BOD Kejenuhan Oksigen HASIL DAN PEMBAHASAN

pakan ikan yang menyebabkan penurunan tingkat oksigen terlarut pada kawasan stasiun tersebut. Menurut Simanjuntak 2012, sumber utama oksigen dalam air adalah dari difusi dan dari proses fotosintesis alga. Kadar oksigen terlarut menurun seiring dengan semakin meningkatnya limbah organik di perairan. Barus 2004 juga menambahkan bahwa fluktuasi dipengaruhi oleh aktifitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Nilai oksigen terlarut dalam perairan sebaiknya berkisar antara 6-8 mgL.

f. BOD

5 Biochemical Oxygen Demand Berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh nilai rata-rata BOD 5 berkisar antara 0,9-1,7 mgL. Nilai BOD 5 tertinggi terdapat padat stasiun 2 yang merupakan daerah dermaga dengan nilai 1,7 mgL dan yang terendah terdapat pada stasiun 4 dengan nilai 0,9 mgL. Hal ini menunjukkan bahwa keempat stasiun termasuk kategori tidak tercemar. Tingginya nilai BOD 5 berpengaruh terhadap nilai oksigen terlarut di suatu perairan. Hal ini terlihat pada stasiun 4 yang memiliki nilai oksigen terlarut lebih tinggi dibandingkan stasiun lainnya. Menurut Armita 2011, nilai BOD 5 tinggi berarti nilai DO rendah sebab dengan banyaknya oksigen yang digunakan untuk menguraikan senyawa organik maka kadar oksigen terlarut dalam air akan menurun. Effendi 2003 menambahkan bahwa perairan yang memiliki nilai BOD 5 lebih dari 10 mgL dianggap telah mengalami pencemaran.

g. Kejenuhan Oksigen

Berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh nilai rata-rata kejenuhan oksigen berkisar 78,88-89,05 . Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 4 yang merupakan daerah bebas aktifitas dengan nilai 89,05 dan nilai terendah terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 78,88 . Tingginya kejenuhan oksigen pada stasiun 4 berkaitan dengan tingginya nilai kandungan oksigen terlarut pada stasiun tersebut yaitu 7,1 mgL. Hal ini menunjukkan defisit oksigen pada stasiun tersebut sedikit, sehingga mampu mendukung perkembangan fitoplankton. Menurut Barus 2004, nilai oksigen terlarut di suatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh temperatur dan juga aktifitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Faktor yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam air adalah kenaikan suhu air, respirasi dan masuknya limbah organik. Hutagalung et al., 1997 juga menambahkan bahwa sumber utama oksigen dalam air berasal dari udara melalui proses difusi dan dari hasil fotosintesis tumbuhan air maupun fitoplankton pada siang hari.

h. TDS Total Disolved Suspended Jumlah Zat Padat Terlarut