62
Adanya perbedaan surat keputusan pengangkatan pegawai honorer membawa dampak pada pembiayaannya, pegawai honorer yang diangkat berdasar
Surat Keputusan pengangkatan oleh Kepala Daerah; pembiayaannya dibebankan pada kas APBD dan sebaliknya pegawai yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas maka pembiayaannya menjadi tanggungjawab instansi tersebut. Berikut adalah tabel yang merepresentasikan hal dimaksud diatas
mengenai perekrutan yang dilaksanakan oleh Kepala Daerah dan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan.
Tabel 4. 3 Data Rekrutmen berdasarkan Surat Keputusan Pengangkatan
No Uraian Tugas
SK Walikota SK Kadis
Jumlah 1
Administrasi Kantor 4
10 14
2 Administrasi Puskesmas
- 8
8 3
Analis Farmasi -
1 1
4 Bidan
- 5
5 5
Dokter Umum 1
1 2
6 Jasa Sopir
- 1
1 7
Keamanan Kantor -
2 2
8 Keamanan Puskesmas
- 19
19 9
Medis 1
- 1
10 Paramedis 1
- 1
11 Perawat 2
6 8
12 Perawat Gigi 2
- 2
13 Petugas Jasa Kebersihan 1
85 85
Jumlah 12
138 150
Sumber: penelitian lapangan November 2012
IV. 2. 1 Identifikasi Kebutuhan Pengadaan Pegawai
Tahapan pertama dalam pelaksanaan rekrutmen adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja yang akan direkrut, bisa berupa posisi
63
yang lowong atau melalui beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan, hal ini diperlukan agar tidak terjadi perekrutan yang tidak
diperlukan sehingga penggunaan anggaran bisa ditekan seefektif mungkin.
Evaluasi kinerja yang dilaksanakan oleh pihak Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan terhadap jajaran dibawahnya merupakan salah satu cara
untuk memastikan kecukupan pegawai untuk mendukung tercapainya visi misi organisasi, kinerja yang buruk bila diakibatkan oleh kekurangan pegawai maka
akan dibuatkan permintaan penambahan pegawai. Kebutuhan yang berbeda mengenai jumlah pegawai disetiap Unit Pelaksana Teknis merupakan tantangan
tersendiri bagi setiap kepala Unit Pelaksana Teknis agar lebih aktif lagi dalam melaporkan apabila ada posisi penting yang lowong dan harus segera di isi.
Aturan yang belum ada mengenai jumlah pegawai diluar pegawai tetap rumah sakit, seperti: tenaga pengaman, tenaga kebersihan, petugas parkir maupun
tenaga administrasi dan tenaga lain merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi setiap Kepala Unit Pelaksana Teknis untuk membuat permintaan penambahan
pegawai secara rasional artinya permintaan hendaknya dibuat untuk kebutuhan yang benar-benar penting karena lebih lanjut menurut bapak Drs. Mustafa Munar,
jumlah tenaga honorer sekarang masih kurang dari segi jumlah dimana keseluruhan tenaga honor yang ada berjumlah 150 orang, asumsinya adalah unit
kerja Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan yang jumlahnya 90 apabila masing-masing mempunyai 1 orang sopir, 1 orang petugas jaga dan 1orang
keamanan maka sudah harus minimal 270 pegawai honorer.
64
Tabel 4. 4 Rekrutmen Honorer Berdasarkan Uraian Tugas
No
Uraian Tugas
Jumlah Persentase
1 Administrasi Kantor
14 9.4
2 Administrasi Puskesmas
8 5.37
3 Analis Farmasi
1 0.67
4 Bidan
5 3.36
5 Dokter Umum
2 1.34
6 Jasa Sopir
1 0.67
7 Keamanan Kantor
2 1.34
8 Keamanan Puskesmas
19 12.8
9 Medis
1 0.67
10 Paramedis
1 0.67
11 Perawat
8 5.37
12 Perawat Gigi
2 1.34
13 Petugas Jasa Kebersihan
86 57
Jumlah 150
100
Sumber: penelitian lapangan November 2012
Menurut peneliti agar pelayanan publik menjadi lebih baik lagi, posisi sektor jasa kebersihan dan keamanan lebih baik diserahkan pada pihak ketiga
sehingga orang-orang yang direkrut diharapkan lebih professional karena bisa lepas dari intervensi internal. Berdasarkan data dari tabel diatas, rekrutmen
honorer yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Medan di dominasi oleh sektor jasa petugas kebersihan yakni sebanyak 57 diikuti oleh
tenaga administrasi kantor maupun rumah sakit sebesar 14 dan tenaga keamanan sebanyak 13. Dari komposisi tenaga honorer diatas bisa kita lihat
pula sektor-sektor yang bersifat vital bagi kinerja dinas kesehatan pemerintah kota Medan masih di isi oleh tenaga honorer yakni Dokter Umum, Medis, Para Medis
dan Tenaga Perawat serta Perawat Gigi, menurut peneliti hal ini bisa jadi akan memberikan dampak yang kurang baik bagi penyelenggaraan pelayanan dimana
status sebagai tenaga honorer untuk posisi penting seperti diatas akan memberi
65
tanggungjawab yang relatif besar dibanding sektor jasa kebersihan maupun keamanan tetapi penghasilan yang relatif sama atau berada dibawah upah bagi
PNS secara umum.
IV. 2. 2 Identifikasi Persyaratan Kerja