Ruang Lingkup Penelitian Teknik Penentuan Sampel
52 Y
= ROE return on equity X1
= DER debt to equity ratio X2
= NPM net profit margin X3
= TATO total asset turnover ε
1
= Residual error
Sub Struktur 2 :
Perumusan persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: Z
= ρZX
1
+ ρZX
2
+ ρZX
3
+ ρZY + ε
2
Keterangan : Z
= PER price earning ratio X
1
= DER debt to equity ratio X2
= NPM net profit margin X3
= TATO total asset turnover Y
= ROE return on equity ε
2
= Residual error Menurut Hair et. Al 1998 adanya 7 tujuh langkah dalam tahapan
permodelan dan analisis persamaan structural Imam Ghozali, 2008:61. yaitu:
Langkah Pertama 1
: Pengembangan Model Berdasarkan Teori X
1
Y Z
X2 X3
e
2
Gambar.3.2 Hubungan Kausal X1 dan Y terhadap Z
53 Model persamaan structural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana
perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan yang ketat seperti yang
ditemukan dalam proses fisik seperti reaksi kimia atau dapat juga hubungan yang kurang ketat seperti dalam riset prilaku yaitu alasan seseorang membeli produk
tertentu. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dia pilih tetapi terletak pada
justifikasi pembenaran secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan deduksi dari teori.
Langkah kedua dan ketiga 2 dan 3 : Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan
Struktural Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan diagram
jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyususn model structural yaitu menghubungkan antar konstruk laten
baik endogen maupun eksogen dan menyususn measurement model yaitu menghubungkan konstruk laten endogen atau eksogen dengan variabel indicator
atau manifest.
Langkah keempat 4 : Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model
Model persamaan structural berbeda dari tekhnik analisis multivariate lainnya. SEM hanya menggunakan data input berupa matriks variankovarian atau
matriks korelasi. Data mentah observasi indiviu dapat dimasukkan dalam program AMOS, tetapi program AMOS akan merubah dahulu data mentah menjadi matriks