Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007.
USU Repository © 2009
Urutan produksi roda penekan tread samping selanjutnya dinilai atau dievaluasi dengan menggunakan rumusan :
Q N
K
j
.
= X
jk
; dan juga dinilai dengan menggunakan grafik penilaian algoritma goal chasing
dengan variabelnya adalah jumlah part a
i
yang digunakan dan jumlah pesanan urutan.
4.5. Analisis Data
Setelah didapatkan urutan yang paling optimal menurut konsep Goal Chasing Algorithm, maka dilakukan analisis pemecahan masalah yang dilakukan
terhadap beberapa hal berikut ini : - Urutan produksi roda penekan tread samping yang optimal
- Kecepatan Rata-rata Pemakaian Part Selanjutnya, hasil perhitungan digunakan untuk merancang suatu sistem
yang nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk diimplementasikan pada proses pengurutan produksi. Desain yang nantinya dibuat
mencakup hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya, seperti perangkat pengumpulan data, departemen atau pekerja yang ahli dalam
pengurutan produksi terutama metode Goal Chasing Algorithm, maupun sistem informasi pengurutan produksi bagi perusahaan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, pengolahan data dan analisis pemecahan masalah dengan menggunakan konsep Goal Chasing Algorithm ini dapat dilihat pada
kerangka berpikir pada Gambar 4.2.
Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007.
USU Repository © 2009
4.6. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap akhir ini akan dihasilkan suatu kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan. Sedangkan saran yang diberikan diarahkan
pada usulan kepada pihak perusahaan dan kemungkinan dilakukan penelitian lebih lanjut.
Pemecahan Masalah Pengurutan Produksi dengan Menggunakan Goal Chasing Algorithm :
- Identifikasi Jumlah Produksi dan Komponen Untuk
Masing-masing Produk -
Hitung Beda Konsumsi Antara Rerata Jumlah Part dengan Jumlah Keseluruhan Part
- Lakukan Perhitungan terhadap Semua Kemungkinan
Urutan Hingga Semua Part Terpakai
Gambar 4.2. Kerangka Berpikir Pemecahan Masalah
Analisa Komponen Masing-masing
Produk Analisa Jumlah Produksi
Untuk Masing-masing Produk
Identifikasi Masalah Dalam Pengurutan Produksi
Evaluasi Metode Pemecahan Masalah Pengurutan yang Digunakan
Rumuskan Usulan Dalam Implementasi Pengurutan Produksi
Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007.
USU Repository © 2009
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Data Primer
Data primer pada umumnya merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung ke lantai pabrik Shoop Floor, wawancara dengan pihak
perusahaan yang berkompeten dan eksperimen dengan metoda sampling. Data primer yang dikumpulkan adalah data waktu proses pengerjaan produk
di lantai produksi pada bagian perakitan. Proses perakitan yang terjadi di lini rakit ini adalah proses pengelasan.
5.1.1.1. Data Waktu Proses Pengerjaan Produk
Pengamatan dilakukan di bagian perakitan produk yang adalah proses pengelasan. Pengamatan dimulai pada saat part awal masuk ke lini rakit dan
dihentikan jika pekerja tidak lagi melakukan proses perakitan di lini rakit. Seluruh part telah ada di meja kerja sehingga proses pemindahan bahan tidak ada.
Pengamatan dilakukan selama 2 hari. Hal ini dilakukan karena keseluruhan roda penekan tread samping selesai dirakit dalam waktu 2 hari. Proses pengelasan di
lini rakit ini dikerjakan oleh dua orang operator. Kedua operator terlebih dahulu menyelesaikan roda penekan tread samping tipe BLM07-366 kemudian
dilanjutkan dengan tipe BLM07-367 dan tipe BLM07-368. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2.