menyelesaikan proses perakitan semakin berkurang. Akan tetapi, berkurangnya part yang dapat diselesaikan dikarenakan oleh jumlah part yang dapat dirakit
untuk menjadi produk jadi telah terbatasi dan keseluruhan pesanan telah selesai dikerjakan oleh kedua operator tersebut.
6.5. Analisis Kesadaran Pekerja Bagian Perakitan di PT. Sarana Bersama
Sejahtera
Adapun kondisi pekerja di lantai produksi bagian perakitan pada PT. Sarana Bersama Sejahtera menunjukkan bahwa mereka bekerja dengan kecepatan rendah.
Terutama pada saat melakukan set up mesin. Kesadaran untuk bekerja secara maksimal sangat rendah. Tidak ada keinginan untuk segera menyelesaikan
pekerjaannya. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya pemberian insentif jika kerja dilakukan lebih cepat dari tenggat waktu yang diinginkan. Oleh karena kurangnya
kesadaran para pekerja di bagian perakitan untuk bekerja secara maksimal, menyebabkan metode apapun yang dipakai dalam hal urutan pengerjaan perakitan
produk tidak akan memberikan hasil yang optimal. Sehingga metode pengurutan dengan algoritma goal chasing juga tidak akan memberikan dampak yang
signifikan dan tidak akan tercapai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan jika metode ini diterapkan di PT. Sarana Bersama Sejahtera. Selain pemberian insentif
jika pekerjaannya lebih cepat diselesaikan, pemberian peringatan juga dapat memacu para pekerja agar bekerja secara maksimal. Aturan-aturan tertentu
dengan sanksi yang tepat perlu diterapkan. Jika pekerja telah dapat membiasakan diri dengan hal-hal tersebut, maka metode pengurutan dengan algoritma goal
chasing ini dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil sesuai dengan apa yang telah diprediksikan.
6.6. Analisis Kelemahan-kelemahan Algoritma Goal Chasing
Algoritma goal chasing memberikan dampak positif terhadap pelancaran keseimbangan kecepatan konsumsi jumlah part di lantai produksi yang juga
berimbas pada pengurangan waktu penyelesaian pengerjaan perakitan di PT. Sarana Bersama Sejahtera. Walaupun begitu, algoritma ini juga memiliki
beberapa kelemahan yang harus dipertimbangkan yakni: 1.
Algoritma goal chasing sulit untuk digunakan pada perusahaan yang memproduksi produk dengan jumlah variasi produk yang besar.
2. Sekalipun hasil pengurutan dengan menggunakan algoritma ini dapat
memperlancar konsumsi part di lini perakitan dan membantu mempersingkat waktu penyelesaian pengerjaan perakitan, akan tetapi hasil pengurutan belum
tentu merupakan urutan yang optimal jika dibandingkan dengan metode lainnya.
3. Algoritma ini tidak akan berjalan dengan baik dan memberikan solusi yang
optimal jika para pekerja di bagian produksi memiliki kesadaran yang rendah untuk bekerja secara maksimal.
6.7. Analisis Tentang Penggunaan Manusia dalam Merakit Produk yang