Tujuan Pendidikan Agama Islam

14 dalam bersikap dan bertindak, menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, serta mengamalkan ajaran agama.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolahmadrasah berfungsi sebagai berikut: a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat. c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam. d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, system dan fungsionalnya. g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 16 16 Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. I, h. 134-135 . 15 Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan agama Islam disekolah dapat membentuk siswa-siswi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mempunyai pegangan hidup, mampu menghindari diri dari perbuatan tercela, dan mempunyai kepercayaan diri dalam mengembangkan potensinya.

4. Ruang Lingkup Pengajaran Agama Islam

a. Pengajaran Keimanan Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan menurut ajaran Islam. Dalam hal keimanan inti pembicarannya adalah tentang keesaan Allah. Karena itu ilmu tentang keimanan ini disebut jugaa “Tauhid” Ruang lingkup pengajaran keimanan ini meliputi rukun iman yang enam. Yang perlu digaris bawahi dalam pengajaran keimanan ini guru tidak boleh melupakan bahwa pengajaran keimanan banyak berhubungan dengan aspek kejiwaan dan perasaan. Nilai pembentukan yang diutamakan dalam mengajar ialah keaktifan fungsi-fungsi jiwa. Yang terpenting adalah anak diajarkan supaya menjadi orang beriman, bukan ahli pengetahuan keimanan. 17 b. Pengajaran Akhlak Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak-tanduknya tingkah lakunya. Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Pengajaran akhlak membicarakan nilai sesuatu perbuatan menurut ajaran agama, membicarakan sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat itu pada 17 Zakiah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. V, h. 63-68. 16 diri seseorang secara umum. Ruang lingkup akhlak secara umum meliputi berbagai macam aspek yang menentukan dan menilai bentuk batin seseorang. 18 c. Pengajaran Ibadat Hal terpenting dalam pengajaran ibadat adalah pembelajaran ini merupakan kegiatan yang mendorong supaya yang diajar terampil membuat pekerjaan ibadat itu, baik dari segi kegiatan anggota badan, ataupun dari segi bacaan. Dengan kata lain yang diajar itu dapat melakukan ibadat dengan mudah, dan selanjutnya akan mendorong ia senang melakukan ibadat tersebut. 19 d. Pengajaran Fiqih Fiqih ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan membahas memuat hukum-hukum Islam yang bersumber pada al- Qur’an, Sunnah dan dalil-dalil Syar’I yang lain. 20 e. Pengajaran Qiraat Qur’an Yang terpenting dalam pengajaran ini adalah keterampilan membaca al- Qur’an yang baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu tajwid. Pengajaran al- Qur’an pada tingkat pertama berisi pengenalan huruf hijaiyah dan kalimah kata, selanjutnya diteruskan dengan memperkenalkan tanda-tanda baca. Melatih membiasakan mengucapkan huruf Arab dengan makhrajnya yang benar pada tingkat permulaan, akan membantu dan mempermudah mengajarkan tajwid dan lagu pada tingkat membaca dengan irama. 21 f. Pengajaran Tarikh Islam Pengajaran tarikh Islam adalah pengajaran sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam. Tujuan belajar sejarah Islam adalah agar mengetahui dan mengerti 18 Ibid, h. 68-72. 19 Ibid, h. 76. 20 Ibid, h. 78. 21 Ibid, h. 92-93 17 pertumbuhan dan perkembangan umat Islam. Hal ini bertujuan untuk mengenal dan mencintai Islam sebagai agama dan pegangan hidup. 22 Demikian beberapa ruang lingkup pendidikan agama Islam yang diajarkan disekolah, baik di madrasah maupun di sekolah umum, jika di madrasah ruang lingkup tersebut menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri, sedangkan di sekolah umum semua menjadi satu kesatuan dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam.

5. Komponen Pembelajaran

a. Anak Didik Yaitu pihak yang merupakan obyek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan atau dilaksanakan hanyalah untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yang dicita-citakan. 23 b. Pendidik Yaitu subyek yang melaksanakan Pendidikan Islam. Pendidik ini mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan. Baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan Islam. 24 c. Materi Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa dengan susunan yang lazim tetapi logis untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. 25 d. Metode Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak 22 Ibid, h. 110-113. 23 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam IPI, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998, h. 14 24 Ibid 25 Ibid