Temperatur Penetrasi Cahaya cm Intensitas Cahaya candella pH potential of Hydrogen DO Disolved Oxygen mgL BOD Kejenuhan Oksigen COD Chemical Oxygen Demand mgL Kandungan Nitrat dan Fosfat

hingga kedalaman penetrasi cahaya di perairan tersebut. Proses tersebut dilakukan untuk semua stasiun penelitian. Setelah 4 jam botol winkler gelap dan terang diangkat kembali ke permukaan dan dilakukan pengukuran DO Disolved Oxygen. Nilai respirasi R diperoleh dengan mengurangkan DO awal dengan DO akhir pada botol winkler gelap. Produktivitas kotor P G diperoleh dengan mengurangkan DO akhir pada botol winkler terang dengan DO akhir pada botol winkler gelap. Produktivitas bersih P N diperoleh dengan mengurangkan nilai produktivitas kotor dengan nilai respirasi. Hasil Produktivitas neto yang diperoleh dikonversi ke dalam satuan mg Cm 3 hari dengan cara mengalikan nilai produktivitas bersih dengan 375,36 konversi oksigen menjadi karbon dan hasil yang diperoleh dikalikan lagi dengan 3 diperoleh dengan cara membagikan 12 jam dengan 4 jam lamanya fotosintesis. Respirasi R = DO awal – DO akhir botol gelap Produktivitas kotor P G = DO akhir botol terang – DO akhir botol gelap Produktivitas bersih P N = Produktivitas kotor P G – Respirasi R Konversi = P N ×375,36 × 12lama fotosintesis mg Cm 3 hari Barus, 2004

3.5 Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan

Faktor fisik kimia perairan yang diukur mencakup:

3.5.1 Temperatur

o C Suhu air diukur dengan menggunakan termometer air raksa berskala 0-100 o C yang dimasukkan pada badan air kira-kira 10 menit sampai penunjuk pada skala konstan. Diamati dan dibaca suhu yang tertera pada termometer.

3.5.2 Penetrasi Cahaya cm

Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan menggunakan keeping sechii yang dimasukkan ke dalam air hingga tidak tampak dari permukaan dan diukur panjang tali sebagai kedalaman penetrasi cahaya.

3.5.3 Intensitas Cahaya candella

Intensitas cahaya diukur menggunakan lux meter. Dicatat angka yang muncul pada lux meter tersebut.

3.5.4 pH potential of Hydrogen

Pengukuran pH menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi. Dimasukkan pH meter ke dalam air lalu dibaca skala yang tertera pada pH meter tersebut.

3.5.5 DO Disolved Oxygen mgL

Pengukuran oksigen terlarut DO dilakukan dengan menggunakan metode Winkler lampiran A.

3.5.6 BOD

5 Biochemical Oxygen Demand mgL Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan metode Winkler. Sampel air yang diambil dari dalam perairan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20 o C. Diukur nilainya dengan menggunakan metode Winkler dimana nilai BOD 5 didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir Lampiran B.

3.5.7 Kejenuhan Oksigen

Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Barus 2004: KEJENUHAN = 2 [ ] 2 [ ] x 100 O 2 [u] =Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgL O 2 [t] =Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tabel sesuai dengan harga temperatur.

3.5.8 COD Chemical Oxygen Demand mgL

Pengukuran COD dilakukan dengan menggunakan metode refluks di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kelas I Medan.

3.5.9 Kandungan Nitrat dan Fosfat

Pengukuran kandungan nitrat dan fosfat dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Kelas I Medan.

3.5.10 Total Suspended Solid TSS