberikan bimbingan keterampilan bagi anak yang dibinan dalam lembaga pelayanan sosial dalam bidang anak. Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborongborong adalah salah satu lembaga yang memberikan program keterampilan dalam memberikan minat anak binaan untuk menggali sumber daya anak. Anak binaan diberikan bebas biaya sekolah di sekolah negeri yang ada baik tingkat SD, SMP, SMASMK, sehingga anak tidak terbeban dengan biaya sekolah. Dalam Pelayanan Sosial Anak diberikan tempat atau wadah bagi anak yang terlantar sebuah pengasramaan sebagai tempat tinggal anak selama dibina di pelayanan sosial. Hal ini dilakukan agar anak tidak tinggal dijalanan dan bisa dilindungi baik secara internal dan eksternal. Universitas Sumatera Utara Melihat keefektivan program pemberdayaan warga binaan anak di Pelayanan Sosial Anak , dapat dilihat dari indikator Sutrisno, 2007:125-126 agar mencapai keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan kegiatan yaitu: 1. Pemahaman program, yaitu dilihat dari sejauh mana klien dapat memahami dan mengetahui program pemberdayaan warga binaan anak melalui keterampilan yang diberikan oleh Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborongborong. 2. Tepat Sasaran, yaitu dilihat apakah anak sudah diberikan pemahaman pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program yang dilakukan 3. Tepat waktu, yaitu dilihat dari apakah penggunaan waktu untuk program pemberdayaan keterampilan bagi anak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 4. Tercapainya tujuan, yaitu dilihat dari cara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Pelayanan Sosial bagi anak. 5. Perubahan nyata, yaitu dilihat bagaimana suatu kegiatan yang dilakukan memberikan dampak dan memberikan perubahan nyata bagi anak ataupun klien. Skematisasi kerangka pemikiran merupakan transformasi narasi yang merenagkan hubungan atau konsep-konsep atau variabel-variabel penelitian menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan cara penyajian dari narasi menjadi skema Universitas Sumatera Utara Siagian,2011: 132. Untuk itu skematisasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan 1 Bagan Alur Pikir UPT Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Siborongborong Indikator Efektivitas Pelaksanaan Program dilihat dari: 1. Pemahaman Program 2. Tepat sasaran 3. Tepat waktu 4. Tujuan dan manfaat 5. Perubahan Nyata Efektif Tidak Efektif Warga Binaan Anak Keterampilan Jok Warga Binaan Anak Laki-laki Keterampilan Salon Warga Binaan Anak Perempuan Universitas Sumatera Utara

2.7 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Lanjut Usia Oleh Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial (UPT) Tuna Rungu Wicara Dan Lanjut Usia Di Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kotamadya Pematang Siantar

4 96 133

Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) Oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan

4 94 116

Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Kabupaten Tapanuli Selatan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.

8 98 97

Efektivitas Pelayanan Sosial UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bagi Lanjut Usia Di Kabupaten Tapanuli Utara

8 97 75

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Respon Warga Binaan Terhadap Program Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi

1 115 108

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

0 5 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Efektivitas. - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 10

Efektivitas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Warga Binaan Anak Oleh Upt Pelayanan Sosial Anak Dan Lanjut Usiadi Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 20