Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
3 0525
. 0525
. 10
1 .
2 10
25
_ 20
4
= =
± ∆
±
−
temp
V u
mL x
x x
x t
x V
γ
= 3.03 x 10
-2
mL
3 Perulangan Dalam penelitian ini perulangan tidak ditentukan secara langsung dalam
laboratoriun, maka diasumsikan ketidakpastian perulangan pengisian gelar ukur adalah ± dengan distribusi seragan. Ini dikarebakan gelas ukur diisi setetes demi
setetes.
3 05
.
_ 25
=
rep
V u
= 2.8868 x 10
-2
mL
Ketidakpastian Gabungan Gelas Ukur 25 mL
mL x
x x
x V
u V
u V
u V
u
rep temp
cal
2 2
2 2
2 2
2 2
_ 25
2 _
25 2
_ 25
25
10 3416
. 4
10 8868
. 2
10 03
. 3
10 412
. 20
− −
− −
= +
+ =
+ +
=
3.7. Analisa Data
Data diperoleh dengan metode analisa varians ANAVA dengan tingkat signifkasi 5 untuk menolak dan menerima hipotesa yang diajukan. Yang dapat dilihat pada
lampiran.
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
3.7.1. Analisa Variansi a
Analisa Jumlah Kuadrat JK Utama
1. Faktor Koreksi FK =
n r
T FK
ijk 2
= 3.6
2. Faktor Kuadrat
FK Y
JK
ijk total
− =
2
3.7
3. Jumlah Kuadrat Perlakuan JK
perlakuan
FK n
TK JK
perlakuan
− =
2
3.8
4. Jumlah Kuadrat Galat JK
galat
perlakuan total
galat
JK JK
JK −
=
3.9
b. Analisa Jumlah Kuadrat JK Faktorial
5. Derajat Bebas
1 1
− =
− =
n r
v n
v
galat perlakuan
3.10
6. Kuadrat Tengah
a. Kuadrat Tengah Perlakuan KT
p
p p
p
v JK
KT =
3.11
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
b. Kuadrat Tengah Galat KT
g
g g
g
v JK
KT =
3.12 7.
F
hitung
g p
hitung
KT KT
F =
3.13
3.7.2. Uji Hipotesa
Hipotesa-hipotesa yang diuji pada penelitian ini adalah : 1.
Hipotesa nol Ho Ho
1
: Ai = 0 ; i = 1,2,...,a Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti tidak
ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Plastisitas Awal Po.
Ho
2
: Ai = 0 ; i = 1,2,...,a Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti tidak
ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Plastisitas Retensi Index PRI.
Ho
3
: Ai = 0 ; i = 1,2,...,a Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti tidak
ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Viskositas Mooney VM.
Ho
4
: Ai = 0 ; i = 1,2,...,a
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti tidak ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Kadar
Abu.
2. Hipotesa Alternatif Ha H
A 1
: Ai ≠ 0 ; i = 1,2,...,a
Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Plastisitas
Awal Po.
H
A 2
: Ai ≠ 0 ; i = 1,2,...,a
Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Plastisitas
Retensi Index PRI.
H
A 3
: Ai ≠ 0 ; i = 1,2,...,a
Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran
Viskositas Mooney VM.
H
A 4
: Ai ≠ 0 ; i = 1,2,...,a
Dimana i adalah taraf konsentrasi dari ekstrak belimbing wuluh, berarti ada pengaruh konsentrasi ekstrak belimbing wuluh terhadap pengukuran Kadar
Abu.
- Cara pengujian
H
1
dipakai statistik
Ey Ay
M M
F =
1
3.14 Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh Fa-1,an-1
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
- Kriteria Pengujian Pada taraf signifikasi = 0.05 pada daerah kritis pengujian berlaku :
H
o 1
; H
o 2
; H
o 3
; H
o 4
; diterima bila F
hitung
F
tabel
H
A 1
; H
A 2
; H
A 3
; H
A 4
; diterima bila F
hitung
F
tabel
3.8. Skema Pengambilan Data 3.8.1. Pembuatan ekstrak belimbing wuluh