Analisis pengaruh DEBT. to equity ratio, Net profit margin, dan total Asset Trrnover terhadap return on equity serta dampaknya terhadap nilai perusahaan

(1)

ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY SERTA

DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI Periode 2002-2009)

Oleh

Putri Anggraeni Ichsani NIM: 107081003485

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

I

t

ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN. DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN

ON EQUITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk

Ekonomi dan Bisnis

Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Putri Anggraeni lchsani NIM: 107081003485

Dr. Hi. Pudii Astutv NrDN. 031106580t

I

Pembimbing II

Amalia. SE.. MM. NrP. I 974082t 200901 2 005

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

t

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

18 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan" (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Periode 2002-2009)

Setelah rnencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri S yarif Hidayatullah Jakarta.

Hari ini Senin, mahasiswa:

1. Nama 2. NIM 3. Jurusan 4. Judul Skripsi

Iakarta,l8 April 2011 1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NIP. 19690203 200t121 1 003

2. Suhendra, S.Ag, MM

NIP. 1971t206 200312 1 001

3. Indo YamaNasaruddin, SE, MAB NIP. 19741T27 200tt21 002

Putri Anggraeni Ichsani 1 0708 l 003485

Manajemen

ooAnalisis Pengaruh Debt to Equify Ratio, Net Profit

,.{h,

Ketua

, h'4//?q

,

Sekretaris


(4)

LEMSAR PENGESAHAN UJTAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, l4 September 2A11 telah dilakukan lJjian Skripsi atas mahasiswa: l. Nama

2. NIM 3. Junrsan

: Putri Anggraeni Ichsanr : 107081003485 : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, dan

Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity Serta Dampaknya Terhadap Nilai Penrsahaan ( Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan yang Listed di BEI Priode 2002-2009 \.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyaakm lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univwesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakart4 16 September 201I

l. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617198503 1002

I

,^n

,mbT

Selaetris

/---V_/-t L C / - = - l

Pembimbing I

-#

(-/

Pembimbing II 2. Suhendra, S.Ag,MM

NIP. l97l 12062003121001

3. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB NIP. 19741127200tnrc02

4. Dr. Hi. Pudji Astuty NrDN.0311065804

5. Amalia SE., MM.


(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Putri Anggraeni Ichsani I 0708 I 003485

Ekonomi dan Bisnis Manajemen

Nama

No. Iduk Mahasiswa Fakultas

Jurusan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya;

l. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungi awabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguturya.

Ciputat, Agustus 2011 Yang Menyatakan,


(6)

ABSTRACT

The main objective of this research is to analyze the influence of Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, and Total Asset Turnover to Return on Equity, and also to find out their effects to the company value which is measured by the variable of Price Earning Ratio (PER). The researcher takes the data from ICMD book and picks out the company which listed as the domestic investment at BEI in 2002-2009.

The researcher takes the purpose sampling as the method to determine the sample in this research and brings Path Analysis as the statistical test equipment to analyze the hypothesis. From an empirical result in this research shows that : a) Debt to Equity Ration (DER) variable, Net Profit Margin (NPM), and Total Asset Turnover (TATO) have influence to Return on Equity (ROE) simultaneously. Meanwhile, on partial testing shows that in the variables of Debt to Equity Ratio (DER) and Total Asset Turnover (TATO) have the significant and positive influence to Return on Equity (ROE), but Net Profit Margin variable (NPM)

doesn’t have any the influence to Return on Equity (ROE). b) Debt to Equity Ratio variable (DER) and Return on Equity (ROE) simultaneously influence to Price Earning Ratio (PER). And on partial testing shows that Debt to Equity Ration variable has significant and positive influence to Price Earning Ratio (PER), but Return on Equity variable has significant and negative influence to Prince Earning Ratio (PER).

Key words : Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turnover, Return on Equity, Firm of Value, Price Earning Ratio, Path Analysis


(7)

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover terhadap Return On Equity serta melihat dampaknya terhadap Nilai Perusahaan yang di ukur menggunakan variabel Price Earning Ratio (PER). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari buku ICMD. Buku ini menyediakan laporan keuangan perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang listed di BEI pada periode 2002-2009.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil empiris penelitian ini menunjukkan bahwa : (a) variabel Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Total Asset Turnover (TATO) secara simultan memiliki pengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity (ROE), variabel Net Profit Margin (NPM) tidak memiliki pengaruh terhadap Return On Equity (ROE), sedangkan variabel Total Asset Turnover (TATO) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Equity(ROE). (b) variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) secata simultan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER). Secara parsial variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan dan positif terhadap Price Earning Ratio(PER), sedangkan Return On Equity(ROE) berpengaruh signifikan dan negative terhadap Price Earning Ratio(PER).

Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Total Asset Turnover (TATO), Return On Equity (ROE), Nilai Perusahaan, Price Earning Ratio, Analisis Jalur.


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Putri Anggraeni Ichsani Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 05 November 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. H. Baping No. 52 Komp. De Palm Residence Kav.1 Susukan Jakarta Timur 13740

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Nama Orang Tua

Ayah : H. R. Imam Purnomo Ibu : Dra. Hj. Eny Susilowati E-mail : anggraeni.putrie@gmail.com

Pendidikan :

1. SDN Ciracas 14 Pagi Tahun 2001

2. SMP Al-Mukhlisin Tahun 2004

3. SMAN 14 Jakarta Tahun 2007


(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang Maha Kasih Sayang. Atas berkat semua rahmat, karunia, ridho serta keajaiban-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI Periode 2002-2009)”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tuaku ( H.R. Imam Purnomo dan Dra. Hj. Eny Susilowati) yang ganteng dan cantik sedunia yang senantiasa memberikan banyak bantuan moril maupun materil yang tak pernah bosan mendengar keluhan anaknya. Semoga Allah SWT memberikan umur yang barokah, kesehatan dan kebahagiaan kepada mereka serta semoga penulis dapat membahagiakan serta mengangkat derajat keduanya. Amin.


(10)

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas UIN Jakarta.

3. Bapak Suhendra, S. Ag, MM. selaku Kepala Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya. 4. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, selaku Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan,

memberikan kritik dan saran serta memberikan motivasi yang sangat besar kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Amalia, SE., MM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah mengarahkan, mengkritik dan memberikan saran kepada penulis.

6. Segenap dosen pengajar yang telah mengajarkan ilmu manajemen, semoga amal baktinya dijadikan pahala yang baik. Amin.

7. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Pak Rahmat, Mas Heri, Ibu Siska, yang telah membantu penulis dalam mengurus kebutuhan administrasi dan lain-lain.

8. Mas Firdaus (Idos) atas semangatnya dan share-nya selama ini, adik Dara yang sudah mau mendengarkan keluhan-keluhan mba anggi selama penulisan skripsi ini walau sebenarnya tidak mengerti, adik Sultan yang udah berbagi tawa selama dirumah dengan imajinasinya, adik Tria yang cantik, sexy dan tidak bisa diem, semogga Allah memberikan kesehatan, kebahagiaan, kesuksessan dunia-akhirat kepada kita. Amin.

9. Arizona Renaldy Hidayat yang selalu setia dan tak pernah letih untuk memberikan sepercik keceriaan, banyaknya kasih sayang, kepercayaan, pembelajaran, motivasi dan doa.

10.Sahabat-sahabatku, Yuni yang sudah mau diajak kemana-mana demi penulisan skripsi ini, Cupit atas canda tawa, perhatian serta motivasinya selama ini, Phyop yang sudah mau menemani dan mendengarkan curhatan selama di Keu B, Isna atas motivasinya serta pikiran positifnya, Jahey atas wawasan dan perdebatan kita, opi atas tawa nya, semoga Allah menjaga hubungan ini. Amin.


(11)

11.Sahabat-sahabat Cah Ready (Afry, Kiki, Acla Aji, Om lukman, Emon, Mpi, Phyop, Cupit, Wawa, Rudy, Icha, Yunus, Dhole, Robby, Tony, Irsyam, Indra, Dika, Abloy,dll) yang senantiasa satu dalam tawa dan canda serta cita.

12.Hutan, air terjun, harum tanah & bebatuan yang basah, puncak gunung Gede untuk sepintas ketenangan yang tak pernah terlupakan, I always miss it.

13.Kawan-kawan Manajemen E ‘07 dan Manajemen Keuangan A dan B ’10, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terima Kasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan, maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan, karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.

Jakarta, September 2011


(12)

DAFTAR ISI

LEMBAR PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Tinjauan Umum ... 11

B. Rasio Keuangan ... 15

C. Teori Nilai Perusahaan ... 17

1. Price Earning Ratio ... 19

2. Price Book Value ... 20

D. Return On Equity ... 21

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROE ... 24

1. Debt To Equity Ratio ... 24

2. Net Profit Margin ... 25

3. Total Asset Turnover ... 26

F. Mekanisme Antar Variable Penelitian ... 28


(13)

2. Pengaruh NPM Terhadap ROE ... 30

3. Pengaruh TATO Terhadap ROE ... 31

4. Pengaruh ROE Terhadap PER ... 33

5. Pengaruh DER Terhadap PER ... 34

6. Pengaruh NPM Terhadap PER ... 37

7. Pengaruh TATO Terhadap PER ... 38

G. Kerangka Berfikir ... 39

H. Paradigma Penelitian ... 40

I. Penelitian Terdahulu ... 41

J. Hipotesis ... 46

BAB III. METODE PENELITIAN ... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 47

B. Teknik Pengumpulan Sample ... 47

C. Teknik Pengumpulan Data ... 48

D. Teknik Analisis ... 49

E. Operasional Variable Penelitian... 60

1. Variable Endogen ... 60

2. Variable Eksogen ... 62

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Sekilas Gambaran Umum ... 65

B. Analisis dan Pembahasan ... 67

1. Analisis Deskriptif ... 67

2.Analisis Jalur Pengaruh DER, NPM, TATO,terhadap ROE Serta Dampaknya terhadap Nilai perusahaan ... 81

3. Analisis Jalur Setelah Triming ... 99

BAB V. KESIMPULAN DAN HASIL ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Implikasi ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116


(14)

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan pada biasanya menggunakan pengukuran kinerja perusahaan untuk memperoleh informasi tentang keadaan perusahaan tersebut. Sedangkan kinerja perusahaan tersebut tercermin pada laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan itu wajib dikeluarkan oleh perusahaan yang terutama perusahaan publik dalam jangka waktu quartal (unaudited) serta tahunan (audited). Didalam laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas. Hal ini dikarenakan didalam laporan keuangan terdapat laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan catatan yang berhubungan dengan laporan keuangan. Laporan yang digunakan oleh investor adalah laporan keuanagan yang telah di audit yang salah satunya yang telah dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan rasio keuangan (Brigham dan Houston, 2009:94). Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio pasar. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilakan laba adalah rasio profitabillitas. Rasio profitabilitas terdiri dari Gross profit margin, Net Profit Margin, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA). Gross Profit Margin merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menunjukkan kemampuan


(16)

2 perusahaan untuk menutup biaya barang (HPP) atau mencerminkan jumlah uang yang digunakan untuk menutupi biaya opersional, biaya bunga, dan pajak dalam memperoleh laba atau dapat juga dikatakan bahwa Gross Profit Margin adalah rasio yang menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. NPM atau Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. NPM atau Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya. Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio On Equity ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari investasi rata-rata yang ditanamkan. Return On Asset (ROA) menunjukkan tingkat efesiensi dalam penggunaan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba pada perusahaan.

Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang semakin menigkat, akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya pada emiten/perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan tingkat laba perusahaan yang tinggi maka akan mempengaruhi tingkat pengembalian (return) yang diterima investor atau pemodal juga semakin tinggi, keadaan tersebut mampu memakmurkan pemegang saham yang merupakan tujuan dari perusahaan (Ang dalam Kwandinata, 2005:1). Dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan equitas yang dimiliki perusahaan, perusahaan tersebut dapat


(17)

3 mengetahui atau mengukur efektivitas perusahaannya. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan rasio Return On Equity (ROE) yang terdapat pada rasio profitabilitas. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham. Alat pengukur kinerja keuangan yang paling sering digunakan oleh penanam modal dan manager senior adalah hasil atas hak pemegang saham atau ROE.

Kinerja perusahaan merupakan hasil kerja dari seluruh divisi dalam suatu perusahaan jadi didalamnya mencakup kinerja-kinerja tiap divisi. Kinerja keuangan merupakan salah satu dari kinerja perusahaan yang dilihat dari hasil kerja keuangan divisi keuangan pada suatu perusahaan.

Kinerja perusahaan jika dilihat dari sudut akuntansi maka merupakan fungsi dari accounting quality. Dalam arti lain bahwa kinerja perusahaan dapat di lihat dari fungsi kualitas akuntansi sedangkan menurut Bushman dan Smith (2001) kualitas akuntansi (accounting quality) dapat diindikatorkan dengan adanya rasio keuangan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan Return On Capital atau Return On Equity (ROE) (Sloan, 2001). Berdasarkan uraian tersebut serta penelitian acuan terdahulu yang dilakukan oleh Kwan (2005) maka kali ini penelian ini menggunakan ROE sebagai ukuran Kinerja Perusahaan yang di prediksi mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Semakin tinggi kinerja perusahaan yang ditandai dengan kinerja keuangan (ROE) maka akan semakin mensejahterakan pemilik perusahaan (pemilik modal perusahaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja


(18)

4 perusahaan yang berjalan dengan baik tersebut yang akan menciptakan nilai perusahaan yang baik. Penciptaan nilai perusahaan yang baik serta meminimumkan biaya modal perusahaan merupakan tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan dalam menciptakan kinerja perusahaan yang baik butuh struktur modal yang baik (efektif dan efisisen dalam keputusan penggunaan dan perolehannya).

Nilai Perusahaan tercermin dari harga saham merupakan pendapat Basley dan Brigham yang dikemukakan oleh Nurainun dan Sinta (2007:109). Fama dan French (1998), berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan dimana suatu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya yang dikemudian akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Jumlah ekuitas perusahaan dan hutang dapat mencerminkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar utang (Helfert, 1997:335).

Mpaata dan Sartono, (1997). melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi PER dengan menggunakan data perusahaan-perusahaan Amerika yang dipublikasikan dalam Dividend Achiever. Dalam penelitian tersebut digunakan tujuh variabel yaitu Penjualan, Dividend Payout Ratio, Aktiva Tetap, Leverage, Return on Equity, Skala dan Pertumbuhan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh variabel tersebut berpengaruh secara signifikan dan konsisten untuk enam industri yang berbeda.


(19)

5 Dalam skripsi penelitian Abdul Kholid (2006:6) terdapat beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap Price Earning Ratio saham-saham di Busa Efek Jakarta (BEJ) sebagai berikut:

a. Pertumbuhan penjualan b. Pertumbuhan Return on Equity c. Dividend Payout Ratio

d. Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) e. Pertumbuhan Debt to Equity

f. Pertumbuhan Return on Investment

Pada hasil penelitian skripsi yang dilakukan oleh Abdul Kholid (2006) yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio (PER), berdasarkan uji T menyimpulkan bahwa Variabel pertumbuhan penjualan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,012 yang lebih kecil dari tingkat

signifikan α = 0.05. Variabel pertumbuhan Return on Equity, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05. Variabel Dividend Payout Ratio, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P.value sebesar 0,000 yang

lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05. Variabel pertumbuhan Debt to Equity Ratio, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning Ratio yang ditunjukkan dengan nilai P-Value sebesar 0,477 yang lebih besar dari tingkat


(20)

6

signifikan α = 0.05. sehingga perlu dilakukan penelitian kembali mengenai

pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio.

Semakin tinggi ROE menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham yang bisa dihasilkan dari setiap lembar saham ROE yang semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin baik, selanjutnya memberikan pengaruh positif terhadap pasar ekuitas (Sahata,2007:1). Keberadaan ROE bagi perusahaan sangat penting karena hal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari modal sendiri perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan (Walsh, 2004:56).

NPM atau Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh menghasilan untuk pemilik dari setiap rupiah penjualan setelah dikurangi semua biaya-biaya. Semakin tinggi rasio net profit margin yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjualan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya. Dengan meningkatnya rasio ini menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian hubungan antara rasio net profit margin dengan kinerja perusahaan adalah positif. Menurut Robert Ang, 1997 dalam Sahata (2007:3) nilai net profit margin yang semakin tinggi maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat pengembalian keuntungan bersih. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kwan (2005) tentang net profit margin terhadap Return On Equity, dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Net Profit


(21)

7 margin berpengaruh signifikan terhadap ROE. Sehingga penelitian ini mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Kwan (2005).

Semakin tinggi laba perusahaan maka semakin tinggi ROE, besarnya laba perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti DER, NPM, TATO. Semakin tinggi kinerja perusahaan yang menggunakan pengukuran ROE maka akan semakin tinggi nilai perusahaan yang diukur dengan PER.

Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan hutang tersebut, (Cryllius Martono, 2002). Perusahaan dengan laba bertumbuh akan memperkuat hubungan DER dengan profitabilitas yaitu dimana profitabilitas meningkat seiring dengan DER yang rendah.

Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menulis penelitian ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER, TERHADAP RETURN ON EQUITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN” (Pada Perusahaan PMDN Non Keuangan Yang Listed di BEI


(22)

8 B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitian ini akan dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara DER, NPM, TATO terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan

2. Apakah terdapat pengaruh antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER perusahaan pada PMDN non keuangan

3. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan yang diajukan dalam penelitian ini maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio (DER) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.

b. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.

c. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap ROE pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009. d. Menganalisis dampak Return On Equity (ROE) terhadap Price

Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.


(23)

9 e. Menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price

Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.

f. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.

g. Menganalisis pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan PMDN non keuangan pada periode 2002-2009.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis maupun praktis.

a). Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk:

1. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengambangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. 2. Bagi civitas akademik dapat menambah informasi sumbangan

pemikiran dan bahan kajian penelitian.

b). Dari segi perspektif praktis hasil penelitian ini, akan bermanfaat untuk:

1. Bagi investor dalam menilai perusahaan untuk mengambil keputusan investasi pada saham-saham perusahaan PMDN


(24)

10 yang ada dalam Bursa Efek Indonesia dengan memperrtimbangkan keadaan keuangan calon emiten serta perekonomian yang terjadi.


(25)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

Laporan Keuangan adalah suatu alat yang menyajikan tentang informasi laporan keuangan untuk digunakan sebagai dasar menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak ekstern. Laporan keuangan biasanya terdiri dari beberapa laporan seperti neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan. Laporan tahunan merupakan dokumen yang memberikan informasi kepada pemegang saham dan diaudit sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (Weston dan Copeland, 1995:24).

Laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama masa lalu. Akan tetapi nilai sebenarnya adalah bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan dan deviden dimasa yang akan datang. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan merupakan hakekat dari


(26)

12 analisis laporan keuangan, sedangkan dari sudut manajemen analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di masa yang akan datang dan yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan langkah–langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Brigham dan Houston, 2009:45-46).

Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan meramalkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan (wibowo, 2009:19)

Laporan keuangan dikatakan penting karena dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan seperti; investor, calon investor maupun manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan keuangan akan memberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, aliran kas, yang semuanya akan mempengaruhi pada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009:69).

Laporan keuangan yang biasa dikeluarkan oleh suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga macam yaitu : neraca, laporan laba rugi, laporan aliran kas.

Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah


(27)

13 harta yang dimiliki yang disebut aktiva, jumlah kewajiban, dan ekuitas perusahaan yang disebut passiva. Neraca mempunyai dua sisi yang nilainya harus seimbang. Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik pada tanggal tertentu biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun (Carl S. Warren dan James M.Reeve, 2006:24-27).

Neraca dapat disebut juga dengan laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada tanggal tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham atau jumlah investasi dalam sumberdaya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumberdaya bersih. Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan evaluasi struktur modal perusahaan. Neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005:216).

Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun (Warren dan Reeve, 2006:24). Laporan Rugi Laba menunjukkan penghasilan dan biaya operasi, bunga, pajak dan laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan. Laporan Rugi Laba adalah suatu laporan atas kegiatan-kegiatan perusahaan selama waktu periode akuntansi tertentu.

Laporan aliran kas adalah sebuah laporan yang menggambarkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar pada seuatu periode tertentu. Laporan ini


(28)

14 ditujukan untuk melihat likuiditas suatu perusahaan (Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim,2009:69).

Tujuan utama laporan aliran kas atau arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai peneriaman kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk meraih tujuan ini maka laporan aliran kas melaporkan kas yang mempenaruhi operasi selama suatu periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005:237).

Tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membantu investor, investor potensial, kreditur dan pemakaian lainnya dalam pembuatan investasi, kredit dan keputusan sejenis secara rasional. Tujuan kedua laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk membantu investor, investor potensial, kreditur dan pemakai lainnya baik sekarang maupun potensial untuk menilai jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dari dividen dan bunga yang akan datang. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan.

Seluruh laporan keuangan adalah dokumen historis, yang meliputi seleksi secara hati-hati data dari laporan keuangan untuk tujuan forecasting kondisi kesehatan perusahaan (Garrison dan Noreen, 2001:781).

Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi sebagai salah satu sumber informasi yang dipergunakan untuk melakukan


(29)

15 analisis dan keputusan keuangan (Suad Husnan, 2000:35). Hal ini dikarenakan laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan.

B. Rasio Keuangan

Suatu rasio mengekspresikan hubungan matematis antara satu kuantitas dengan kuantitas lainnya. Analisis rasio mengekspresikan hubungan diantara data-data laporan keuangan terpilih. Hubungan ini diekspresikan dalam bentuk presentase, tingkat, atau porposi sederhana (Kieso, Weygandt dan Warfield, 2005 :247).

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif, bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Helfret, 1997).

Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu kita dalam mengevaluasi suatu laporan keuangan (Brigham dan Houston,2009:94).

Beberapa rasio yang umumnya dikenal antara lain rasio likuiditas, solvabilitas/leverage, rentabilitas/profitabilitas, aktivitas, dan pasar. Rasio keuangan ini dapat dihitung dari laporan keuangan perusahaan yang kemudian dapat memberikan informasi bagi para pemakai laporan keuangan.

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan


(30)

16 Halim, 2009:76). Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya (Brigham dan Houston, 2009:95).

Rasio solvabilitas/leverage adalah merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.

Rasio rentabilitas/profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui seluruh kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/profitabilitas (Hanafi dan Halim, 2009:76).

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam penjualan, pembelian maupun kegiatan lainnya. Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio aktivitas kadang juga dikenal dengan rasio manajemen aktiva yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya (Brigham dan Houston, 2009:97).

Rasio pasar adalah rasio yang melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan (Hanafi dan Halim, 2009:76). Rasio pasar atau rasio nilai pasar (market value ratio) adalah sekumpulan rasio yang


(31)

17 menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya (Brigham dan Houston, 2009:110).

Beberapa jenis rasio keuangan memang ada yang kurang relevan untuk sector publik, seperti analisis perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran asset, ROE, ROA. Rasio tersebut lebih tepat (cocok) untuk sektor bisnis dalam mencari laba, karena tujuan menggunakan rasio tersebut adalah dalam rangka menilai kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba (Mahmudi, 2007:92). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk melihat kinerja keuangan yang berhubungan dengan laba dapat dilihat dari rasio perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aset, ROE, ROA.

C. Teori Nilai Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki tujuan utama. Tujuan utama tersebut berfungsi sebagai tolak ukur dalam melakukan aktivitas dan dalam hal pengambilan keputusan dalam perusahan.

Tujuan utama manajemen adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham (Weston dan Copeland, 1995:15). Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham, khususnya untuk perusahaan yang memperdagangkan sahamnya kepada publik.

Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk suatu perusahaan (Bangun&Wati, 2007:108).


(32)

18 Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan melibatkan perbandingan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain, mengevaluasi trend posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu (Brigham dan Houston,2009:94).

Jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka nilai perusahaan juga akan baik, nilai perusahaan ini menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus, dengan kinerja dan prospek yang bagus maka investor akan bersedia membayar lebih untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk memiliki suatu perusahaan dengan melihat kinerja dan prospek perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan adalah nilai yang tercermin dari harga saham nilai ini mencerminkan harga yang tersedia dikeluarkan oleh investor untuk perusahaan tersebut.

Suatu nilai perusahaan dapat diukur dengan market value ratio. Market value ratio adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham perusahaan dengan laba dan nilai buku perusahaaan. Dengan rasio ini maka manajer dapat mengetahui tanggapan investor dalam menilai kinerja perusahaan serta prospek perusahaan kedepan (Dewi Astuti, 2004:38). Market value ratio terdiri dari Price Earning Ratio dan Price Book Value Ratio.


(33)

19

1. Price Earning Ratio

Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan (Dewi Astuti, 2004:38). Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan (Brigham dan Houston, 2009:110).

Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison dan Noreen, 2001:788).

Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikkan dimana perusahaan yang diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah. PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Price earnings ratio membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh pemodal. (Suad Husnan, 1997: 566). Disini dapat dilihat PER memiliki hubungan yang positif terhadap prospek atau masa depan perusahaan.


(34)

20 Menurut Brigham, Houston (2009:110) PER dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PER =

Harga Saham atau Harga per Lembar Saham

Laba per Lembar Saham ( EPS )

X 100%

Keterangan :

PER (Price to Earning Ratio) =adalah rasio antara price stock dengan Earning Per Share (EPS)

Harga Saham = harga penutupan saham di pasarregular akhir tahun

Earning Per shares(EPS) =adalah keuntungan pada tiap lembar saham.

2. Price Book Value (PBV)

Price Book Value dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan terhadap besarnya modal yang diinvestasikan. Dimana PBV yang tinggi akan menunjukkan kemampuan perusahaan yang tinggi pula dalam menciptakan nilai bagi pemeganag saham. Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relative tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding dengan perusahaan dengan tingkat penembalian yang rendah (Dewi Astuti, 2004:38).


(35)

21

PBV = Harga Saham atau ��� �� � � �� ���

��� �

Keterangan :

Price Book Value (PBV) = rasio antara Price Stock dengan nilai buku Reguler Closing Price = harga penutupan saham di pasar regular

akhir tahun

Book Value (nilai buku) = hasil bagi equity dengan jumlah saham yang beredar.

D. Return On Equity (ROE)

Untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam menjalankan bisnisnya salah satunya dapat dilihat dari tingkat profitabilitas perusahaan tersebut dengan menghitung rasio-rasio dari profitabilitas tersebut.

Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang merupakan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi yang memberikan petunjuk yang berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan (Brigham dan Houston, 2009:107). Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

Keberhasilan kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari return on capital atau return on equity (Sloan, 2001).


(36)

22 Salah satu rasio yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah ROE dengan mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang disediakan oleh pemegang saham (Horngren, Sundem, Elliott, 1999:150).

ROE (Retrun On Equity) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa. Rasio ini merupakan rasio yang paling penting dalam rasio akuntasi sehingga biasa disebut dengan Bottom Line ( Brigham & Houston, 2009:109).

Keuntungan yang akan diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya Disamping itu sehubungan dengan masalah dari ketidakpastian dari kondisi yang akan dihadapi maka besarnya investasi yang ditanamkan harus diperhitungkan dalam pengambilan kebutuhan dana.

ROE mengukur pengembalian absolute yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Kinerja perusahaan (ROE) yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004:56). hal itu juga akan memungkinkan perusahaan untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya memberikan laba yang lebih besar.

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendirinya sehingga besarnya ROE


(37)

23 mengindikasikan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk menghasilkankeuntungan. Berdasarkan uraian tersebut maka ukuran kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE). Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih (Robert Ang, 1997 dalam kwan, 2005).

Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROE = �� � � � (����)

� � � � � ��(� ��� � � )

Besarnya rasio ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan, karena semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan meningkatkan ROE.

ROE menjadi sama dengan ROA ketika perusahaan hanya dibiayai dari modal sendiri namun bila perusahaan dibiayai dengan hutang maka ROE > ROA dan efek penggunaan utang terhadap ROE yaiu equity multiplier (Wibowo, 2009:32). Rumusnya dapat pula sebagai berikut:

 ROE = ROA X Equity Multiplier

 ROE = NPM X TATO X Equity Multiplier

 ROE = (Laba Bersih÷Penjualan Bersih) X ( Penjualan Bersih÷Total Aktiva) X Komponen Leverage


(38)

24 E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi ROE

1. Debt To Equity Ratio(DER)

DER merupakan rasio leverage. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio laverage dapat dihitung berdasarkan informasi dari neraca, yaitu dari pos-pos aktiva dan pos-pos hutang.

DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. DER menunjukkan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan (Garrison dan Noreen, 2001:798). Jika rasio ini buruk maka perusahaan akan memiliki masalah rill jangka panjang; salah satunya adalah kebangkrutan ( Walsh Ciaran, 2004:122)

Untuk mengukur seberapa prorposi perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Dimana Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar


(39)

25 (kreditur). Semakin besar hutang semakin besar risiko yang ditanggung (Walsh Ciaran, 2004:122)

Kreditor menginginkan nilai DER relatif rendah hal ini dikarenakan semakin rendah rasionya maka semakin besar aktiva yang disediakan pemilik sehingga semikin besar perlindungan terhadap kreditor. Sebaliknya, pemegang saham atau investor mengharapkan nilai DER yang relatif tinggi karena melalui leverage pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan dari aktiva yang disediakan kreditor. Sehingga, jumlah utang yang tepat akan mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut (Garrison dan Noreen, 2001:798).

Menurut Garrison & Noreen, Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

DER = Total Kewajiban atau Hutang

Jumlah Modal Sendiri atau Ekuitas Pemegang Saham

2. Net Profit Margin ( NPM )

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, 2009:1968). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai.


(40)

26 NPM adalah rasio yang mengukur seberapa laba yang diperoleh untuk setiap rupiah penjualan yang dihasilkan (Betrianis,2006).

Penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh NPM terhadap ROE dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) hasil penelitiannya menunjukkan NPM merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi ROE. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Amminatuzahra (2010) juga menunjukkan NPM berpengaruh signifikan terhadap ROE. Net Profit Margin secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: (Dewi Astuti, 2004:36)

Net Profit Margin (NPM) =

Laba Bersih

Penjualan

3. Total Asset Turnover(TATO)

Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianais:2006).

Dalam Kamus Besar Akuntasi Total Asset Turnover adalah: “Suatu ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahan dengan penjualan yang dihasilakn dari aktiva-aktiva tersebut” (Kusmayandi, 2009:1968).

Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan


(41)

aktiva-27 aktivanya. Ukuran ini menjadi perhatian manajemen karena mengidentifikasikan apakah operasi–operasi perusahaan efisien secara financial (Kusmayandi, 2009:1968).

Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio itu rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingakatkan. Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkah-langkah tersebut harus dilakukan. Total asset turnover secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: (Dewi Astuti, 2004:34)

TATO dapat dirumuskan sebagai berikut:

� ��� � � � (TATO) = Penjualan Total Aktiva


(42)

28 F. Mekanisme Antar Variabel Penelitian

1. Pengaruh DER terhadap ROE

Hutang meningkatkan baik laba maupun resiko. Inilah tanggung jawab manajemen untuk mengelola keseimbangan yang tepat diantara keduanya (Walsh Ciaran, 2004:123). Sehingga tinggi rendahnya DER akan mempengaruhi tingkat pencapaian return on equity perusahaan.

Perusahaan dengan pertumbuhan laba yang rendah akan semakin memperkuat hubungan antara DER yang berpengaruh negatif dengan profitabiltas hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami pertumbuhan laba yang rendah akan berusaha menarik dana dari luar (hutang). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan investasi dengan mengorbankan sebagian besar labanya. Dimana peningkatan utang akan mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh kewajibannya, karena semakin besar hutang maka akan semakin besar resiko yang ditanggung perusahaan (Walsh Ciaran, 2004:122).

Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang


(43)

29 dihasilkan hutang tersebut, (Cryllius Martono,2002:128). Pertumbuhan laba perusahaan akam memperkuat hubungan DER terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas yang meningkat diiringi dengan penurunan pada DER.

Bagi perusahaan sebaiknya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban hutang tetap tidak terlalu tinggi. Dimana DER yang tinggi menunjukkan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang terhadap ekuitas.

Perusahaan dengan laba bertumbuh mempunyai kesempatan yang profitable dalam mendanai investasinya secara internal sehingga perusahaan menghindar untuk menarik dana dari luar dan berusaha mencari solusi yang tepat atas masalah-masalah yang terkait dengan hutangnya, selain itu dengan profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan laba ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan untuk melakukan pinjaman dan rasio DER menurun, (Barclay, Smith dan Watts, (1998) yang dikemukakan Aminatuzzahra,2010).

Rasio DER diukur dengan membagikan total hutang dengan modal sendiri (ekuitas sendiri). Hutang sendiri memiliki dampak yang buruk pada perusahaan ini dikarenakan bila hutang yang tinggi pada suatu perusahaan maka akan menjadi beban bunga yang semakin tinggi sehingga hal ini dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Semakin tinggi DER maka akan semakin tinggi beban perusahaan pada pihak luar, hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dimana kinerja perusahaan


(44)

30 dimungkinkan akan turun, hal ini dikarenakan tingkat ketergantungan perusahaan pada pihak luar sangat tinggi. Dengan begitu hubungan DER terhadap ROE adalah negatif.

2. Pengaruh NPM terhadap ROE

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, Dedi,2009:1968). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai.

Pada rasio NPM, semakin tinggi nilai net income yang dicapai pada penjualan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasionalnya dalam menghasilkan laba. Net profit margin menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersihnya (net income after tax) terhadap total penjualan (bersih) yang dicapai.Semakin tinggi net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan karena menampakkan keberhasilannya dalam meningkatkan penjualan yang dibarengi dengan peningkatan yang sangat besar dalam pengorbanan biayanya (Pieter Leunupun, 2003).

Nilai NPM yang semakin tinggi maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih, (Robert Ang, 1997 dalam Aminatuzzahra, 2010) hal ini


(45)

31 menunjukkan bahwa hubungan antara NPM dengan kinerja perusahaan adalah positif.

Semakin tinggi rasio net income yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjualaan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya.

Penlitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aminatuzzahra (2010) tentang analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap ROE hasil hipotesis menunjukkan bahwa variabel NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh Sahata Pardomuan Sidabutar (2007) meneliti tentang analisis Pengaruh Institusi, NPM, DERdan Rasio-Rasio Bank terhadap ROE yang hasil hipotesisnya menunjukkan pengaruh NPM terhadap ROE adalah berpengaruh signifikan positif. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) tentang analisis Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turnover, dan Institusional Ownership terhadap Return on Equity, hasil hipotesis menunjukkan bahwa variabel NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel ROE.

3. Pengaruh TATO terhadap ROE

Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka


(46)

32 menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Dengan kata lain TATO adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan dalam menghasilkan total penjualan bersih.

Dalam Kamus Besar Akuntasi Total Asset Turnover adalah: “Suatu ukuran yang menyeluruh tentang hubungan antara aktiva-aktiva berwujud perusahan dengan penjualan yang dihasilkan dari aktiva-aktiva tersebut” (Kusmayandi, Dedi,2009:1968).

Rasio Total Asset Turnover adalah rasio yang dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang di peroleh oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Semakin tinggi perputaran aktiva total suatu perusahaan maka akan semakin efisien perusahaan tersebut dalam menggunakan aktiva-aktivanya. Dengan kata lain penjualan yang tinggi akan meningkatkan kesempatan dalam menggunakan aktiva secara efektif. Ukuran ini menjadi perhatian manajemen karena mengidentifikasikan apakah operasi–operasi perusahaan efisien secara financial (Kusmayandi:2009).

Semakin besar total asset turnover akan semakin baik karena berarti semakin efisien seluruh aktiva yang digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Robert Ang, 1997 dalam Aminatuzzahra, 2010;23).

Tingginya total asset turnover akan mengurangi pinjaman perusahaan kepada pihak lain. Dengan mengurangi pinjaman perusahaan kepada pihak lain maka akan mengurangi biaya yang pada saat itu tidak perlu dilakukan seperti biaya bunga pinjaman. Pengurangan biaya-biaya yang tidak perlu


(47)

33 inilah yang dapat mengurangi pengeluaran. Pengeluaran biaya yang berkurang itulah yang akan meningkatkan laba operasional perusahaan. Dengan demikian hubungan TATO terhadap ROE adalah positif.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh aminaruzzahra (2010) tentang analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap ROE, hasil hipotesisnya menunjukkan bahwa pengaruh TATO terhadap ROE adalah signifikan positif. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Kusmayandi (2009) meneliti tentang Analisis Profit Margin, Total Asset Turnover, dan Equity Multiplier terhadap Return On Equity, hasil hipotesisnya menunjukkan bahwa TATO terhadap ROE adalah signifikan positif. Begitu juga dengan hasil penelitian yang di teliti oleh Kwan Billy Kwandinata (2005) meneliti tentang analisis Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Total assets Trunover, dan Institusional Ownership terhadap Return on Equity, hasil hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh TATO terhadap ROE adalah signifikan positif.

4. Pengaruh ROE terhadap PER

Rasio ROE menunjukkan keberhasilan atau kegagalan dari pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang di investasikan (Dewi Astuti, 2004:37).


(48)

34 Price earnings ratio membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh pemodal (Suad Husnan, 1997: 566).

Tingginya PER akan menunjukkan kinerja perusahaan juga semakin tinggi namun PER yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan bahwa harga saham yang ditawarkan sudah sangat tinggi atau tidak rasional (Wibowo, 2009:28).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mulia (2005:2). Semakin tinggi return on equity (ROE), semakin tinggi pula PER. ROE merupakan proksi dari tingkat keuntungan yang diharapkan di masa datang dari investasi modal sendiri.

5. Pengaruh DER terhadap PER

Debt to Equity Ratio (DER) termasuk bagian dari rasio Laverage. DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur).

DER adalah perbandingan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. DER menunjukkan jumlah aktiva yang disediakan oleh kreditor untuk setiap dollar aktiva yang disediakan oleh pemilik perusahaan


(49)

35 (Garrison dan Noreen, 2001:798). Jika rasio ini buruk maka perusahaan akan memiliki masalah rill jangka panjang; salah satunya adalah kebangkrutan (Walsh Ciaran, 2004:122).

Semakin besar DER mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi karena hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih membutuhkan modal pinjaman untuk membiayai operasional perusahaan hal ini menunjukkan adanya beban yang tinggi pada perusahaan.

Price Earning Ratio menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan. Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pasar atau saham (market price) dengan earning per share dari saham yang bersangkutan (Brigham dan Houston, 2009:110).

Price Earning Ratio digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison dan Noreen, 2001:788).

Perusahaan yang memiliki prospek yang baik diidentifikasikan dengan nilai PER yang tinggi demikian berlaku kebalikan dimana perusahaan yang diharapkan memiliki prospek atau masa depan yang rendah maka nilai PER dalam perusahaan tersebut akan rendah.

PER juga merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Apabila pasar modal efisien, maka rasio ini mencerminkan pertumbuhan laba perusahaan (Weston dan Copeland, 1995:107).


(50)

36 Dengan memaksimumkan nilai perusahaan maka pemilik perusahaan akan menjadi lebih makmur atau menjadi semakin kaya (Suad Husnan, 2000:7).

DER yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat pinjaman sehingga akan meningkatkan resiko perusahaan yang semakin tinggi dengan adanya beban pengembalian yang tinggi. DER yang tinggi akan menurunkan PER yang merupakan price earning ratio dimana PER menunjukkan harga yang di beri oleh pasar untuk saham perusahaan yang diliat harga saham dibagi laba perlembar saham.dengan begitu dapat di lihat dari adanya pengaruh yang negatif antara DER dengan PER.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muslimin (2006) menunjukkan bahwa utang (financial leverage) yang tinggi pada perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia mengakibatkan biaya modal tinggi, sehingga perusahaan harus berusaha memperoleh EBIT yang tinggi dari pada biaya tetapnya. Penggunaan financial leverage yang tinggi ini mengakibatkan resiko financial yang tinggi pula. Sehingga tingginya resiko financial mengakibatkan nilai perusahaan yang menurun. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Indoyama Nasarudin dan Umi Maimunah (2009) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan, menyatakan bahwa adanya pengaruh negative antara DER dengan PER.


(51)

37 6. Pengaruh NPM terhadap PER

Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh expenses (beban) termasuk pajak yang kemudian dibandingkan dengan penjualan (Kusmayandi, Dedi,2009:1968). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan meghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. NPM yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat laba yang tinggi dari penjualan.

NPM merupakan rasio profitabilitas. Profitabilitas adalah sekelompok rasio yang merupakan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi yang memberikan petunjuk yang berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan (Brigham dan Houston, 2009:107). Prospek perusahaan dapat dilihat dari laba perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan aktiva selama kurun waktu tertentu.

Nilai GPM dan NPM dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham perusahaan tersebut (Ahmad dalam Enika, 2011:20). Semakin meningkat NPM maka harga saham akan semakin tinggi dengan begitu PER yang merupakan rasio dari harga saham per laba per saham akan naik.


(52)

38 7. Pengaruh TATO terhadap PER

Total Asset Turnover Merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. dalam rangka menghasilkan penjualan (Betrianais:2006). Dengan kata lain TATO adalah rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan dalam menghasilkan total penjualan bersih. Rasio ini sangat berguna dalam menghitung nilai penjualan yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah asetnya.

TATO merupakan rasio yang membandingkan penjualan dengan total aktiva. TATO menggambarkan berapa kali perusahaan dapat melakukan penjualan dengan asset yang dimiliki. Semakin meningkat TATO maka semakin banyak penjualan yang mampu dilakukan.

Penjualan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan (laba), perusahaan/emiten yang memiliki laba tinggi mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai TATO maka akan semakin tinggi nilai perusahaan (PER).


(53)

39 G. Kerangka Berfikir

Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variabel endogen/dependent (PER) variabel intervening (ROE) dan variabel eksogen (independen) (DER, NPM, TATO). Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variabel dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan kerangka berfikir.

Teori-teori yang berlaku, uji goodness fit dengan menggunakan software Amos, uji signifikansi dengan path analysis

Interprestasi

ICMD

Laporan Keuangan Perusahaan PMDN

Non Keuangan

DER NPM TATO

ROE


(54)

40 H. Paradigma Penelitian

DER

NPM

TATO

ROE


(55)

41

I. Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Variabel

Digunakan Metode Analisis Hasil Penelitian Aminatuzzahra (2010) Analisis Pengaruh CR, DER, TATO, NPM Terhadap ROE (study kasus pada perusahaan manufaktur Go-Public di BEI 2005-2009) CR, DER, TATO, NPM, ROE Regresi berganda

CR, DER, TATO, NPM secara parsial

berpengaruh positif terhadap ROE. Secara simultan (CR, DER, TATO, NPM) signifikan berpengaruh terhadap ROE. Indo Yama Nassarudin dan Umi Maimunah (Jurnal Etikonomi vol.8, no.1,April, 2009) Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal, Faktor Intern dan Ekstern Terhadap Perusahaan Ownership Stucture, Leverage, Extern Factor, Intern Factor, Value Of the firm

SEM Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal(leverage), namun tidak ke nilai

perusahaan.faktor ekstern berpengaruh terhadap leverage, namun tidak juga ke nilai perusahaan.faktor intern berpengaruh signifikan terhadap leverage , tidak signifikan ke nilai perusahaan. Struktur modal (leverage) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. DIONISIUS SETYO SRIHARTANT (2008) Analisis Kinerja Keuangan dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap ROE (Studi Komparatif Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen dan Yang Tidak Membagikan DER, PMS(Profit Margin On Sales), TATO, Institutional Ownership, Insider Ownership, Regresi berganda

DER, PMS dan TAT secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan yang membagikan dividend. perusahaan yang tidak membagikan

dividend, hanya DER yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROE.


(56)

42

Dividen di Bursa Efek Jakarta Periode 2004-2006) SAHATA PARDOMUAN SIDABUTAR (2007) Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, NPM, DER,dan Rasio Bank Terhadap ROE(Studi Empiris: Perusahaan perbankan Yang Listed di BEJ Periode 2003-2005) Institutional ownership, NPM, DER, BOPO, GWM, ROE Regresi berganda

NPM, DER, dan GWM secara

parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE pada perusahaan perbankan di BEJ periode 2003-2005. BOPO signifikan negatif. Institutional ownership tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE. Secara bersama-sama terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE. HERI RISWANDI tesis (2007)

The Effect Of Price Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), and Return On Asset (ROA) to The Propotion Of Foreign Ownership In Jakarta Stock Exchange PER, ROE, NPM, ROA, The Propotion Of Foreign Ownership

Regresi berganda

Tidak satupun dari PER, ROE, NPM, ROA signifikan terhadap porposi kepemilikan investor (foreign ownership).

ROE tidak signifikan untuk factor internal yang memiliki signifikan efek terhadap porposi

investor.

Sedangkan secara simultan tidak memiliki efek yang signifikan terhadap porposi kepemilikan investor.

Umi Murtini dan Dwi Setia

Anggraeni (Jurnal riset Akuntansi dan Keuangan vol.2. no.1 Febuari (2006)) Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage dan Rasio Intensitas Modal (TATO) terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Go-

ROA, ROE, Pangsa pasar, Leverage Ratio, Capital Intensity Rasio (TATO) Regresi berganda

DTA dan Intensitas Modal (TATO)

berpengaruh signifikan terhadap ROA. DER dan Pangsa Pasar tidak berpengaruh terhadap ROA.

DTA, DER, TATO berpengaruh signifikan terhadap ROE. Pangsa pasar tidak berpengaruh


(57)

43 Public Di

Indonesia terhadap ROE. KWAN BILLY KWANDINAT (2005) Analisi Pengaruh DER, NPM, TATO, Institutional Ownership Terhadap ROE (perbandingan pada perusahaan PMA&PMDN non keuangan yang listed di BEJ 2001-2003) DER, NPM, TATO, Institutional Ownership, ROE Regresi berganda

DER, NPM, TATO Secara parsial signifikan berpengaruh positif terhadap ROE,

institutional ownership

tidak berpengaruh terhadap ROE. Secara simultan berpengaruh terhadap ROE. Tidak ada beda antara kinerja PMA dan PMDN dalam menghasilkan laba (ROE)

MULIA PERWIRA DAULATA (2004) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi PER Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ

Total asset, DER, ROE, Tingkat Penjualan, EPS, PER

Regresi secara bersama-sama variabel independen Total Asset, DER, ROE, tingkat penjualan, serta pertumbuhan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap PER. variabel Total Asset, DER, ROE serta variabel tingkat

Pertumbuhan EPS cukup layak dijadikan alat analisa terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ

Richard G. Sloan (JEL classificartion : M41, G14) Financial Accounting and Corporate Governance: a discussion. (akuntansi keuangan dan tata kelola / pengelolaan perusahaan: diskusi) Corporate Governance ,Accounting and Contracting A discussion

Akuntasi keuangan / informasi akuntansi keuangan merupakan kunci dasar dari proses tata kelola perusahaan. Badan usaha / perusahaan yang komplek dan

peraturan dapat

mengembangkan fasilitas pada proses pelaporan keuangan, dan

menyediakan informasi dengan proses masukan yang penting untuk mekanisme pemerintahan utama.

Penelitian akuntansi lebih memikirkan tentang


(58)

44

informasi akuntansi dengan alasan banyaknya sinyal pada keadaaan (performance)

perusahaan, dan lebih fokus pada identifikasi struktur yang unik dan karakteristik informasi akuntansi yang dapat berguna pada spesifikasi mekanisme

pemerintahan. Marwan Asri

S.W. dan Anton N. Heveadi (Gajah Mada Internasional Journal of Business: September 1999, vol 1. No.2, pp.

85-97)

Price Earning Ratio Model

Consistency : Evidence From Jakarta Stock Exchange Capital Market; Cross-sectional Model; Price Earning Ratio

Regresi Investor dan analis harus ingat bahwa tidak ada model hasil (valuation models) yang sempurna. Hasil saham (stock valuation) lebih dari sebuah seni dibanding ilmu pengetahuan (science). Model PER digunakan investor untuk mengangsusmsikan situasi pasar dan saat hasil sesuai dengan investasi ketika menggunakan PER model.

Eugene F. Fama; Kenneth R. French (The

Journal of Finance, Vol.

53, No. 3. (Jun., 1998), pp. 819-843.) Taxes, Financing Decisions, and Firm Value Taxes, dividend, firm value

regresi Deviden dan hutang menyampaikan informasi tentang profitabilitas. Profitabilitas

berpengaruh terhadap pajak dari setiap keputusan pembiayaan. Secara parsial nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap deviden. Hutang tidak memiliki indikasi manfaat terhadap pajak bersih.

(Sumber : Data Diolah)

Perbedaaan penelitian ini dari penelitian terdahulu yaitu penelitian ini mengukur pengaruh dari variabel DER, NPM, dan TATO terhadap ROE serta


(59)

45 dampaknya variabel ROE dan DER terhadap PER. Alat Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan menggunakan software Amos 5.0.


(60)

46

J. Hipotesis

Dari landasan teori, kerangka berfikir, paradigma penelitian seperti yang telah diuraikan diatas maka dapat di rumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh DER, NPM, dan TATO terhadap ROE yang merupakan hipotesis dari substruktur pertama

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, dan TATO terhadap PER melalui ROE

Ha = Terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, dan TATO terhadap PER melalui ROE

2. Pengaruh DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER yang merupakan dari sub struktur kedua

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER

Ha =Terdapat pengaruh secara signifikan antara DER, NPM, TATO dan ROE terhadap PER


(61)

47 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu metode yang sistematis yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan meliputi pengumpulan data, pengelolaan data, dan analisis data.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian mencakup pada objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan.

Objek penelitian adalah perusahaan yang sebagian besar sahamnya (pemegang saham pengendali) dimiliki oleh investor dalam negeri (PMDN) non keuangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2002-2009. Jenis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) yang terdapat pada BEI (Bursa Efek Indonesia). Data sekunder ini ditujukan agar dapat memenuhi data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti : DER, NPM, TATO, ROE, PER.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kuantitas serta karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari serta di tarik kesimpulannya (Sugiyono,2009:389).

Dalam penelitian ini menggunakan populasi perusahaan PMDN non keuangan yang listed dan aktif pada perdagangan sahamnya di Bursa Efek


(62)

48 Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan karena kareteristik laporan keuangan antara perusahaan non keuangan dan perusahaan keuangan berbeda baik dalam menilai perusahaan, struktur modal perusahaan, penghitungan labanya.

Sedangkan dalam penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan tekhnik purposive sampel dengan kriteria:

1. Perusahaan PMDN Non Keuangan yang listed di BEI pada periode tahun 2002-2009.

2. Data laporan keuangan tersedia berturut-turut periode 2002-2009 3. Mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dengan

menggunakan tahun buku berakhir tanggal 31 Desember.

4. Dalam laporan keuangan mencantumkan nilai rasio keuangan yang akan diteliti meliputi DER, NPM, TATO, ROE, PER.

5. Perusahaan yang listed di BEI yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan 2002-2009.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder bersifat kuantitatif. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang ditelitinya. Data sekunder merupakan data yang sumbernya tidak langsung diberikan ke pengepul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009:193).

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan :


(1)

136 Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

TATO NPM DER ROE ROE .000 .000 .000 .000 PER -3.310 -.229 -3.345 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) TATO NPM DER ROE

ROE .000 .000 .000 .000 PER -.068 -.018 -.299 .000

Diagram Jalur Dengan Hasil Perhitungan Setelah Trimming

(Sumber: Output Amos 0.5)

Text Output Amos 0.5 Setelah Trimming

Notes for Group (Group number 1) The model is recursive.

Sample size = 360

7.08 DER

5.59 NPM

.38 TATO

ROE PER

.07 .08

2.64 -43.30

-5.93

-.21 -.06 -.18

.01 e1

1

827.21 e2


(2)

137 Variable Summary (Group number 1)

Your model contains the following variables (Group number 1) Observed, endogenous variables

ROE PER

Observed, exogenous variables TATO

DER NPM

Unobserved, exogenous variables e1

e2

Variable counts (Group number 1)

Number of variables in your model: 7 Number of observed variables: 5 Number of unobserved variables: 2 Number of exogenous variables: 5 Number of endogenous variables: 2

Notes for Model (Default model)

Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments: 15 Number of distinct parameters to be estimated: 13 Degrees of freedom (15 - 13): 2

Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 3.713 Degrees of freedom = 2 Probability level = .156


(3)

138 Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 13 3.713 2 .156 1.857

Saturated model 15 .000 0

Independence model 5 523.751 10 .000 52.375

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model .364 .996 .969 .133 Saturated model .000 1.000

Independence model 1.264 .756 .634 .504

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI rho1

IFI Delta2

TLI

rho2 CFI Default model .993 .965 .997 .983 .997

Saturated model 1.000 1.000 1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .200 .199 .199 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .049 .000 .126 .400


(4)

139

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model) Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label ROE <--- TATO .073 .011 6.953 *** par_1 ROE <--- DER .077 .002 31.684 *** par_2 PER <--- DER 2.642 1.118 2.362 .018 par_3 PER <--- ROE -43.304 12.427 -3.485 *** par_4 PER <--- TATO -5.930 2.650 -2.238 .025 par_5

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate

ROE <--- TATO .189 ROE <--- DER .860 PER <--- DER .236 PER <--- ROE -.347 PER <--- TATO -.122

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label TATO <--> NPM -.215 .077 -2.775 .006 par_6 DER <--> NPM -.058 .332 -.176 .860 par_7 TATO <--> DER -.182 .087 -2.100 .036 par_8

Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate

TATO <--> NPM -.148 DER <--> NPM -.009 TATO <--> DER -.112

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label TATO .377 .028 13.398 *** par_9


(5)

140 Estimate S.E. C.R. P Label

DER 7.083 .529 13.398 *** par_10 NPM 5.587 .417 13.398 *** par_11 e1 .015 .001 13.398 *** par_12 e2 827.213 61.743 13.398 *** par_13

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate

ROE .739

PER .068

Matrices (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model)

DER TATO ROE

ROE .077 .073 .000 PER -.703 -9.111 -43.304

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model) DER TATO ROE

ROE .860 .189 .000 PER -.063 -.188 -.347

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

DER TATO ROE

ROE .077 .073 .000 PER 2.642 -5.930 -43.304

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model) DER TATO ROE

ROE .860 .189 .000 PER .236 -.122 -.347

Indirect Effects (Group number 1 - Default model) DER TATO ROE


(6)

141 DER TATO ROE

PER -3.344 -3.181 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) DER TATO ROE

ROE .000 .000 .000 PER -.299 -.066 .000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Hubungan Net Profit Margin dan Total Asset Turnover dengan Return on Asset pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan.

2 118 56

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Analisis Pengaruh Debt to Eqiuty Ratio (DER), Current Ratio (CR), Dividen per Share (DPS), dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham Perusahaan Finansial Indeks KOMPAS 100

0 44 84

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Prediksi Kebangkrutan pada Sektor Property and Real Estate yang terdaftar di BEI: Menggunakan Discriminant Analysis, dan Regreasi Logistik Priode 2007-2010

3 22 148

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118