Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
3
Ompusunggu, M dan Darussamin, A., Pengolahan Umum Lateks. Balai Penelitian Perkebunan Sungei Putih [Medan: BPP Sei Putih,1989], hal 7
4
http:www.google.co.idsearch Belimbing wuluh Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin melakukan penelitian yang memanfaatkan
ekstrak belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L sebagai bahan penggumpal lateks dan dimana diharapkan dapat menghasilkan mutu karet yang lebih baik.
1.2. Permasalahan
1. Apakah ekstrak belimbing wuluh dapat digunakan sebagai penggumpal lateks
2. Apakah ekstrak belimbing wuluh yang digunakan sebagai penggumpal lateks
menghasilkan mutu karet yang memenuhi SIR Standar Indonesia Rubber.
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada : 1.
Bahan penggumpal yang digunakan adalah ekstrak belimbing wuluh Averrohoa Bilimbi L
2. Lateks yang digunakan berasal dari Perkebunan Rakyat di Galang, Sumatera
Utara 3.
Koagulum hasil penggumpalan digiling dengan creper sebanyak enam kali, kemudian dikeringkan.
4. Karet kering yang dihasilkan digiling dengan blending mill sebanyak tiga kali
5. Parameter pengujian mutu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
Plastisitas Awal Po, Plastisitas Retensi Index PRI, Viskositas Mooney dan Kadar Abu
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan : 2.
Untuk mengetahui kinerja ekstrak belimbing wuluh dalam penggumpalan lateks.
3. Untuk mengetahui mutu SIR Standar Indonesia Rubber dari lateks yang
digumpalkan dengan ekstrak belimbing wuluh dan dibandingkan dengan asam formiat sebagai penggumpal lateks
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yaitu penggunaan ekstrak belimbing wuluh sebagai penggumpal lateks pada karet sehingga menghasilkan mutu
karet yang lebih baik sehingga dapat digunakan dalam industri lateks.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan lateks yang diperoleh dari perkebunan rakyat di Galang, Sumatera Utara sebagai populasi yang
bersifat homogen yang kemudian lateks akan digumpalkan melalui penambahan ekstrak belimbing wuluh dengan pengambilan sampel secara acak.
Pada proses penggumpalan dilakukan variasi konsentrasi belimbing wuluh, sehingga variabel tersebut disebut dengan variabel bebas. Sedangkan Volume lateks,
jumlah gilingan lateks basah, jumlah gilingan lateks kering, lama pengeringan sebagai variable tetap. Kemudian sifat-sifat fisika yang meliputi plastisitas awal, plastisitas
retensi index, viskositas mooney dan kadar abu sebagai variabel terikat.
Khairina Safitri : Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi L Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet, 2010.
Penelitian ini adalah penelitian faktorial 6 x 4 model tetap dengan enam level koagulum yang terbentuk dan empat adalah uji karet. Replikasi dilakukan dua kali
untuk setiap perlakuan dari masing-masing sampel. Pengambilan data dari sifat fisika terhadap uji karet adalah:
1. Penentuan plastisitas awal dan plastisitas retensi index dengan plastimeter.
2. Penentuan viskositas mooney dengan mooney viskosimeter.
3. Penentuan kadar abu
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians dengan taraf signifikasi 5
1.7. Lokasi Penelitan