Mempertahankan Kecepatan yang Tetap dalam Mengkonsumsi Tiap Suku Cadang pada Lini Rakit

Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007. USU Repository © 2009

3.4. Mempertahankan Kecepatan yang Tetap dalam Mengkonsumsi Tiap Suku Cadang pada Lini Rakit

Dalam sistem produksi yang berupa sistem tarik, proses terdahulu yang memasok berbagai suku cadang atau bahan kepada lini diberi perhatian utama. Dengan sistem tarik ini, variasi dalam jumlah produksi atau jumlah pengangkutan pada proses terdahulu harus dibuat sekecil mungkin. Selain itu, masing-masing sediaan barang dalam pengolahan harus diperkecil. Untuk itu, jumlah yang dipergunakan per jam kecepatan konsumsi untuk tiap suku cadang dalam lini model campuran harus dipertahankan agar sedapat mungkin selalu tetap. Untuk mengerti metode pengurutan ini, lebih dahulu perlu didefinisikan beberapa notasi dan nilai : Q = Jumlah produksi keseluruhan untuk semua produk A i i = 1, …, = ∑ = α 1 i i Q Q i = jumlah produksi tiap produk A i . N j = Jumlah keseluruhan suku cadang a i yang diperlukan untuk memproduksi semua produk A i i = 1, …, , dan j = 1, …, . X jk = Jumlah keseluruhan suku cadang a j yang diperlukan untuk memproduksi produk yang telah ditentukan, dari yang pertama sampai yang ke-K. Dengan mengingat notasi ini, diperoleh dua nilai berikut : Q N j = Rerata jumlah suku cadang a j yang diperlukan per unit produk. Q N K j . = Rerata jumlah suku cadang a j yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah K unit produk. Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007. USU Repository © 2009 Untuk menjaga agar kecepatan konsumsi suatu suku cadang a j tetap, jumlah X jk harus sedekat mungkin dengan nilai Q N K j . . Ini adalah konsep dasar yang mendasari algoritma pengurutan Toyota dan dilukiskan dalam Gambar 3.1. Gambar 3.1. Tata Hubungan Antara X jk dan K. NQ Kini dapat didefinisikan lebih jauh bahwa : Titik G k = Q N K 1 . , Q N K 2 . , …, Q N K β . Titik P k = X 1k ,X 2k , …, X k Agar jadwal urutan dapat menjamin kecepatan konsumsi tiap suku cadang secara tetap, titik P k harus sedekat mungkin dengan titik G k . Karena itu, kalau diukur suatu tingkat untuk titik P k yang mendekati titik G k dengan menggunakan jarak D k : Q K O N j Q Jumlah urutan pesanan produk yang dimasukkan ke dalam lini rakit Q ,N j Jumlah suku cadang a j yang telah digunakan N j X jk K.N j Q G k P k Jarak harus dibuat sekecil mungkin Rongguan S. T. Silitonga : Studi Penerapan Algoritma Goal Chasing Untuk Mengoptimalkan Urutan Produksi di PT. Sarana Bersama Sejahtera, 2007.