Latar Belakang Masalah pengaruh pendidikan agama islam terhadap akhlak siswa SMA Negeri 51 Jakarta
4
mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas, tawuran pelajar, merokok dan mengkonsumsi minuman keras, geng motor dan lain sebagainya.
Remaja Indonesia saat ini tak lagi menjunjung norma-norma kesopanan dan budi pekerti.Dimasa kini mereka tumbuh dalam pengaruh
budaya asing yang sarat dengan kebebasan dan tanpa memperdulikan arti pentingnya ajaran agama.Hal ini dibuktikan oleh data kasus-kasus yang
diperoleh beberapa lembaga sosial di Indonesia, kenakalan remaja setiap tahun menunjukkan peningkatan yang cukup mengejutkan.
8
Pada tahun 2003 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI melakukan survey dilima kota besar, diantaranya Bandung,
Surabaya dan Yogyakarta, dinyatakan 85 persen remaja berusia 13-15 tahun mengaku telah melakuka hubungan seks dengan pacar mereka.
Selanjutnya Annisa Foundation pada tahun 2006, seperti dikutip Warta Kota. Diberitakan 42,3 persen pelajar SMP dan SMA di Cianjur sudah
melakukan hubungan seksual. Hasil suvei teranyar yang dilakukan BKKBN pada 2010 menunjukkan sebanyak 51 persen remaja di
Jabodetabek tidak perawan lagi karena telah melakukan hubungan seks pranikah.
9
Beberapa contoh lain tentang kenakalan remaja adalah : 1.
Berani atau suka menentang orang tua 2.
Berpakaian tidak sopan atau tidak diterima oleh masyarakat 3.
Sering malas atau membolos tidak sekolah 4.
Berpesta pora semalam suntuk 5.
Suka membaca buku-buku cabul dan porno 6.
Meminum minuman keras 7.
Merokok ditempat umum sebelum batas umur yang pantas 8.
Membawa alat-alat yang membahayakan bagi orang lain
8
Muslimah Intelektual,
”Fakta Mengejutkan Remaja Indonesia”, 2012, http:www.choirunnheesha.blogspot.com.
9
Ibid.
5
9. Mengebut dijalan umum, dan lain sebagainya
10
Masalah pokok yang sangat menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai dimata generasi muda.Mereka dihadapkan kepada berbagai
kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk mereka.Para remaja
mencoba mengembangkan diri ke arah kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk budaya asing yang masuk seolah-olah tanpa
saringan.Mereka mulai kehilangan pegangan agama dalam hidup mereka.
11
Apabila masalah keadaan itu dibiarkan berjalan dan berkembang, maka pembangunan bangsa akan terganggu, bahkan mungkin akan gagal.
Karena tujuan pembangunan bangsa Indonesia adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup yang seimbang antara jasmani dan rohani, antara
materil dan spiritual antara kehidupan dunia dan akhirat.
12
Untuk mengatasi berbagai macam keburukan akhlak tersebut, maka diperlukan pendidikan Agama Islam untuk membentuk manusia
Indonesia yang percaya dan takwa kepada Allah SWT, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat
kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia- manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
13
Pendidikan agama disekolah sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena pendidikan
agama mempunyai dua aspek terpenting.Aspek pertama dari pendidikan agama, adalah yang ditujukan kepada jiwaa atau pembentukan
10
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: Kalam Mulia, 1999, Cet. I, h. 82-83.
11
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2010, Cet. XVII, h. 153- 154.
12
Ibid, h. 154.
13
Sahilun A. Nasir,Op. cit, h. 51.
6
kepribadian.Anak didik diberi kesadaran kepada adanya Tuhan, lalu dibiasakan melakukan perintah-perintah Tuhan dan meninggalkan
larangan-laranganNya.Aspek kedua dari pendidikan agama adalah yang ditujukan kepada pikiran yaitu pengajaran agama itu sendiri, kepercayaan
kepada Tuhan tidak akan sempurna bila isi dari ajaran-ajaran Tuhan itu tidak diketahui betul-betul.
14
Dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama sangatlah penting dalam pembentukan akhlak siswa.
Dari latar belakang inilah, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian secara langsung dan mengangkat judul skripsi
“PengaruhPendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa SMA NEGERI 51 JAKART
A”
Alasan pemilihan judul tersebut adalah: 1.
Krisis moral yang sangat kompleks dan banyak menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat, orang tua dan guru agama pada
khususnya. 2.
Pendidikan agama Islam adalah menanamkan akhlak mulia di dalam jiwa seseorang sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan
jiwa. 3.
Akhlak merupakan misi yang dibawa Nabi Muhammad SAW ketika diutus sebagai Rosulullah.
4. Menyadari akan pentingnya pendidikan agama disamping pendidikan
umum. 5.
Kesadaran seorang pelajar agar tidak hanya meiliki ilmu agama saja tetapi harus memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
14
Zakiah Daradjat, “Kesehatan Mental”, Jakarta:Toko Gunung Agung, 2001, h.124- 125.
7