16 Halim, 2009:76. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan
antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya Brigham dan Houston, 2009:95.
Rasio solvabilitasleverage adalah merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya
Hanafi dan Halim, 2009:76. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi. Rasio rentabilitasprofitabilitas adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah karyawan
dan sebagainya. Rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan labaprofitabilitas Hanafi dan Halim, 2009:76.
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam
penjualan, pembelian maupun kegiatan lainnya. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas
aset Hanafi dan Halim, 2009:76. Rasio aktivitas kadang juga dikenal dengan rasio manajemen aktiva yang mengukur seberapa efektif perusahaan
mengelola aktivanya Brigham dan Houston, 2009:97. Rasio pasar adalah rasio yang melihat perkembangan nilai perusahaan
relative terhadap nilai buku perusahaan Hanafi dan Halim, 2009:76. Rasio pasar atau rasio nilai pasar market value ratio adalah sekumpulan rasio yang
17 menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai
buku per lembar sahamnya Brigham dan Houston, 2009:110. Beberapa jenis rasio keuangan memang ada yang kurang relevan untuk
sector publik, seperti analisis perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset, ROE, ROA. Rasio tersebut lebih tepat cocok untuk sektor
bisnis dalam mencari laba, karena tujuan menggunakan rasio tersebut adalah dalam rangka menilai kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba
Mahmudi, 2007:92. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk melihat kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba dapat dilihat dari rasio
perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aset, ROE, ROA.
C. Teori Nilai Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki tujuan utama. Tujuan utama tersebut berfungsi sebagai tolak ukur dalam melakukan aktivitas dan dalam hal pengambilan
keputusan dalam perusahan. Tujuan utama manajemen adalah memaksimumkan kekayaan pemegang
saham Weston dan Copeland, 1995:15. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham, khususnya untuk perusahaan
yang memperdagangkan sahamnya kepada publik. Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang
bersedia dibayarkan oleh investor untuk suatu perusahaan BangunWati, 2007:108.
18 Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, mereka
harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan melibatkan
perbandingan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain, mengevaluasi trend posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu
Brigham dan Houston,2009:94. Jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka nilai perusahaan juga akan
baik, nilai perusahaan ini menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus, dengan kinerja dan prospek yang bagus maka investor akan bersedia
membayar lebih untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor
untuk memiliki suatu perusahaan dengan melihat kinerja dan prospek perusahaan tersebut.
Nilai perusahaan adalah nilai yang tercermin dari harga saham nilai ini mencerminkan harga yang tersedia dikeluarkan oleh investor untuk
perusahaan tersebut. Suatu nilai perusahaan dapat diukur dengan market value ratio. Market
value ratio adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan laba dan nilai buku perusahaaan. Dengan rasio ini
maka manajer dapat mengetahui tanggapan investor dalam menilai kinerja perusahaan serta prospek perusahaan kedepan Dewi Astuti, 2004:38. Market
value ratio terdiri dari Price Earning Ratio dan Price Book Value Ratio.
19
1. Price Earning Ratio
Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang
dilaporkan Dewi Astuti, 2004:38. Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham market price dengan earning per share dari saham
yang bersangkutan Brigham dan Houston, 2009:110 .
Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham Garrison dan Noreen, 2001:788.
Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikkan dimana perusahaan yang
diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah. PER juga merupakan ukuran untuk
menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio
keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil return yang layak dari suatu investasi saham. Price
earnings ratio membandingkan antara harga saham yang diperoleh dari pasar modal dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan
disajikan dalam laporan keuangan. Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan
laba yang diharapkan oleh pemodal. Suad Husnan, 1997: 566. Disini dapat dilihat PER memiliki hubungan yang positif terhadap prospek atau masa
depan perusahaan.
20 Menurut Brigham, Houston 2009:110 PER dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
PER =
Harga Saham atau Harga per Lembar Saham Laba per Lembar Saham EPS
X 100
Keterangan : PER Price to Earning Ratio
=adalah rasio antara price stock dengan Earning Per Share EPS
Harga Saham = harga penutupan saham di pasar regular
akhir tahun Earning Per sharesEPS
=adalah keuntungan pada tiap lembar saham.
2. Price Book Value PBV
Price Book Value dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan terhadap besarnya modal yang diinvestasikan.
Dimana PBV yang tinggi akan menunjukkan kemampuan perusahaan yang tinggi pula dalam menciptakan nilai bagi pemeganag saham. Rasio harga pasar
saham terhadap nilai buku memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian
atas ekuitas yang relative tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding dengan perusahaan dengan tingkat
penembalian yang rendah Dewi Astuti, 2004:38. Rumus PBV Price Book Value adalah sebagai berikut: