Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
2.4. Sistem Koloid Lateks
Lateks dikatakan mantap apabila sistem koloid stabil, yaitu tidak terjadi flokulasi atau penggumpalan selama penyimpanan. Kemantapan lateks disebabkan partikel karet
dikelilingi oleh lapisan pelindung yang terdiri dari protein dan fosfolipid dalam air. Dengan menambahkan bahan pengawet primer yaitu amonia maka fosfolipid akan
terhidrasi menghasilkan asam lemak dan bereaksi dengan amonia membentuk sabun amonia. Sabun ini diserap oleh partikel karet sehingga lateks bertambah mantap
selama penyimpanan. Di samping itu, protein juga terhidrolisis membentuk polipeptida dan asam amino yang larut dalam air.
12
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lateks adalah sebagai berikut:
1. Adanya kecenderungan setiap partikel karet berinteraksi dengan fase air serum
misalnya assosiasi komponen-komponen bukan karet pada permukaan partikel karet.
2. Adanya interaksi antara partikel-partikel karet itu sendiri.
Sistem koloid lateks terbentuk karena adanya lapisan lipida yang teradsorpsi pada permukaan partikel karet lapisan primer dan lapisan protein pada lapisan luar
lapisan sekunder memberikan muatan pada permukaan partikel koloid.
Lapisan pelindung lipida, protein, dan lapisan sabun asam lemak tersebut bertindak sebagai pelindung partikel karet dengan molekul air menghasilkan sistem
dispersi koloid yang mantap. Jika terjadi pembentukan gel, flokulasi, dan koagulasi maka hal ini menunjukkan bahwa stabilitas koloid lateks terganggu atau rusak.
13
2.5. Asam Formiat
Asam formiat adalah cairan tidak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol, dan eter yang titik didihnya 100,5
C dan titik leburnya 8 C.
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
_________________________________
12
Riset, P., Pengaruh Bahan Pengawet Sekunder Pada Kestabilan Lateks Alam Irridiasi [Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2004], hal 84
13
Ompusunggu, M dan Darussamin, A, Op Cit, hal 10. Asam formiat terdapat dalam badan semut merah, dalam beberapa macam tumbuh-
tumbuhan yang menyebabkan rasa gatal dan dalam jumlah kecil juga terdapat dalam air keringat manusia.
14
Dalam industri asam formiat dibuat dari karbon monoksida dengan uap air yang dialirkan melalui katalis oksida-oksida logam pada suhu sekitar 200
C dan tekanan besar.
Reaksi kimianya yaitu : Katalis
CO + H
2
O HCOOH
Pembuatan dalam industri :
120 - 150 C O H
2
SO
4
O NaOH + CO
HC HC + Na
2
SO
4
7 atm ONa OH Asam formiat digunakan dalam industri lateks untuk menggumpalkan lateks
2.6. Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L
Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L atau sering disebut belimbing asam merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di seluruh daerah di Indonesia khususnya di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tanaman ini termasuk salah satu jenis tanaman tropis yang mempunyai kelebihan yaitu dapat berbuah sepanjang tahun. Belimbing
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
wuluh biasanya terlebih dahulu diolah menjadi manisan, pikel, juice, sirup atau dikeringkan sebelum dikonsumsi.
______________________________
14
Sanir, I., Kimia Organik II. [Bogor : Departemen Perindustrian dan Perdagangan Akademi Kimia Analis 1997] hal 20
Belimbing wuluh merupakan tumbuhan berbatang keras yang memiliki ketinggian mencapai 11 m. Biasanya ditanam ditempat yang cukup mendapatkan sinar
matahari. Batangnya yang keras dan tidak bercabang banyak. Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. Buahnya sering dipakai
oleh ibu-ibu untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur ataupun untuk membersihkan noda kain, kuningan dan tembaga. Daunnya yang kecil
berhadap-hadapan.
Belimbing wuluh bermanfaat sebagai anti radang karena mengandung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni sehingga dapat menurunkan
tekanan darah. Buahnya mengandung zat asam kalium akolat. Adapun kegunaannya untuk hipertensi, diabetes, gondongan, jerawat, rematik, sariawan, gusi berdarah, sakit
gigi, batuk rejan, demam dan kelumpuhan
15
Belimbing wuluh memiliki rasa asam dan bersifat sejuk. Pada bagian batang mengandung saponin, tanin, asam format, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, dan
peroksida. Pada bagian daun mengandung tarlin, sulfur, asam format, peroksida, kalsium oksalat, dan kalium sitrat.
16
2.7. Struktur Kimia Karet