26 NPM adalah rasio yang mengukur seberapa laba yang diperoleh untuk
setiap rupiah penjualan yang dihasilkan Betrianis,2006 .
Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh NPM terhadap ROE dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata 2005 hasil penelitiannya
menunjukkan NPM merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi ROE. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh
Amminatuzahra 2010 juga menunjukkan NPM berpengaruh signifikan terhadap ROE. Net Profit Margin secara sistematis dapat dirumuskan
sebagai berikut: Dewi Astuti, 2004:36
Net Profit Margin NPM = Laba Bersih
Penjualan
3. Total Asset TurnoverTATO
Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan Betrianais:2006.
Dalam Kamus Besar Akuntasi Total Asset Turnover adalah: “Suatu
ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahan dengan penjualan yang dihasilakn dari aktiva-
aktiva tersebut” Kusmayandi, 2009:1968
. Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan
semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan aktiva-
27 aktivanya.
Ukuran ini
menjadi perhatian
manajemen karena
mengidentifikasikan apakah operasi –operasi perusahaan efisien secara
financial Kusmayandi, 2009:1968. Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan
dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio itu rendah merupakan indikasi bahwa
perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang
cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingakatkan. Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkah-
langkah tersebut harus dilakukan. Total asset turnover secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Dewi Astuti, 2004:34
TATO dapat dirumuskan sebagai berikut: � �� � � �
� TATO = Penjualan
Total Aktiva
28
F. Mekanisme Antar Variabel Penelitian
1. Pengaruh DER terhadap ROE
Hutang meningkatkan baik laba maupun resiko. Inilah tanggung jawab manajemen untuk mengelola keseimbangan yang tepat diantara keduanya
Walsh Ciaran, 2004:123. Sehingga tinggi rendahnya DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian return on equity perusahaan.
Perusahaan dengan pertumbuhan laba yang rendah akan semakin memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negatif dengan
profitabiltas hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba yang rendah akan berusaha menarik dana dari luar hutang. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan investasi dengan mengorbankan sebagian besar labanya. Dimana peningkatan utang akan mempengaruhi besar
kecilnya laba perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar hutang maka akan semakin besar
resiko yang ditanggung perusahaan Walsh Ciaran, 2004:122. Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko
finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari
penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang
29 dihasilkan hutang tersebut, Cryllius Martono,2002:128. Pertumbuhan
laba perusahaan akam memperkuat hubungan DER terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas yang meningkat diiringi dengan penurunan pada
DER. Bagi perusahaan sebaiknya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri
agar beban hutang tetap tidak terlalu tinggi. Dimana DER yang tinggi menunjukkan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan
hutang terhadap ekuitas. Perusahaan dengan laba bertumbuh mempunyai kesempatan yang
profitable dalam mendanai investasinya secara internal sehingga perusahaan menghindar untuk menarik dana dari luar dan berusaha
mencari solusi yang tepat atas masalah-masalah yang terkait dengan hutangnya, selain itu dengan profitabilitas yang meningkat akan
meningkatkan laba ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan pinjaman dan rasio DER menurun, Barclay, Smith dan
Watts, 1998 yang dikemukakan Aminatuzzahra,2010. Rasio DER diukur dengan membagikan total hutang dengan modal
sendiri ekuitas sendiri. Hutang sendiri memiliki dampak yang buruk pada perusahaan ini dikarenakan bila hutang yang tinggi pada suatu perusahaan
maka akan menjadi beban bunga yang semakin tinggi sehingga hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Semakin tinggi DER maka
akan semakin tinggi beban perusahaan pada pihak luar, hal ini akan mempengaruhi
kinerja perusahaan
dimana kinerja
perusahaan