6. 2 Prinsip-Prinsip Akuntabilitas 6. 3 Jenis-Jenis Akuntabilitas

20 yang semakin penting dalam fungsi pengawasan ini menempatkannya sebagai pilar keempat. Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2003, Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorangbadan hukumpimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Dengan demikian akuntabilitas terkait dengan lembaga eksekutif pemerintah yang tugas utamanya adalah melayani rakyat harus bertanggungjawab kepada rakyat secara langsung maupun tidak langsung. Dengan bahasa yang sederhana Starling 1998 dalam Kumorotomo 2005:3-4 mengatakan bahwa akuntabilitas ialah kesediaan untuk menjawab pertanyaan publik, “ A good synonym for the term accountability is answerability. An organization must be answerable to someone or something outside itself. When things go wrong, someone must be held responsible. Unfortunately, a frequently heard charge is that government is faceless and that, consequently, affixing blame is difficult”. 1. 6. 1. 2 Prinsip-Prinsip Akuntabilitas Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki oleh para stakeholders yang 21 berkepentingan dengan pelayanan tersebut. Sehingga, berdasarkan tahapan sebuah program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah : a. Pada tahap proses pembuatan sebuah keputusan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas publik adalah : pembuatan sebuah keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi setiap warga yang membutuhkan; pembuatan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun nilai-nilai yang berlaku di stakeholders; adanya kejelasan dari sasaran kebijakan yang diambil, dan sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta standar yang berlaku; adanya mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi, dengan konsekuensi mekanisme pertanggungjawaban jika standar tersebut tidak terpenuhi; konsistensi maupun kelayakan dari target operasional yang telah ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target tersebut. b. Pada tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas publik adalah: penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan, melalui media massa, media nirmassa, maupun media komunikasi personal; akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan cara-cara mencapai sasaran suatu program; akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah keputusan dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat ketersediaan sistem informasi manajemen dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh pemerintah. 22 1. 6. 1. 3 Jenis-Jenis Akuntabilitas Ferlie Et Al 1997 dalam Kumorotomo 2005:4 membedakan beberapa model akuntabilitas, yakni akuntabilitas ke atas accountability up wards, akuntabilitas kepada staff accountability to staff akuntabilitas ke bawah accountability downwards, akuntabilitas yang berbasis pasar marked based form accountability dan akuntabilitas kepada diri sendiri self accountability. Dua model akuntabilitas yang pertama sesungguhnya tidak banyak berbeda dengan konsep-konsep tentang kontrol, pengawasan atau pengendalian didalam birokrasi publik. Kemudian konsep accountability downwards terkait dengan konsep demokrasi partisipatif, bahwa aktifitas politik dan pelayanan publik harus memiliki kaitan yang erat dengan proses konsultatif dan kerjasama antara wakil rakyat dan masyarakat pada tingkat lokal. Sedangkan konsep market based form of accountability mengutamakan adanya kompetisi dan mekanisme pasar yang memungkinkan rakyat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap kualitas pelayanan yang dikehendakinya. Pemerintah harus mampu memperluas alternatif penyedia pelayanan publik serta menunjang informasi atau menetapkan standar yang dapat menjamin adanya akuntabilitas yang baik dalam pelayanan publik, kemudian juga terdapat self accountability yang pada dasarnya merupakan proses akuntabilitas internal yang sangat tergantung pada penghayatan nilai-nilai moral etika para pejabat birokrat yang melaksanakan tugas pelayanan publik. 23

1. 6. 2 Rekrutmen